Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Mengenal R.E.B.O. Tjokroadiredjo, Penerbang Pesawat Jet Pertama Indonesia

21 Agustus 2019   20:30 Diperbarui: 14 Mei 2023   18:35 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rebo bersama istri tercinta, Louisa Gertruida Helena (Sumber: Koleksi Pribadi Ny. Louisa Rebo)

Karir Militer dan Sipil

Usai lulus SMA pada 1949, Rebo ikut tes penerimaan taruna militer di TNI AL. Meskipun tinggi tubuhnya pas-pasan, Rebo beruntung bisa diterima di sana. Pendidikan taruna militer dilaksanakannya di Nederland, Belanda, dan lulus pada 1953. 

Tugas pertamanya menjadi perwira muda di Atase Pertahanan Republik Indonesia (Athan RI) untuk negara Inggris dan Belanda yang berkedudukan di London dan Denhag.

Setahun kemudian, tepatnya pada 1954, pangkat Rebo naik setingkat menjadi Letnan Pelaut. Empat tahun berikutnya kembali naik pangkat menjadi Kapten Pelaut dan bertugas di Penerbangan Markas Besar TNI Angkatan Laut RI di Jakarta. 

Dalam perjalanan karirnya terjadi kemelut di internal tubuh TNI Angkatan Laut yang membuat dirinya tidak nyaman. Atas inisiatif sendiri, beliau akhirnya mengundurkan dari dan diberhentikan dengan hormat terhitung sejak 31 Juli 1960.

Rebo berpakaian lengkap perwira TNI AL (Sumber: Koleksi Pribadi Ny. Louisa Rebo)
Rebo berpakaian lengkap perwira TNI AL (Sumber: Koleksi Pribadi Ny. Louisa Rebo)

Pada saat itu banyak tawaran pekerjaan yang datang ke Rebo, baik dari institusi dalam negeri maupun di luar negeri. Meskipun tawaran bekerja di luar negeri gajinya sangat menggiurkan, tetapi beliau lebih memilih menerima tawaran bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Departeman Perhubungan - sekarang Kementrian Perhubungan - pada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Alasannya, karena beliau merasa masih berhutang pada Negara karena selama ini telah banyak membantu menyekolahkannya.

Perjalanan karir Rebo sebagai PNS dimulai sejak beliau diangkat sebagai pegawai tetap Golongan F-III PGPN 1955 di Bagian  Laik Udara, Direktoran Jenderal Perhubungan Udara, Departemen Perhubungan pada 1 Agustus 1960. Pada 17 Januari 1963 beliau pindah ke P.N.2 sebagai Staf Badan Pimpinan Umum (BPU).

Selang sembilan bulan kemudian, pada 30 Oktober 1963, Rebo mendapat tugas tambahan sebagai Direktur Administrasi/Komersiil P.N. Perawatan Pesawat Udara Ringan Tjandradimuka. Jabatannya tersebut dilaksanakan bersamaan dengan tugas lainnya sebagai PNS. Setahun berikutnya, pada 1 Oktober 1964, pangkat beliau naik menjadi F-IV PGPN 1961, masih dengan jabatan yang sama di Bagian  Laik Udara.   

Perjalanan karir Rebo kian melesat bagaikan bintang. Pada 1 Mei 1967, beliau dipercaya sebagai Direktur Utama merangkap Jabatan Direktur Administrasi/Komersiil P.N. Tjandradimuka. Kemudian pada 17 Juli 1967 pangkat beliau diusulkan naik menjadi Pegawai Tinggi Tingkat 1 F-V PGPN 1961.

Karir Rebo kian melesat. Dalam usia kurang dari 40 tahun, tepatnya 1 April 1969, beliau diangkat sebagai Pegawai Tinggi dpb. Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara  Urusan Perencanaan, Departemen Perhubungan. Tiga tahun kemudian pada 1 Juli 1972 beliau diangkat menjadi Staf Ahli Dirjen Perhubungan Udara. Kemudian pada 26 Januari 1974 Inpassing ke PGPS 1968 dalam golongan IV/a.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun