Mulai dari teras depan masjid sampai dengan pertengahan lapangan disediakan khusus untuk jemaah pria, sedangkan pada bagian belakang dipakai untuk jemaah wanita. Panitia sudah menyiapkan alas dari plastik untuk Jemaah yang berada di jalan dan lapangan. Peserta yang tidak kebagian tempat biasanya membawa tikar atau koran bekas sebagai alat untuk tempat duduk.
[caption caption="Masyarakat mulai berduyun-duyun datang ke area Masjid Ad-Da'Wah Desa Kalibening Raya untuk mengikuti sholat Idul Fitri (sumber foto: J. Haryadi)"]
[caption caption="Tampak sebagian masyarakat sedang masuk ke area Masjid Ad-Da'Wah Desa Kalibening Raya untuk mengikuti sholat Idul Fitri (sumber foto: J. Haryadi)"]
Acara dimulai pukul 07.00 WIB. Panitia membacakan susunan acara sekaligus melaporkan keberadaan kas masjid kepada masyarakat luas. Panitia melaporkan bahwa pendapatan masjid yang berasal dari infaq/sadaqoh masyarakat setiap Sholat Jum’at dalam setahun terkumpul Rp. 106.165.500, sedangkan pengeluaran sebesar Rp. 85.986.500, sehingga saldonya menjadi Rp.20.179.000.
Menurut Kepala Desa Kalibening Raya Rudi Fadli, S.Sos, dari 350 kepala keluarga di Desa Kalibening terdapat 151 orang yang berhak menerima zakat. Setiap warga dikenakan zakat fitrah berupa 2 ½ kg beras atau uang senilai Rp.25.000 per jiwa ( 1 kg beras dihitung dengan harga @ Rp.10.000).
Sementara itu Ketua DKM Ad-Da’wah, Sarengat, dalam laporannya menjelaskan bahwa hasil pengumpulan zakat fitrah masyarakat di desa tersebut berupa beras sebanyak 1.170 kg dan berupa uang sebesar Rp.20.160.000. Selain itu terdapat juga masukan berupa infaq/sadaqoh sebesar Rp.5.350.000. Semua sudah diberikan kepada orang yang berhak menerimanya.
[caption caption="Jemaah pria menempati posisi di teras, jalanan dan lapangan Masjid Ad-Da'wah Desa Kalibening Raya (sumber foto: J. Haryadi)"]
[caption caption="Jemaah wanita menempati posisi di lapangan Masjid Ad- Da'wah Desa Kalibening Raya pada bagian paling belakang (sumber foto: J. Haryadi)"]
Sholat Ied di Desa Kalibening Raya dimulai sekira pukul 07.20 WIB. Masyarakat dengan khusuk mengikutinya. Usai sholat, dilanjutkan dengan ceramah yang disampaikan oleh salah seorang tokoh agama setempat. Pada intinya, ada pesan yang disampaikan olehnya.
Pesan pertama, Khotib mengajak masyarakat agar mampu melawan hawa nafsu, diantaranya nafsu marah, nafsu memperkaya diri sendiri dan nafsu syahwat.
Pesan kedua adalah pesan sosial. Khotib mengajak umat muslim untuk saling tolong menolong dan saling berbuat kebaikan untuk sesama manusia.