"Gagal....." Jawabku dengan mimik manyun.
"Ya mana coba lihat" adik sulungku penasaran
"Nih....."
"Cicip ah".....Mmmmm......enak ko" ujar adikku
"Masa!!!!!" Kupikir ia hanya memujiku supaya aku nggak ngambek. Aku tau persis adik bujangku ini, ia selalu punya cara untuk menghargai hasil karyaku apapun itu. Walaupun kadang dengan balutan sindiran halus.
"Bisa aja lu ah!!!! Kue ancur gitu dibilang enak.Â
"Coba buka mulutnya". Satu nastar dijejal masuk kemulutku
"Enak kan......."katanya sambil mengunyah.
"Rasanya sih pas ya. Tapi terlalu lembek."
"Ga apa apa. Yang penting gua suka". Diacaknya kepalaku. Selalu begitu tingkahnya membencandaiku.
Kulihat ia mengambil ponsel. Lalu difotonya nastar buatanku.