Dilema pembelajaran daring di masa pandemi Covid -- 19, guru memiliki tantangan untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif, cerdas (smart teaching), dan menyenangkan (joyfull learning). Seorang guru harus memperhatikan konteks peserta didik, sarana dan prasarana pendukung, serta tuntutan kurikulum sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.
Guru dituntut melek teknologi informasi khususnya teknologi digital. Mau tak mau, guru harus menyesuaikan diri, berakrab-akrab ria dengan platform digital terkait dengan beberapa pilihan metode dan media  (aplikasi pendukung) yang akan digunakan dalam pembelajaran daring tersebut.
Tidak kalah pentingya terkait  startegi dan  cara bagaimana agar terjadi kolaborasi antara guru dan peserta didik dalam memahami konsep belajar yang menarik, kreatif, dan menyenangkan.  Ditambah lagi persoalan jaringan internet, jangan sampai ketika dalam proses pembelajaran terganggu oleh sinyal jaringan internet.
Di sini perlu keterbukaan dan kejujuran peserta didik dengan guru terkait ketersediaan kuota internet. Pastikan jauh-jauh hari sebelumnya siswa sudah tidak ada kendala jaringan internet. Komunikasi melalui WAG menjadi salah satu solusi alternatif untuk monitoring dan evaluasi kegiatan pembelajaran per harinya. Apakah ada kendala pembelajaran daring selama ini? Baik kendala teknis maupun kendala non teknis.
Partisipasi aktif peserta didik lebih ditekankan, seperti yang dilakukan para guru Seni Budaya dan pembimbing ekstrakurikuler di SMK Penerbangan AAG Adisutjipta Yogyakarta agar tetap bisa berkarya dan berprestasi di masa pandemi Covid-19.Â
Pendampingan yang dilakukan oleh guru Seni Budaya dan para pembimbing ekstra kurikuler bidang seni adalah dalam rangka mendorong siswa berprestasi pada bidang seni di masa pandemi Covid-19 sekaligus menguji kemampuan siswa dalam hal berkreasi seni di masa pandemi Covid-19.
Pembelajaran daring antar kota antar provinsi terhadap siswa agar berprestasi dan berkreativitas seni inilah barangkali yang jarang dilakukan oleh para guru dan pembimbing ekstrakurikuler tertentu.Â
Guru dan siswa dituntut berkolaborasi di masa pandemi, di mana di batasi oleh ruang dan waktu. Di sela-sela rutinitas proses belajar mengajar secara daring untuk mata pelajaran rugeler, guru dan siswa tertentu  harus mengatur sebagian waktunya untuk kegiatan lomba atau festival seni.
Untuk tahun 2021, walaupun di tengah-tengah maraknya pandemi Covid-19 Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) kegiatan rutin tahunan Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) untuk semua tingkatan : SD, SMP, SMA dan SMK. Seleksi diawali dari seleksi Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLSS) Tingkat Provinsi. Ada 8 kategori yang dilombakan, untuk tingkat SMK :
1. Menyanyi Solo
2. Gitar Solo
3. Seni Lukis
4. Film Pendek (Dokumenter dan Fiksi)
5.  Monolog
6. Â Pencipta Lagu
7. Â Musik Tradisi Daerah
8. Â Tari Tradisional
Menurut, salah satu guru Seni Budaya  sekaligus pembimbing ekstrakurikuler Seni, yang tidak mau disebutkan namanya. Dari 8 kategori yang dilombakan SMK Penerbangan AAG Adistjipta Yogyakarta mengikuti 7 kategori, hanya kategori gitar solo saja yang tidak ambil bagian.
