Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berbagi Ilmu Kepenulisan di TBM Sehati

1 Maret 2016   09:24 Diperbarui: 1 Maret 2016   09:40 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan hasil penelusuran saya di Google, saya baru tahu kalau ternyata sudah banyak media cetak, media online dan media elektronik yang meliput aktivitas Mang Yayat. Kalau orang lain sudah berbuat sesuatu, saya juga tidak mau kalah. Sebagai penulis, langkah awal yang saya lakukan adalah ingin menulis kembali sosoknya, tentu dari sudut pandang saya secara pribadi.

Selanjutnya saya merespon inbox dari Mang Yayat sebagai berikut:

Salam kenal juga Mang Yayat. Saya tertarik untuk menulis profilnya dan ingin rasanya mampir dan melihat aktivitas kesehariannya. Bagaimana kalau saya wawancarai saja dan nanti hasil liputannya saya posting di media online?

Kemudian jawaban tersebut kembali mendapat respon dari penjual tahu yang kreatif tersebut dengan mengatakan:

Aduh terima kasih, tapi saya malu pa belum banyak yang saya lakukan untuk perubahan bangsa baru langkah-langkah kecil yang mang yayat lakukan.

Kalau sekiranya layak untuk dijadikan sebuah berita gak apa-apa, dan mang yayat bisa menjawab semua pertanyaan bapak.”

Begitu santun dan rendah hati pribadi pemuda desa ini. Sudah banyak media yang mengeksposnya, tetapi dia tidak memperlihatkan kesombongan sedikit pun. Saya melihat sosok Mang Yayat ini memang pantas untuk diliput dan diangkat kepermukaan, sehingga bisa menjadi contoh yang baik bagi masyarakat. Sosoknya bisa menjadi simbol semangat untuk saling berbagi dan saling peduli, ditengah dunia yang semakin banyak melahirkan orang egois yang hanya mementingkan diri sendiri.

Akhirnya saya memutuskan menulis sepak terjang Mang Yayat dengan terlebih dahulu mewawancarainya melalui Facebook. Namun karena kesibukan saya, data hasil wawancara  tersebut tidak langsung bisa saya tulis. Saya baru sempat menulis dan memposting tulisan tersebut pada 22 Februari 2016 di Kompasiana dengan judul: “Mang Yayat, Inspirator Budaya Membaca dari Bandung Selatan”. Meskipun tidak Headline, tetapi saya cukup puas karena Kompasiana sudah menempatkannya pada posisi sebagai artikel “Pilihan”.    

Ide mengadakan pelatihan menulis

Jujur saja, pada awalnya saya belum punya niat untuk mengadakan pelatihan menulis. Ide ini justru murni muncul dari Mang Yayat. Saat itu ketika tulisan belum selesai, Mang Yayat menanyakan hasil tulisan saya via inbox:

Aslmkm,,pa... apa kabar.. Gimana udah terbit tulisan bapak, saya ingin belajar cara menulis biograpi yang baik dan benar. Tapi ingin membaca tulisan bapak yang kaitan dengan gerakan di tbm sehati.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun