Dijelaskan juga perjuangan sang tokoh dalam upaya untuk kembali bangkit dari keterpurukannya, pandangan hidupnya, kiat-kiat suksesnya.
Selain itu juga dilengkapi dengan foto-foto pendukung dan testimoni dari teman sejawatnya.
Sementara itu penulis kedua hanya mengangkat dari sisi sukses sang pengusaha, seperti pencapaiannya sekarang dari sisi materi, gaya hidupnya, dan kegiatannya sehari-hari. Cara menulis seperti ini cenderung lebih mudah, karena kurang ada pendalaman dalam menggali sisi lain sang tokoh. Waktu yang diperlukan untuk menulisnya juga relatif lebih cepat.Â
Namun, ketika kita browsing di internet dan mencari tulisan yang membahas kehidupannya, terlalu banyak penulis yang membahas topik yang sama. Akibatnya tulisan terasa hambar dan terkesan biasa. Berbeda dengan tulisan yang dibuat oleh penulis kreatif.
Hal yang sama juga berlaku untuk pelukis. Seorang seniman yang kreatif cenderung berpotensi menjadi orang terkenal dan sukses. Pelukis yang berkarya dengan kreatif tidak akan melukis secara asal-asalan.Â
Setiap karya yang akan dibuatnya selalu dipikirkannya terlebih dahulu. Selalu ada konsep yang matang dan pesan yang jelas serta terukur dalam setiap karya yang akan dirilisnya. Meskipun nanti proses penciptaan karyanya cenderung lebih lama, tetapi hasilnya sesuai dengan penggarapannya.
Pelukis kreatif tidak mau melukis sesuatu yang sama dengan karya orang lain. Dia selalu mencari sesuatu yang baru dan berbeda. Setiap karyanya selalu memiliki ciri khas dan tidak latah ikut-ikutan gaya melukis seniman lainnya.
Tidak heran kalau karyanya akan menonjol dan unik, sehingga kolektor sulit mencari pembandingnya. Kalaupun nantinya harga yang ditawarkan sang pelukis lebih mahal dari lukisan biasa, kolektor atau pecinta seni sangat berpotensi membeli lukisannya.
Berbeda dengan pelukis yang kurang kreatif dan berkarya secara monoton. Lukisan satu dengan lukisan lainnya selalu mirip dengan karya orang lain, baik dari sisi objek yang dilukis maupun dari sisi teknik melukisnya.Â
Kolektor yang melihatnya pun tidak merasa ada sesuatu yang istimewa dari karya pelukis tersebut. Akibatnya lukisan karyanya teronggok lama di galeri atau di rumahnya sendiri, tidak laku dan sepi pembeli.
Kalau sudah begini, jangan salahkan pecinta seni yang tidak mau mengoleksi, tapi lebih baik intropeksi diri. Â Â Â Â