[caption caption="Suasama bersih dan indah di salah satu sudut jalan di tengah Kota Kotabumi, Lampung Utara (Sumber foto: Photobucket.com)"][/caption]
Oleh: J.Haryadi
Pernahkah anda berkunjung ke Kotabumi? Kota kecil ini terletak di Provinsi Lampung dan merupakan ibukota Kabupaten Lampung Utara. Kota berpenduduk ± 146.029 jiwa (sensus 2010) ini mempunyai luas wilayah 338,52 km².
Salah satu ciri khas kota ini adalah kebersihannya. Jika anda berjalan mengelilingi Kotabumi, sangat sulit melihat sampah dijalanan. Hal ini tidak lain berkat kebijakan Bupati Lampung Utara, H. Agung Ilmu Mangkunegara. S.STP, M.H., yang begitu peduli dengan kebersihan lingkungann. Bahkan bupati termuda se-Provinsi Lampung tersebut memberikan bendera hitam sebagai hukuman bagi kantor SKPD yang dinilainya buruk dalam menjaga kebersihannya.
Selain kebersihannya, kotabumi juga mempunyai ciri khas berupa 3 buah tugu yang terletak tengah kota. Ketiga tugu tersebut adalah Tugu Pembangunan, Tugu Payan Mas dan Tugu Alamsyah Ratu Prawiranegara. Keberadaan tugu-tugu tersebut telah menambah kecantikan wajah Kotabumi, sebagai sebuah kota yang multi etnis.
Tugu Pembangungan Â
[caption caption="Tugu Pembangunan yang terletak di tengah Kota Kotabumi (sumber foto: J.Haryadi)"]
Tugu Pembangunan terletak di bundaran tengah kota, tidak jauh dari Pasar Dekon Kotabumi. Tugu berbentuk dua orang pemuda berotot tanpa baju yang tengah berjuang keras mendirikan tiang tersebut  dibangun sekitar tahun 1978-1979. Tujuan pembuatan tugu tersebut adalah sebagai simbol persatuan, kesatuan, dan gotong royong masyarakat Kotabumi yang sedang giat membangun daerahnya.
Menurut Saleh Ahmad, yang merupakan salah satu pejuang kemerdekaan dan pernah ikut terlibat dalam proses perencanaannya, Tugu Pembangunan tersebut dibangun pada masa pemerintahan Bupati Masno Asmono. Saat itu dirinya menjabat sebagai Kepala Ketertiban, Pamong Praja dan Kabag Umum Pemda Lampung Utara.
Sementara itu menurut Kepala Bapeda Lampung Utara, Ir. H. Azwar Yazid, M.M., persis di tempat Tugu Pembangunan tersebut berdiri, dulunya pernah ada sebuah tugu bernama Tugu Merdeka. Bentuk Tugu Merdeka berupa sebuah tiang persegi empat yang diatasnya berbentuk lancip menyerupai ujung pensil.
Tugu Merdeka dibuat untuk mengenang sebuah pristiwa bersejarah yaitu tempat diadakannya Pengumuman Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia untuk pertama kalinya di Kabupaten Lampung Utara. Orang yang mengumumkannya adalah almarhum R. Husen Thoyib yang merupakan salah seorang pahlawan kemerdekaan.
Tugu Payan Mas
[caption caption="Tugu Payan Mas yang terletak di prapatan Jalan Jenderal Soedirman Kotabumi (sumber foto: J.Haryadi)"]
Tugu Payan Mas terletak persis di tengah perapatan Jalan Jenderal Soedirman, tidak jauh dari kantor Pengadilan Negeri Kotabumi. Tugu megah ini dibuat pada masa pemerintahan Bupati Zainal Abidin. Sebelumnya di tempat ini pernah berdiri sebuah tugu yang cukup artistik yaitu Tugu Kayu Aro yang dibangun pada masa pemerintahan Bupati Hairi Fasya.
Dalam Bahasa Lampung, Payan Mas sendiri berarti Tombak Emas. Sesuai dengan namanya, pada tugu tersebut terdapat 9 payan (sejenis perisai Lampung) yang mewakili 9 Buay atau Marga Pepadun di Lampung Utara, yaitu : 1). Buay Nyunyai; 2). Buay Unyi; 3). Buay Subing; 4). Buay Nuban; 5). Buay Anek Tuho; 6). Buay Kunang; 7). Buay Beliuk; 8) Buay Selagai dan 9). Buay Nyerupo.
Tugu Alamsyah Ratu Prawiranegara (ARP)
[caption caption="Tugu Alamsyah Ratu Prawiranegara (ARP) yang berada di tengah Jalan Tjukul Soebroto Kotabumi (sumber foto: http://www.panoramio.com/photo/50692518)"]
Tugu Alamsyah Ratu Prawiranegara berada tepat di tengah Jalan Tjukul Soebroto, tepat di persimpangan Rumah Makan (RM) Taruko Jaya, Kelapa tujuh. Tugu setinggi 6 meter dan menghadap ke arah Bandar Lampung tersebut merupakan Tugu Selamat Datang.
Alamsyah adalah tokoh masyarakat Kabupaten Lampung Utara sekaligus tokoh militer Indonesia yang pernah menjabat sebagai menteri dan duta besar Indonesia. Pembuatan patung ini dimaksudkan sebagai simbol untuk mengenang jasa pahlawan Lampung tersebut.
Pemerintah Kabupaten Lampung Utara berharap keberadaan Tugu ARP dapat menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda dimasa mendatang. Mereka dapat meniru keteladanan tokoh nasional tersebut sehingga termotivasi meniru kesuksesannya.
***Â
J. Haryadi, penulis buku biografi Bupati Lampung Utara berjudul: AGUNG ILMU MANGKUNEGARA, Sang Inspirator Muda "Sai Bumi Ruwa Jurai"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H