Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Potongan Kepala Dalam Lemari Pakaian

23 Maret 2016   10:26 Diperbarui: 23 Maret 2016   10:34 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Tooo ...too ....toolooong!” teriak saya kaget, sambil terhentak beberapa langkah ke belakang.

Aneh, mulut saya yang tadinya kaku mendadak menjadi bersuara kembali. Tubuh saya lalu terjatuh dan terjerembab ke lantai. Pakaian dari lemari pun ikut berceceran di lantai. Tanpa berpikir panjang, saya berusaha bangun dan berlari sekuat mungkin, sambil terus menjerit minta tolong.

Sayangnya teriakan saya hanya sia-sia belaka. Maklum kondisi di rumah saat itu sedang kosong. Kebetulan semua orang sedang tidak berada di rumah. Saya pun terpaksa berlari menuju ke rumah tetangga dan menceritakan semua kejadian yang saya alami.  Namun mereka hanya tertawa dan tidak mempercayai apa yang saya ceritakan. Mungkin saja karena waktu itu saya masih kecil dan kejadian itu dianggap mereka hanya halunisasi saya saja. Padahal saya benar-benar menyaksikannya dengan mata kepala saya sendiri.

Sejak saat itu saya menjadi trauma dan tidak pernah berani membuka lemari pakaian itu sendirian. Setiap habis mandi dan ingin ganti pakaian, selalau minta ditemani oleh orangtua atau kakak saya. Saya selalu meminta mereka untuk mengambilkan pakaian saya.    

***

Catatan:

Cerita tersebut diangkat dari kisah nyata, pengalaman seorang teman yang langsung menceritakannya kepada penulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun