Pada 13 September 1983, dalam usia 55 tahun, Rebo diangkat menjadi Staf Ahli Menteri Perhubungan dengan S.K. Menteri Perhubungan No. SK./46/KP.403/Phb-83. Enam bulan kemudian, pada 1 April 1984, Â pangkat beliau pun naik menjadi Pembina Tingkat 1 Golongan IV/b sesuai dengan Kep.Pres. No.6/K Tahun 1984 tanggal 30 Mei 1984.
Dua tahun kemudian, pangkat Rebo naik kembali menjadi Pembina Muda Golongan IV/c per tanggal 1 Oktober 1986, sesuai Kep.Pres No. 6/K Tahun 1987 tanggal 11 Juli 1987. Berselang dua bulan berikutnya, pada 10 Desember 1986, beliau kembali naik jabatan menjadi Staf Ahli Menteri Eselon 1 b sesuai Kep.Pres. No.244/M Tahun 1986 tanggal 6 Desember 1986.
Lebih kurang satu setengah tahun kemudian, tepatnya pada 5 Mei 1987, Rebo diangkat menjadi Komisaris Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) dengan S.K. Menteri Keuangan RI No.262/KMK.001/1987. Pada tanggal 1 Januari 1990 beliau resmi pensiun dari PNS dalam usia 59 tahun, sesuai dengan Kep.Pres. No. 40/PENS Tahun 1989 tanggal 14 Oktober 1989 yang menyatakan beliau diberhentikan dengan hormat dan mendapat hak pensiun tertanggal 31 Desember 1989. Â
Sementara itu, usai pensiun Rebo masih menjabat sebagai Komisaris Utama di PT. Pelni. Kemudian sesuai dengan S.K. Menteri Keuangan No. 1067/KMK.016/1992 tanggal 14 Oktober 1992, beliau diberhentikan dengan hormat sebagai Komisaris Utama PT. Pelni. Sejak saat itu beliau total tidak ada aktivitas di pemerintahan dan menjadi warga negara biasa. Beliau meninggal dunia di Jakarta pada 2001.
Nama Rebo diabadikan sebagai Nama Lapangan Terbang TNI ALÂ
Setiap perjuangan dan pengorbanan pasti akan membuahkan hasil. Demikian pula apa yang sudah dilakukan oleh Rebo. Atas jasa-jasa beliau selama bertugas sebagai prajurit TNI AL, maka Markas Besar TNI AL melalui Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Dr. Marsetio memberikan penghargaan.Â
Nama beliau sebagai pendiri dan pencetus gagasan mendirikan Pangkalan Udara Angkatan Laut Waru (PUALWA) atau yang popular dikenal dengan Lanudal Juanda dikukuhkan sebagai nama lapangan terbang Grati di Pasurun, Jawa Timur, sehingga kini namanya menjadi  Lapangan R.E.B.O. Tjokroadiredjo Grati.
Setelah 13 tahun kepergian Rebo menghadap Sang Illahi (beliau wafat pada 2001), maka pada Rabu, 10 September 2014, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Dr. Marsetio meresmikan pengoperasian Lapangan Terbang R.E.B.O. Tjokroadiredjo Grati.Â
Ini merupakan lapangan terbang ketiga yang dimiliki oleh TNI AL. Peresmian tersebut disaksikan langsung oleh Ny. Louisa Rebo Tjokroadiredjo, istri almarhum R.E.B.O Tjokroadiredjo.