Permasalahan Kaum Perempuan Belum Selesai
Lahirnya Hari Perempuan Internasional yang bertujuan mengangkat derajat kaum perempuan agar tidak diperlakukan secara layak dan tidak mendapat deskriminasi dari kaum laki-laki ternyata belum menyelesaikan persoalan. Masih banyak kaum perempuan yang tertindas di seluruh dunia. Salah satu contoh adalah Turki.
Seperti yang dilansir dari Kantor berita Antara, pada Minggu (6/3/2016) kemarin, anggota kepolisian Turki sempat menahan sedikitnya seorang perempuan dan menembakkan peluru karet untuk membubarkan ratusan massa yang berupaya memeringati Hari Perempuan Internasional di pusat Kota Istanbul. Mereka berunjuk rasa dan turun ke jalan dua hari menjelang peringatan dalam upaya untuk menarik lebih banyak pendukung. Mereka berusaha menarik perhatian masyarakat atas isu-isu mengenai perempuan di Turki yang menduduki rangking ke-77 dari 138 negara dengan indeks kesetaraan gender sebagaimana laporan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP).
Kondisi di Indonesia tentu sedikit berbeda dengan Turni, tetapi persoalan kekerasan dalam rumah tangga, human traficking, diskriminasi, hingga pelecehan seksual sampai sekarang masih sering terjadi. Tentu saja ha tersebut membuat kaum perempuan Indonesia mencoba berjuang untuk membela kaumnya.
Tercatat beberapa nama tokoh perempuan Indonesia yang begitu vocal menyuarakan kaumnya, seperti misalnya Toety Heraty. Doktor Filsafat lulusan Universitas Indonesia ini dianggap sebagai salah satu pemikir feminis generasi pertama di Indonesia. Perempuan cerdas ini banyak menulis pemikiran tentang perempuan dan menuangkannya dalam beberapa karya fiksinya.
Selain itu ada juga perempuan bernama Ayu Utami. Perempuan ini merupakan salah satu sastrawan muda yang banyak membicarakan persoalan perempuan melalui karya fiksinya, sehingga menjadi trend. Karyanya telah menginspirasi penulis lainnya untuk tidak lagi tabu memandang persoalan perempuan.
Satu lagi perempuan handal yang suaranya begitu lantang dalam menyuarakan kaumnya yaitu Ratna Sarumpaet. Siapa yang tidak kenal dengan perempuan yang satu ini. Dia sangat vokal terhadap berbagai permasalahan yang menimpa kaumnya. Naskah drama “Marsinah: Nyanyian dari Bawah tanah” menjadi karya pertamanya yang lahir dan terjun langsung mencari duduk perkara yang jelas tentang kasus pembunuhan Marsinah - seorang buruh kecil yang tewas ditembak kemaluannya hanya karena dia menuntut kenaikan upah Rp500 saja.
Mimpi Kaum Perempuan via Youtube
Tidak mau kalah dengan Facebook dan Google, situs Youtube yang dikenal sebagai tempat menyimpan video terbesar di dunia pun ambil bagian dalam merayakan International Women’s Day di Indonesia dengan mengambil tajuk “#OneDayIWill in Jakarta: International Women's Day 2016 // Hari Perempuan Internasional 2016”.
[caption caption="Video tayangan mimpi perempuan Indonesia di Youtube (sumber: youtobe.com) "]
Dalam video yang berdurasi 1 menit 25 detik itu GoogleIndonesia menampilkan beberapa sosok perempuan Indonesia yang berbicara mengenai mimpinya dengan latar belakang tugu Monas. Beberapa di antara mereka yang mengutarakan mimpinya lewat video resmi Youtube Indonesia itu mengatakan: