Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kepala Dinas Tata Kota Kabupaten Lampung Utara Ingin Ubah Sampah Jadi Berkah

5 Januari 2016   16:37 Diperbarui: 5 Januari 2016   20:53 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Acis beralasan bahwa sejak kolam pembuangan limbah tinja itu didirikan pada 2003, memang belum pernah difungsikan secara optimal, karena volume sedot tinja dari rumah warga sangat sedikit. Masyarakat biasanya membuat lubang pembuangan tinja yang cukup besar di rumah mereka, sehingga membuthkan waktu yang cukup lama untuk penuh. Sebagian lagi masih banyak masyarakat yang membuang tinja ke aliran sungai. 

Meskipun keberadaan kolam tempat pembuangan dan pengolahan tinja tersebut belum dipakai, Murni Rizal berharap agar tempat tersebut tetap dipelihara dan dijaga kebersihannya. Mantan wartawan Lampung Pos ini berharap keberadaan TPA Alam Kari harus steril, bersih dan tertata rapi. Kadis Tata Kota ini ingin suatu saat nanti Kabupaten lampung Utara bisa kembali meraih Piala Adipura dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup.

[caption caption="Kondisi kolam tempat pembuangan dan penyaringan tinja yang tidak terurus (Sumber: J. Haryadi)"]

[/caption]

[caption caption="Kondisi kolam tempat pembuangan limbah tinja yang sudah rusak, dindingnya terlihat retak dan ditumbuhi rumput (Sumber: J.Haryadi)"]

[/caption]

Unit Pengolah kompos yang Terbengkalai

TPA Alam Kari ternyata sudah memiliki tempat pembuatan kompos yang berasal dari sampah organik. Sayangnya kondisi tempat ini juga tidak terawat dan sangat memprihatinkan. Beberapa tiang penyangga atap bangunan sudah terlihat lapuk dan atapnya juga banyak yang bolong. Padahal kalau tempat ini kembali difungsikan, bukan mustahil bisa menghasilkan pupuk yang bisa menyuplai kebutuhan para petani.

Sambil melihat kondisi tempat pembuangan kompos, Murni Rizal memberikan arahan kepada Dul Acis agar segera juga mengaktifkan kembali tempat tersebut. Kadis Tata Kota yang enerjik itu akan berkordinasi dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Lampung Utara untuk memperbaiki tempat tersebut, juga sekaligus memperbaiki beberapa fasilitas lain yang memang memerlukan perbaikan seperti pagar pembatas, pintu gerbang dan jalan akses menuju TPA.

[caption caption="Kadis Tata Kota Drs. Murni Rizal, M.Si., sedang memeriksa lahan pembuatan kompos yang terbengkalai dan berniat mengaktifkannya kembali (Sumber: J.Haryadi)"]

[/caption]

[caption caption="Kondisi bangunan tempat pembuatan kompos yang kotor dan tidak terawat (Sumber: J.Haryadi)"]

[/caption]

[caption caption="Kondisi atap bangunan gedung pembuatan kompos yang sudah rusak dan perlu perbaikan (Sumber: J.Haryadi)"]

[/caption]

Pembinaan Pengelola UPTD TPA Alam Kari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun