Khusus pada hari libur, tarifnya lebih mahal. Wisatawan lokal dikenai biaya Rp 7.500, sedangkan wisatawan manca negara Rp 150.000 per orang.
 Tidak jauh dari pos jaga terlihat sebuah bangunan kecil yang di dalamnya terdapat patung monyet. Konon Pulau Kembang ini disebut juga sebagai pusat kerajaan monyet karena di sini terdapat ribuan monyet.
Menurut mitos yang berkembang di masyarakat, terdapat monyet yang sangat besar di daerah ini yang mereka sebut raja monyet. Bukan hanya monyet, di sini juga terdapat Bekantan yaitu sejenis monyet berekor panjang dan berhidung mancung dengan warna kekuning-kuningan. Bekantan merupakan hewan khas Pulau Kalimantan.
Sebelum memasuki kawasan hutan, Anda bisa membeli makanan yang dijual penduduk di sana untuk diberikan kepada monyet. Namun, jika Anda tidak punya nyali untuk dikerubuti monyet, sebaiknya hal ini tidak dilakukan. Bisa jadi para monyet yang ada di sana akan berebutan makanan dan mungkin saja di antara mereka ada yang berkelahi. Tentu hal ini bisa membahayakan pengunjung.
Oleh sebab itu Anda juga bisa meminta bantuan jasa pengawalan dari penduduk untuk membantu mengalau monyet yang nakal. Biayanya tidak ditentukan, terserah keikhlasan Anda saja.
Monyet yang ada di hutan Pulau Kembang ini terbagi atas beberapa kelompok. Jika masih dalam kelompok yang sama, biasanya mereka akrab dan tidak saling ganggu. Namun, kalau monyetnya beda kelompok, bisa saja terjadi perkelahian di antara mereka untuk saling merebut makanan.
Oh ya, jangan lupa untuk menyimpan dan menjaga dengan hati-hati barang-barang seperti tas, handphone, kalung, atau perhiasan. Banyak terjadi monyet yang merampas dan membawa lari barang-barang tersebut ke tengah hutan. Â