Menurut seniman asal Garut ini, melalui pameran ini ia berharap para seniman masih bersemangat berkarya dan tidak terlalu terlena dengan kondisi pandemi covid-19.
"Masih banyak yang harus kita perhatikan saat ini, selain menghadapi keadaan virus corona yang melanda dunia. Mudah-mudahan dengan gerakan ini, kesadaran masyarakat bisa terbangun untuk saling mengingatkan dalam upaya pelestarian harimau. Saya berpesan kepada pemerintah agar lebih fokus untuk menjaga habitat harimau Sumatera sehingga hewan liar ini tetap terlindungi dari perburuan liar."
Puluhan perupa nusantara dari berbagai kota turut berpartisipasi dalam pameran lukisan bertajuk "Art for Maunk" yang digelas GBSRI ini. Beberapa peserta di antaranya adalah R. Cahyadi (Bandung), Teti Eryani (Subang), Hafidz ilmi  (Malang), Nadine Ashlee Tio (Jakarta), Anwar Baidin (Pekalongan), Deni Andrianto (Bali), Bas Andiseno (Jogjakarta), Yudha Sasmito (Cirebon), Firdiana (Brebes), Taufik Nugraha (Garut), Yangboo (Surabaya), Encep Sopyan (Cianjur), Esep Raharja (Sukabumi), Iwan Widodo (Karawang), dan lain-lain.
Langkah yang dilakukan oleh Zen yang juga seorang seniman ini patut kita apresiasi. Selain menyuarakan kepedulian terhadap pelestarian satwa liar langka, ia juga mengajak rekan-rekannya sesama seniman untuk berbagi.Â
Sebagian hasil penjualan lukisan akan didonasikan untuk fakir miskin, petugas kesehatan, dan para seniman yang terkena imbas pandemi covid-19 sehingga ekonomi mereka terpuruk. Upaya ini juga merupakan salah satu bukti bahwa seniman itu bisa bersatu, serta peduli terhadap kondisi sosial dan lingkungannya. Â