Bisa dibayangkan disela-sela melakukan proses belajar mengajar reguler secara daring yang syarat dengan problematika siswa didiknya, mulai dari membuat slide ppt materi, membuat link akses zoom, absen siswa, tugas siswa, dan tugas-tugas perwalian, terkait pembayaran siswa, laporan kepada orang tua terkait progres belajar siswa belum lagi ditambah masalah siswa ynag tidak mengirimkan tugas kepada guru bidang studi dan lain-lain masih harus mendampingi siswa didiknya yang akan maju lomba FLSS Tingkat Provinsi, masih ada yang mau nyinyiran begini,"enak ya jadi guru di masa pandemi kerjanya  pjj melulu?".
Mendampingi siswa berprestasi dan berkarya secara jarak jauh, tidaklah mudah. Sejak pendaftaran pertama kali dibuka tanggal 29 Maret 2021 melalui surat dari  Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, maka para guru Seni Budaya dan para pembimbing ekstrakurikuler cancut tali wanda  mempersiapkan mulai dari pemilihan siswa yang akan diikutsertakan lomba, bagaimana mendampingi siswa dalam membuat karya dari kategori yang dilombakan.
Kemudian terpilihnya siswa 11 siswa yang akan maju mengikuti lomba, dengan perincian : untuk lomba menyanyi solo (1 siswa), seni lukis(1 siswa), film documenter (1 siswa), monolog (1 siswa), pencipta lagu (1 siswa), music tradisi daerah (5 siswa), dan tari tradisional (1 siswa). Masing-masing siswa berasal dari Tulungagung, Jawa Timur, Wonogiri, Jawa Tengah, Pekalongan, Jawa Tengah, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta dan lainnya berasal Daerah Istimewa Yogyakarta.
Proses pembuatan dan kurasi karya yang akan dilombakan, dengan model pendampingan secara jarak jauh menggunakan Whatsapp. Kemudian finalisasi karya dalam bentuk file video karya ada yang dibuat sendirioleh siswa di rumah masing-masing , ada juga yang dibuat di sekolah dengan dibantu oleh Tim Skapenta TV dan supervisi  oleh guru pembimbing ekstrakurikuler masing-masing . File video karya paling lambat dikirim pada tanggal 6 Agustus 2021.
Pada tanggal 21 Agustus 2021, begitu pengumuman hasil FLSS Tingkat Provinsi, SMK Penerbangan AAG Adisutjipta Yogyakarta, menyabet tiga kategori lomba :
1.  Juara I : Lomba Monolog
2.  Juara II : Lomba Pencipta Lagu
3.  Juara II : Lomba Musik Tradisi Daerah.
Hasil tersebut, lebih lanjut dituturkan oleh salah satu guru Seni Budaya sekaligus guru pembimbing ekstrakurikuler  Seni, di SMK Penerbangan AAG Adisutjipta Yogyakarta, merasa senang dan bangga membersamai siswa dalam mencapai prestasi dalam bidang seni. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini, bisa mengharumkan nama baik SMK Penerbangan AAG Adisutjipta Yogyakarta dan untuk ada satu yang bisa lanjut ke FLSSN Tingkat Nasional.
Sebagai penutup tulisan ini, akan saya kutipkan kata-kata salah seorang guru Seni Budaya sekaligus guru pembimbing ekstrakurikuler Seni, SMK Penerbangan AAG Adisutjipta Yogyakarta yang tidak mau disebutkan namanya,"bahwa yang kami semua lakukan dari semua guru dan siswa yang terlibat dalam lomba FLSS Tingkat Provinsi adalah untuk sekolah, yaitu SMK Penerbangan AAG Adisutjipta  Yogyakarta".
Dan masih ada satu tugas lagi yaitu mendampingi siswa yang maju dalam ajang FLSSN Tingkat Nasional yaitu lomba Monolog. Harapannya semua civitas akademika SMK Penerbangan AAG Adisutjipta Yogyakarta dapat memberikan dukungan dan suportnya sebesar-besarnya agar lomba monolog mencapai hasil maksimal di Tingkat Nasional.
(Dari sudut Yogyakarta, 22/8/2021 Â - JUNAEDI, SE)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H