Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Tugu Eksotis yang Menjadi Ikon Kotabumi

15 Juli 2015   20:40 Diperbarui: 15 Juli 2015   20:41 5486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Suasama bersih dan indah di salah satu sudut jalan di tengah Kota Kotabumi, Lampung Utara (Sumber foto: Photobucket.com)"][/caption]

Oleh: J.Haryadi

Pernahkah anda berkunjung ke Kotabumi? Kota kecil ini terletak di Provinsi Lampung dan merupakan ibukota Kabupaten Lampung Utara. Kota berpenduduk ± 146.029 jiwa (sensus 2010) ini mempunyai luas wilayah 338,52 km².

Salah satu ciri khas kota ini adalah kebersihannya. Jika anda berjalan mengelilingi Kotabumi, sangat sulit melihat sampah dijalanan. Hal ini tidak lain berkat kebijakan Bupati Lampung Utara, H. Agung Ilmu Mangkunegara. S.STP, M.H., yang begitu peduli dengan kebersihan lingkungann. Bahkan bupati termuda se-Provinsi Lampung tersebut memberikan bendera hitam sebagai hukuman bagi kantor SKPD yang dinilainya buruk dalam menjaga kebersihannya.

Selain kebersihannya, kotabumi juga mempunyai ciri khas berupa 3 buah tugu yang terletak tengah kota. Ketiga tugu tersebut adalah Tugu Pembangunan, Tugu Payan Mas dan Tugu Alamsyah Ratu Prawiranegara. Keberadaan tugu-tugu tersebut telah menambah kecantikan wajah Kotabumi, sebagai sebuah kota yang multi etnis.

Tugu Pembangungan  

[caption caption="Tugu Pembangunan yang terletak di tengah Kota Kotabumi (sumber foto: J.Haryadi)"]

[/caption]

Tugu Pembangunan terletak di bundaran tengah kota, tidak jauh dari Pasar Dekon Kotabumi. Tugu berbentuk dua orang pemuda berotot tanpa baju yang tengah berjuang keras mendirikan tiang tersebut  dibangun sekitar tahun 1978-1979. Tujuan pembuatan tugu tersebut adalah sebagai simbol persatuan, kesatuan, dan gotong royong masyarakat Kotabumi yang sedang giat membangun daerahnya.

Menurut  Saleh Ahmad, yang merupakan salah satu pejuang kemerdekaan dan pernah ikut terlibat dalam proses perencanaannya, Tugu Pembangunan tersebut dibangun pada masa pemerintahan Bupati Masno Asmono. Saat itu dirinya menjabat sebagai Kepala Ketertiban, Pamong Praja dan Kabag Umum Pemda Lampung Utara.

Sementara itu menurut Kepala Bapeda Lampung Utara, Ir. H. Azwar Yazid, M.M., persis di tempat Tugu Pembangunan tersebut berdiri, dulunya pernah ada sebuah tugu bernama Tugu Merdeka. Bentuk Tugu Merdeka berupa sebuah tiang persegi empat yang diatasnya berbentuk lancip menyerupai ujung pensil.

Tugu Merdeka dibuat untuk mengenang sebuah pristiwa bersejarah yaitu tempat diadakannya Pengumuman Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia untuk pertama kalinya di Kabupaten Lampung Utara. Orang yang mengumumkannya adalah almarhum R. Husen Thoyib yang merupakan salah seorang pahlawan kemerdekaan.

Tugu Payan Mas

[caption caption="Tugu Payan Mas yang terletak di prapatan Jalan Jenderal Soedirman Kotabumi (sumber foto: J.Haryadi)"]

[/caption]

Tugu Payan Mas terletak persis di tengah perapatan Jalan Jenderal Soedirman, tidak jauh dari kantor Pengadilan Negeri Kotabumi. Tugu megah ini dibuat pada masa pemerintahan Bupati Zainal Abidin. Sebelumnya di tempat ini pernah berdiri sebuah tugu yang cukup artistik yaitu Tugu Kayu Aro yang dibangun pada masa pemerintahan Bupati Hairi Fasya.

Dalam Bahasa Lampung, Payan Mas sendiri berarti Tombak Emas. Sesuai dengan namanya, pada tugu tersebut terdapat 9 payan (sejenis perisai Lampung) yang mewakili 9 Buay atau Marga Pepadun di Lampung Utara, yaitu : 1). Buay Nyunyai; 2). Buay Unyi; 3). Buay Subing; 4). Buay Nuban; 5). Buay Anek Tuho; 6). Buay Kunang; 7). Buay Beliuk; 8) Buay Selagai dan 9). Buay Nyerupo.

Tugu Alamsyah Ratu Prawiranegara (ARP)

[caption caption="Tugu Alamsyah Ratu Prawiranegara (ARP) yang berada di tengah Jalan Tjukul Soebroto Kotabumi (sumber foto: http://www.panoramio.com/photo/50692518)"]

[/caption]

Tugu Alamsyah Ratu Prawiranegara berada tepat di tengah Jalan Tjukul Soebroto, tepat di persimpangan Rumah Makan (RM) Taruko Jaya, Kelapa tujuh. Tugu setinggi 6 meter dan menghadap ke arah Bandar Lampung tersebut merupakan Tugu Selamat Datang.

Alamsyah adalah tokoh masyarakat Kabupaten Lampung Utara sekaligus tokoh militer Indonesia yang pernah menjabat sebagai menteri dan duta besar Indonesia. Pembuatan patung ini dimaksudkan sebagai simbol untuk mengenang jasa pahlawan Lampung tersebut.

Pemerintah Kabupaten Lampung Utara berharap keberadaan Tugu ARP dapat menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda dimasa mendatang. Mereka dapat meniru keteladanan tokoh nasional tersebut sehingga termotivasi meniru kesuksesannya.

*** 

J. Haryadi, penulis buku biografi Bupati Lampung Utara berjudul: AGUNG ILMU MANGKUNEGARA, Sang Inspirator Muda "Sai Bumi Ruwa Jurai"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun