Benar saja, terlihat kepiting “rajungan” yang berhasil menyangkut dijaringnya. Seorang anak kecil bernama Rendi – murid kelas 5 SD yang ikut membantunya, segera memisahkan ikan hasil tangkapan mereka dari jaring yang menjeratnya. Hasil tangkapan ikan tidak begitu banyak. Hanya terdapat beberapa ekor kepiting “rajungan”, beberapa ekor ikan kecil, udang kipas dan udang lobster.
[caption caption="Pak Eko memperlihatkan seekor kepiting “rajungan” hasil tangkapannya (sumber: J.Haryadi)"]
[caption caption="Rendi - bocah kelas 3 SD sedang membntu melepaskan kepiting dari jaring yang menjeratnya (sumber: J. Haryadi)"]
[caption caption="Hasil tangkapan jaring Pak Eko hari ini berupa kepiting, ikan dan udang (Sumber: J. Haryadi)"]
[caption caption="Dalam kondisi hujan deras, Pak Eko dan Rendi tetap bekerja menarik jaring dari dalam laut (sumber: J.Haryadi)"]
[caption caption="Rasa dingin, letih dan lapar tidak membuat semangat Pak Eko dan Rendi luntur dalam bekerja mencari nafkah di lautan (sumber: J.Haryadi)"]
RENDI TIDAK MEMILIKI CITA-CITA
Saya sangat kaget sekaligus prihatin ketika mewawancarai Rendi – anak buah perahu, yang biasa membantu Pak Eko melaut ketika sedang tidak bersekolah. Anak berusia sekira 10 tahun yang masih duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD) ini ternyata tidak mempunyai cita-cita untuk masa depannya. Dia begitu pesimis menghadapi kehidupannya. Betapa tidak, saat ini rendy di asuh oleh neneknya, sedangkan kedua orangtuanya merantau ke Pulau Bangka untuk bekerja menari nafkah menjadi buruh pencari timah di pertambangan ilegal.
Raut wajah Rendi sama sekali tidak memperlihatkan wajah anak-anak yang seharusnya riang gembira. Tatapannya kosong melihat laut lepas yang terhampar dihadapannya. Dia tidak begitu yakin nasibnya akan berubah, karena pada kenyatannya hidupnya penuh dengan derita. Bayangkan saja, upahnya ke laut dihitung berdasakan hasil tangkapan nelayan yang menjadi majikannya. Dirinya hanya diberi upah sebesar Rp5.000 per kg hasil tangkapan. Jika sedang bernasib mujur, hasilnya cukup lumayan untuk mebantu neneknay belanja, tetapi kalau sedang apes, dia harus ikhlas hanya memperoleh uang lelah ala kadarnya.
[caption caption="Rendi – sosok bocah nelayan, yang tidak memiliki cita-cita dalam hidupnya akibat getirnya kehidupan (sumber: J. Haryadi)"]
[caption caption="Rendi, sosok bocah yang sudah terbiasa bermain dengan perahu, jaring dan air laut (sumber: J. Haryadi)"]