“Tooo ...too ....toolooong!” teriak saya kaget, sambil terhentak beberapa langkah ke belakang.
Aneh, mulut saya yang tadinya kaku mendadak menjadi bersuara kembali. Tubuh saya lalu terjatuh dan terjerembab ke lantai. Pakaian dari lemari pun ikut berceceran di lantai. Tanpa berpikir panjang, saya berusaha bangun dan berlari sekuat mungkin, sambil terus menjerit minta tolong.
Sayangnya teriakan saya hanya sia-sia belaka. Maklum kondisi di rumah saat itu sedang kosong. Kebetulan semua orang sedang tidak berada di rumah. Saya pun terpaksa berlari menuju ke rumah tetangga dan menceritakan semua kejadian yang saya alami. Namun mereka hanya tertawa dan tidak mempercayai apa yang saya ceritakan. Mungkin saja karena waktu itu saya masih kecil dan kejadian itu dianggap mereka hanya halunisasi saya saja. Padahal saya benar-benar menyaksikannya dengan mata kepala saya sendiri.
Sejak saat itu saya menjadi trauma dan tidak pernah berani membuka lemari pakaian itu sendirian. Setiap habis mandi dan ingin ganti pakaian, selalau minta ditemani oleh orangtua atau kakak saya. Saya selalu meminta mereka untuk mengambilkan pakaian saya.
***
Catatan:
Cerita tersebut diangkat dari kisah nyata, pengalaman seorang teman yang langsung menceritakannya kepada penulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H