Dalam sambutannya Mang Yayat mengucapkan terima kasih kepada para hadirin, termasuk kepada saya sebagai nara sumber pelatihan. Dia juga menjelaskan tentang keberadaan TBM Sehati dan beberapa program yang akan dijalankannya. Saya perhatikan Mang Yayat cukup pandai berbicara. Tutur katanya teratur dan mengalir deras. Mungkin ini akibat dia sering membaca buku, sehingga kepribadian dan pengetahuannya juga berkembang pesat.
[caption caption="Mang Yayat sedang membuka acara sekaligus menyampaikan kata sambutannya (sumber foto: Ageung Jembawan)"]
[/caption]
[caption caption="Mang Yayat terlihat santai dan tidak canggung ketika harus berbicara di depan publik (sumber foto: Ageung Jembawan)"]
[/caption]Usai kata sambutan, acara pelatihan pun dimulai dan saya langsung mengambil alih kendali acara. Mula-mula saya memperkenalkan diri kepada para peserta. Kemudian saya juga ingin mengenal mereka dengan mengambil absen, lalu menanyakan nama mereka dan dari mana asalnya. Ternyata mereka bukan hanya berasal dari Desa Pasirhuni, tetapi ada juga dari desa-desa yang ada di kecamatan Cimaung dan dari Kecamatan lain disekitarnya.
[caption caption="Daftar Absen peserta pelatihan menulis di TBM Sehati (sumber foto: J. Haryadi)"]
[/caption]Saat acara sedang dimulai, diluar hujan semakin deras. Satu persatu peserta hadir, sehingga ruangan yang sempit itu mulai terasa penuh sesak. Ternyata semangat para peserta memang luar biasa. Hujan yang menguyur tidak mengurangi  niat mereka untuk tetap hadir dan mengikuti jalannya pelatihan.
Berdasarkan data yang tercatat di absen, para peserta berasal dari beberapa wilayah diantaranya dari  Kampung Cihideung Kecamatan Pangalengan, Kampung Kadu Nenggang dan Kampung Pageningan Kecamatan Cimaung, Kampung Sirnagalih Kecamatan Banjaran, Kecamatan Ciwidey, dan Kecamatan Soreang. Ada juga yang mewakili sekolah, ibu rumah tangga, dan komunitas.
[caption caption="Ibu Ruby Nurhadi dan suaminya yang berasal dari salah sebuah TBM di Soreang juga hadir, meskipun mereka sempat kehujanan di jalan (sumber foto: Ageung Jembawan)"]
[/caption]Pada kesempatan tersebut saya memberikan materi tentang penulisan biografi. Peserta tampak antusias sekali dan sering bertanya secara bergantian. Saya berusaha menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12.30 WIB. Namun karena waktu yang terbatas, sementara masih ada materi yang ingin ditanyakan, sehingga saya meminta mereka  mencatat data handphone, email dan akun media sosial saya, agar bisa terus dibimbing melalui media tersebut. Mang Yayat lalu mengusulkan agar para peserta membentuk grup di
Facebook, sehingga nanti bisa tersu belajar bersama dan meminta saya untuk terus membimbing mereka.
[caption caption="Penulis tampak serius memberikan materi pelatihan di TBM Sehati (sumber foto: Mang Yayat)"]
[/caption]
[caption caption="Tempat yang sederhana tidak mengurangi keseriusan peserta dalam belajar (sumber foto: Mang Yayat)"]
[/caption]
[caption caption="Peserta pelatihan tampak serius menyimak penjelasan penulis (sumber foto: Mang Yayat)"]
[/caption]
[caption caption="Peserta serius menyimak penjelasan penulis (sumber foto: Mang Yayat)"]
[/caption]Usai acara saya menyerahkan sebuah buku biografi hasil karya saya untuk menambah koleksi perpustakaan TBM Sehati. Buku tersebut berjudul “
Agung ilmu Mangkunegara, Sang Inspirator Muda ‘Sai Bumi Ruwa Jurai’ “ yang merupakan Buku Biografi Bupati Lampung Utara dan merupakan bupati termuda se-Provinsi Lampung.
[caption caption="Penulis menyerahkan buku biografi Bupati Lampung Utara kepada Mang Yayat untuk menambah koleksi perpustakaan di TBM Sehati (sumber foto: Ageung Jembawan)"]
[/caption]Saat mau pulang, ternyata keluarga Mang Yayat sudah menyiapkan hidangan makan siang untuk peserta. Kami semua di daulat untuk menikmati hidangan yang sudah disediakan. Nasi timbel, lauk, sambal dan lalapan khas Sunda menjadi makanan kami siang itu. Usai makan siang kami foto bersama, lalu berpisah untuk kembali ke rumah masing-masing. Â Â Â Â Â Â
Lihat Lyfe Selengkapnya