Mohon tunggu...
Jumarni
Jumarni Mohon Tunggu... Freelancer - Hanya Manusia Dhaif

Selesaikan Urusan Allah, Allah akan selesaikan segala urusanmu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Adab di Tengah Maraknya Diskusi Online Kala Pandemi

9 Mei 2020   05:45 Diperbarui: 9 Mei 2020   05:41 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Adab = sopan = akhlak = Budi pekerti.

Ketika kita ingin mengikuti suatu kajian, jika sambil ngupil, sambil rebahan, sambil mandi, sopankah ? Beradabkah? Tentu tidak. Mungkin beberapa alibi kawan-kawan terkait hal itu tetapi terserah tergantung insight masing-masing mau sepakat atau tidak.

Terlebih dalam konteks menuntut ilmu menurut saya. Dalam suatu kajian online, ketika kita membuka sosial media lain. Sedang ada guru di seberang sana duduk tegak, berbagai referensi buku telah ia baca, rapi pakaiannya, dan menyampaikan materi dengan lugas tentu kita tidaklah berbudi pekerti yang baik. Selain tidak sopan karena tidak menghargai ilmu dengan sebaik-baiknya pengorbanan, sebaik-baik tingkah laku, sebaik-baik perbuatan. Seolah menyepelekan ilmu karena kemudahan media sosial.

Beberapa tahun lalu salah satu rekan saya pulang dari program pengkaderan ulama gontor. Beliau menyampaikan hal termahal dan berkesan baginya adalah ketika santri belajar, semuanya menggunakan alat tulis, buku dan pulpen bahkan HP benar-benar di non aktifkan. Kenapa ? Ini soal penghargaan terhadap ilmu dan guru.

Selain berkaitan dengan adab, yaitu soal kefokusan, pertama, apakah dengan melakukan segala aktivitas itu akan penambah pemahaman untuk kita ? Kedua, apakah kita mendapatkan keberkahan dari segala aktivitas multitasking kita ? Ketiga, apakah hal ini yang dinamakan efektif dan produktif ?

Tanyakan pada diri kita, apabila ketika diminta mengisi suatu kajian kamu cenderung mencari materi di google tidak mengandalkan buku catatan pribadimu, koleksi buku bacaanmu, mungkin itu adalah dampak dari ketidakproduktifan kajian yang selama ini kita ikuti.

Apabila suatu pertanyaan dilontarkan teman kepadamu padahal pernah kita dengarkan jawabannya dari kajian yang kita ikuti, lantas scroll, Googling untuk mencari jawabannya. Karena kita tak produktif selama ini.

Maka, fokuslah, hentikan media sosial lainnya, bawa pulang catatanmu. Simpan dengan rapi. Baik di buku, gadget, dll yang mudah dijangkau.

Bahkan ketika kita fokus dalam mengikuti suatu kajian bisa jadi itu adalah metode talaqqi dari seorang guru kepada murid. Dari guru kemudian murid faham, mengamalkan dan mendakwahkan.

Pengen sukses ? Fokus!

Pengen jadi penulis ? Fokus!

Allahu ta'ala a'lam.

Bermanfaat? Share.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun