Siapa yang tidak kenal lagu "Kalung Emas" yang dibawakan Didi Kempot? Bisa jadi yang belum pernah mendengarkan lagunya yang tidak kenal dengan Raja Campursari satu ini.
Kini Didi Kempot sudah tiada. Pada usia 53 tahun ia berpulang tanggal 5 Mei 2020 di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah.
Lantas ada apa dengan lagu "Kalung Emas"?
Kalung Emas dirilis pada 30 Juli 2013. Kalung Emas merupakan salah satu singel dalam album "Eling Kowe". Lirik lagunya pun ditulis sendiri oleh Didi Kempot.
Ada sebuah kalimat yang saya soroti dalam lagu Kalung Emas. Berikut penggalan liriknya
Kalung emas sing ono gulumu
Saiki wis malih dadi biru
Luntur koyo tresnamu
Luntur koyo atimu
Saiki kowe lali karo aku
Nampaknya tidak ada yang aneh dengan penggalan lirik lagu tersebut. Tapi sore ini saya berpikir dengan keras kalimat "kalung emas sing ono gulumu, saiki wis malih dadi biru", yang artinya "kalung emang yang ada di lehermu, sekarang sudah berubah menjadi biru".
Di sini saya jadi berpikir, memangnya emas bisa berubah warna menjadi biru ya? Selama saya hidup belum pernah melihat warna emas berubah menjadi warna biru, yang ada justru dari mengkilap menjadi tidak mengkilap.
Setelah searching di google, nyatanya warna emas tidak akan berubah. Kalau emas muda katanya bisa berubah warna menjadi kusam atau menghitam. Sedangkan emas tua tidak akan berubah warna. Lantas kenapa emas muda dapat berubah warna? Karena emas muda mengandung kemurnian emas yang rendah sehingga ia akan mudah korosi apabila bercampur dengan zat-zat yang bersifat korosif, seperti keringat, parfum, dan detergen.
Lalu, kenapa di penggalan lirik Kalung Emas, emasnya berwarna jadi biru?
Setelah merenung saya jadi teringat benda apa yang berwarna biru. Apakah itu baju? Cat tembok? Bunga? Sepatu? Sandal?
Tetapi emas adalah sesuatu yang bernilai dan pastinya benda warna biru itu juga bernilai. Saya pun akhirnya sadar, warna biru yang dimaksud adalah uang kertas Rp50.000.Â
Ternyata kalau direnungi penggalan lirik "kalung emas sing ono gulumu, saiki wis malih dadi biru", maknanya adalah emasnya sudah dijual. Emasnya sudah berubah jadi uang dan uangnya dibelanjakan. Sudah hilang makna cintanya.
Apakah saat Didi Kempot membuat lirik lagu Kalung Emas karena kepikiran emasnya dijual ya? Seperti cinta yang luntur dan digadaikan dengan uang.
Setidaknya pikiran saya tidak pusing lagi memikirkan apa arti warna biru. Tapi ini hanya argumen saya saja, bisa jadi benar bisa jadi juga tidak benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H