Bunda Nur berpendapat bahwa pola kompetisi dalam kegiatan berkesenian secara keji akan merongrong dan meruntuhkan nilai-nilai ketulusan dan kejujuran pada keindahan yang seharusnya dilestarikan sepenuh hati tanpa pamrih. Andaipun aspek pendanaan kegiatannya mutlak tidak dapat dielakkan, tentu perlu dicarikan solusi lain yang tidak akan menurunkan keluhuran nilai-nilai budaya.
Gambar: Bunda Nur – Seorang Seniwati Senior Kota Cimahi yang datang Sebagai tamu kehormatan pada ajang Pasanggiri Jaipong di Cimahi Mall Kota Cimahi (Sumber: J. Haryadi)
Alumni Fakultas Senirupa ITB Angkatan’78 ini menambahkan,” Selayaknya kita semau mampu memaknai dan menyadari bahwa pada hakikatnya kita semua harus bertanggung jawab untuk secara arif mengembangkan dan melestarikan segala bentuk karya seni yang ada, adab tradisi santun masyarakat dan nilai-nilai adi budaya yang kini kita warisi bersama.”
Seniwati yang tampak terlihat lebih muda dari usianya itu mengatakan bahwa kenyataan tragis yang telah menimpa perjalanan seni kriya batik dan tradisi membatik, dimana nilai-nilai seni, tradisi, dan adi budaya bangsa yang tersimpan di dalamnya terkikis oleh proses industrialisasi yang tidak bijaksana.
“Hal itu seharusnya menjadi satu catatan buruk serta pembelajaran kehati-hatian dan kearifan yang tulus dalam menyelamatkan kekayaan budaya bangsa kita yang pernah ada. Serta mengembangkan ruang dan meninggikan nilai budaya tersebut, sehingga mampu menaikkan harkat dan martabat kehidupan masyarakat di segala aspek kehidupannya.” Pungkas Bunda Nur dengan nada prihatin.
KRITERIA LOMBA DAN PEMENANGNYA
Penampilan peserta lomba, baik tunggal maupun rampak terlihat sangat menarik. Mereka tampaknya benar-benar serius memperlihatkan kebolehannya dalam menari. Para juri tentu cukup sulit untuk mencari pemenangnya, karena secara umum para peserta lomba tampil memukau. Namun dalam suatu lomba tentu ada yang kalah dan ada yang menang. Oleh sebab itu kesalahan sedikitpun yang dilakukan para peserta bisa mengurangi nilai mereka.
Gambar: Penampilan salah seorang peserta Pasanggiri Jaipong Tunggal pada ajang Pasanggiri Jaipong di Cimahi Mall Kota Cimahi (Sumber: J. Haryadi)
Gambar: Penampilan seorang peserta Pasanggiri Jaipong Tunggal lainnya pada ajang Pasanggiri Jaipong di Cimahi Mall Kota Cimahi (Sumber: J. Haryadi)
Menurut Ace Iwan Suryawan, kriteria penjurian untuk peserta lomba tari tunggal terdiri atas 5 poin, yaitu: 1) Wiraga – kemampuan gerak tari dari penari; 2) Wirasa – penghayatan dalam pencapaian ekspresi dan karakter; 3) Wirama – ketepatan gerak tari dengan musik iringan; 4) Harmonisasi – keserasian dari wiraga, wirasa, dan wirama; dan 5) Keserasian tata busana kostum tari) dan tata rias (
make up dan aksesoris) dengan tari yang dibawakan.
Sedangkan kriteria penjurian untuk penari berkelompok (rampak) adalah: 1) Wiraga -kemampuan gerak tari dari masing-masing penari; 2) Wirasa - penghayatan dalam pencapaian ekspresi dan karakter; 3) Wirama - ketepatan gerak tari dengan musik iringan; 4) Harmonisasi- keserasian dari wiraga, wirasa, dan wirama; dan 5) Keserasian tata busana (kostum tari); tata rias (make up dan aksesoris) dengan tari yang dibawakan; dan 6) pola lantai grup- kekompakan berpindah tempat, keserasian dalam gerak.
Gambar: Penampilan salah satu peserta Pasanggiri Jaipong Rampak pada ajang Pasanggiri Jaipong di Cimahi Mall Kota Cimahi (Sumber: J. Haryadi)
Gambar: Penampilan peserta Pasanggiri Jaipong Rampak lainnya pada ajang Pasanggiri Jaipong di Cimahi Mall Kota Cimahi (Sumber: J. Haryadi)
Hasil keputusan dewan juri menetapkan nama-nama peserta yang berhasil memperoleh juara Pasanggiri jaipong Tunggal adalah: Juara 1: Puri (Nomor peserta 13); Juara2 : Niki (Nomor peserta 14); dan Juara 3: Sofi (Nomor peserta 21). Sedangkannama-nama peserta yang berhasil memperoleh juara Pasanggiri Jaipong Rampakadalah: Juara 1: Darma Wulan (Nomor peserta 13); Juara 2 : GAP (Nomor peserta 07);dan Juara 3: Srikandi (Nomor peserta 12). Juara Favorit
berhasil diraih oleh Aira SD (Nomor Peserta 1 Tunggal).
Gambar: Dewan juri sedang memberikan pengumuman nama peserta yang Berhasil meraih juara dalam ajang Pasanggiri Jaipong di Cimahi Mall Kota Cimahi (Sumber: J. Haryadi)
Gambar: Para peserta yang berhasil menjadi juara Pasanggiri Jaipong Rampak pada ajang Pasanggiri Jaipong di Cimahi Mall Kota Cimahi (Sumber: J. Haryadi)
Gambar: Salah satu grup tari yang berhasil keluar sebagai juara Sedang berpose bersama Bunda Nur dan Bahar Malaka (Sumber: J. Haryadi)
PAMERAN LUKISAN DAN HIBURANSelain mengadakan acara pasanggiri jaipong, acara ini juga dimeriahkan dengan kehadiran seorang pelukis eksentrik asal Kota Cimahi, Bahar Malaka. Pelukis berambut gimbal yang pernah bermukim di Madina ini turut meramaikan acara dengan menampilkan beberapa karya lukisnya yang fenomenal, di antaranya adalah lukisan berjudul “The Positivly of Metamorfosis“ yang dibuat pada saat menjelang detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-69 (17 Agustus 2014) di titik 0 KM, Kota Sabang, Nanggroe Aceh Darrusalam.
Lihat Lyfe Selengkapnya