Kalau dalam pelatihan tersebut banyak menggunakan lem (double tape) sebagai perekatnya karena dia hanya mengajarkan konstruksi dasarnya saja. Selanjutnya mereka bisa menerapkannya dengan menggunakan mesin jahit sehingga hasilnya pun akan lebih baik.
Penyandang Disabilitas Perlu Diperhatikan, Bukan DikasihaniÂ
Pembina PPDI Kota Cimahi, Ventje Alen atau biasa dipanggil Opa, pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa dia sangat berterima kasih dan mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh bunda Nur sebagai founder Rumah Kreasi Cimahi.
Kegiatan tersebut tentunya akan menambah wawasan dan pengetahuan anggota PPDI dalam mencari peluang usaha di tengah krisis ekonomi sebagai dampak pandemi corona atau covid-19 yang turut melanda Indonesia.
Menyangkut keberadaan PPDI, Opa menjelaskan bahwa oraganisasi yang dibinanya sampai saat ini belum memiliki sekretariat sendiri. Saat ini mereka masih menumpang di salah satu ruangan Sekolah Luar Biasa (SLB) di Citeureup, Kota Cimahi.
Menurut Opa, saat ini anggota PPDI Kota Cimahi yang tercatat berjumlah sekitar 100 orang yang terdiri dari 40% laki-laki dan 60% perempuan. Akivitas sehari-hari mereka ada dua, pertama memperkenalkan diri ke masyarakat.
Kedua, membuat kegiatan-kegiatan, pertemuan-pertemuan, punya rencana kerja, bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan beberapa instansi-instansi pemerintah.Â
"Salah satu kegiatan kami di antaranya seperti yang dilakukan oleh Bunda Nur di sini yaitu mengadakan kegiatan pelatihan keterampilan untuk para anggota kami," ungkap Opa dengan serius.