Mohon tunggu...
Junaedi SE
Junaedi SE Mohon Tunggu... Wiraswasta - Crew Yayasan Sanggar Inovasi Desa (YSID)

Penulis Lepas, suka kelepasan, humoris, baik hati dan tidak sombong.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Yayasan Sanggar Inovasi Desa (YSID) sebagai Literasi Pengetahuan Desa

6 Juli 2021   08:37 Diperbarui: 6 Juli 2021   08:39 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehadiran Yayasan Sanggar Inovasi Desa (YSID) adalah untuk mengkonstruksi pengalaman-pengalaman yang sudah dilakukan di Desa Panggungharjo sampai saat ini agar bisa menjadi sebuah pengetahuan. Sehingga bisa didayagunakan oleh pemerintah dan warga desa lain untuk mendorong kemandirian dan kedaulatan desa-desa di Nusantara.

Yayasan Sanggar Inovasi Desa (YSID), lembaga yang didirikan pada Desember 2019 dan diresmikan oleh Menteri Desa PDTT, pada 5 Januari 2020 di Kampoeng Mataraman,  Desa/Kalurahan  Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Salah satu hasil nyata dari YSID adalah sebagai penyelenggara Kongres Kebudayaan Desa (KKD) tahun 2020, yang dilaksanakan pada bulan Juli -- Agustus 2020 di Kampoeng Mataraman melalui webinar seri 1-18 dengan tajuk 18 tema kebudayaan, terdiri dari: Agama, Kebudayaan, Pemuda, Kedaulatan Pangan, Perempuan dan Anak, Keluarga, Kewargaan, Reformasi Birokrasi, Tata Ruang dan Infrastruktur, Ekonomi Berkeadilan, Pendidikan yang Membebaskan, Kesehatan Semesta, Hukum dan Politik, Datakrasi, Komunikasi, Media dan Influencer, Antikorupsi dan Akuntabitas, Keamanan dan Ketertiban, dan Arah Tatatan Baru,  di tengah-tengah suasana pandemi Covid-19 masih melanda dunia. 

Tidak hanya KKD saja yang dilakukannya untuk melengkapi sebuah pengetahuan diselenggarakan pula Festival Inklusi dan Festival Desa-Desa Adat dari Aceh hingga Papua.

Dari 18 kegiatan webinar seri KKD dan 2 kegiatan festival tersebut, oleh YSID didokumentasikan  menjadi 21 paket buku pengetahuan. 18 paket hasil luaran KKD, 1 paket hasil luaran Inklusi Sosial, 1 paket hasil luaran Festival Desa-Desa Adat dan 1 paket buku putih RPJMDes sebagai gongnya berupa Rekomendasi  Arah Tatanan Indoensia Baru Dari Desa.

Dari sekian banyak rekomendasi yang dihasilkan KKD tahun 2020, klaster utama rekomendasi adalah mewujudkan kemandirian desa melalui tiga pilar : pertama, kedaulatan politik dan pemerintahan desa; kedua, kedaulatan perekonomian desa;  ketiga, kedaulatan data desa.

Yang tidak kalah penting lagi bahwa dalam KKD 2020 menghasilkan  formulasi arah tatanan  Indonesia baru dari desa  itu telah termaktub secara ringkas dan padat dalam rumusan visi Indonesia baru dari desa berwujud Deklarasi Arah Tatanan Indoensia Baru dari Desa, yang isinya antara lain bebunyi :

"Atas berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur, maka desa dengan ini menyatakan bahwa cita-cita tatanan Indonesia baru adalah terselenggaranya politik pemerintah desa yang jujur, terbuka dan tanggung jawab untuk mewujudkan masyarakat yang partisipatif, emansipatif, tenggang rasa, beradaya tahan, mendiri serta memuliakan kelestarian  semesta ciptaan melalui pendayagunaan datakrasi yang ditopang 

Oleh cara kerja pengetahuan dan pengamalan  lintas ilmu bagi terwujudnya distribusi sumber daya yang setara untuk kesejahteraan warga."

Terdapat tiga misi yang diposisikan sebagai cara pencapaian demi terwujudnya visi Indonesia baru dari desa tersebut, yaitu : menjadikan desa sebagai arena demokrasi politik lokal sebagai wujud kedaulatan politik, kedaulan ekonomi dan kedaulatan data.

Praktik baik lainnya, yang telah dilakukan YSID menciptakan pasar tertutup di Desa Panggungharjo utnuk meminimalisasi uang masyarakat keluar dari wilayah panggungharjo, membuat gebrakan inovasi  platform digital pasardesa.id  ditengah kirisis selama pandemi Covid-19 dengan cara melakukan sinergitas dengan Pemerintah  Desa/Kalurahan   Panggungharjo melalui  intervensi kebijakan pemanfaatan BLT Dana Desa.

Tidak sampai disini, Panggungharjo mengajak kolaborasi empat desa di Kabupaten Bantul, yaitu Ngestiharjo, Guwosari, Wirokerten, dan Sriharjo bergabung gebrakan inovasi  platform digital pasardesa.id  yang dikelola oleh YSID.

Saat ini, YSID sedang melakukan pelatihan dan pendampingan Akademi Kampung Sigap untuk 18 Pemerintah Kampung dan Badan Usaha Milik Kampung se- Kabupaten Berau,  1 Pemerintah Desa dan Badan Usaha Milik Desa Kabupaten Kutai Timur dan 1 Pemerintah Desa dan Badan Usaha Milik Desa Kabupten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

Kegiatan Pelatihan dan Pendampingan dilakukan secara virtual selama 14 sesi untuk Pemerintah Kampung/Desa dan 14 sesi untuk Badan Usaha Milik Kampung/Desa, dan saat ini, dilakukan program Evaluasi dan Konsultasi Akademi Kampung Sigap secara tatap muka (offline). Kegiatan ini, merupakan kolaborasi  dengan lembaga Yayasan Konservasi Alam Nusantara  (YKAN). Kegiatan ini, direncanakan akan berakhir  sampai bulan Juni 2021.

JUNAEDI, S.E., Tim Media Yayasan Sanggar Inovasi Desa (YSID).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun