Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pameran Anggrek dan Pelestarian Taman Kota

15 Oktober 2014   22:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:53 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_366767" align="aligncenter" width="560" caption="Anggrek dan tanaman hias yang dipamerkan di Taman Kandaga Puspa (Sumber foto: J.Haryadi)"]

14133910131586443489
14133910131586443489
[/caption]

[caption id="attachment_366768" align="aligncenter" width="560" caption="Anggrek dan tanaman hias yang dipamerkan di Taman Kandaga Puspa (Sumber foto: J.Haryadi)"]

14133910771926325174
14133910771926325174
[/caption]

[caption id="attachment_366769" align="aligncenter" width="560" caption="Anggrek dan tanaman hias yang dipamerkan di Taman Kandaga Puspa (Sumber foto: J.Haryadi)"]

14133911591389290708
14133911591389290708
[/caption]

[caption id="attachment_366770" align="aligncenter" width="560" caption="Anggrek dan tanaman hias yang dipamerkan di Taman Kandaga Puspa (Sumber foto: J.Haryadi)"]

14133912101605411887
14133912101605411887
[/caption]

[caption id="attachment_366771" align="aligncenter" width="560" caption="Anggrek dan tanaman hias yang dipamerkan di Taman Kandaga Puspa (Sumber foto: J.Haryadi)"]

14133912602058801806
14133912602058801806
[/caption]

Mahasiswa berpendapat

Menurut Mardiah Hayat, kordinator acara Agronomy Fair 2014, kegiatan pameran ini sangat bermanfaat bagi dirinya sebagai mahasiswi. Ada tantangan tersendiri ketika dirinya harus bisa membagi waktu antara kuliah dan aktivitas organisasi. Disini dia bisa bertemu dengan pengunjung yang berasal dari beragam latar belakang. Dia bisa berinteraksi, menambah kenalan sekaligus pengalaman.

[caption id="attachment_366675" align="aligncenter" width="300" caption="Mardiah Hayat, kordinator acara Agronomy Fair 2014 (sumber foto: J.Haryadi)"]

14133601921964734300
14133601921964734300
[/caption]

“Tempat pameran ini cukup strategis, karena berada di pusat kota, namun publikasinya sepertinya masih kurang dan masih perlu ditingkatkan. Adanya pameran ini merupakan salah satu bentuk promosi yang bagus bagi Taman Pustaka Bunga. Masyarakat yang datang akan lebih mengenal keberadaan taman ini yang jauh lebih baik jika dibandingkan dulu ketika belum dikelola secara profeional. Pameran tanaman hias dan anggrek bisa meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap tanaman ini, sehingga mereka mau datang dan melihatnya, mengingat pasarnya yang masih terbatas dan lebih spesifik dikalangan tertentu saja.” Kata mahasisiwi cantik berhijab ini menambahkan.

Ketika ditanya tentang kiat-kita apa saja yang harus dilakukan pengelola taman agar keberadaan Taman Pustaka bunga ini bisa tetap eksis dan berkembang, Mahasiswi berdarah campuran Batak dan Padang ini menjelaskan, “Sebaiknya ada space khsusus di lokasi taman yang diperuntukkan bagi penjual tanaman hias. Mereka bisa di rolling seminggu sekali berjualan disini dengan aneka jenis tanaman yang berbeda-beda, sehingga masyarakat selalu penasaran ingin berkunjung ke sini karena tidak membosankan. Selain itu pihak manajemen juga bisa bekerjasama dengan perusahaan untuk ikut melestarikan taman ini. Caranya, pihak perusahaan menyalurkan dana hibah untuk merawat sekelompok tanaman yang ada di sisni dan sebagai konpensasinya, pihak manajemen akan memasang logo perusahaan tersebut di lokasi tanaman yang menjadi binaannya. Logo tersebut tidak dipasang asal-asalan, melainkan melibatkan seniman untuk menggarapnya, sehingga berbentuk unik, menarik dan ada kesan estetikanya. Logo tersebut justru menjadi bagian dari seni instalasi dan ikut membuat taman tersebut menjadi lebih berwarna.”

Lain lagi pendapat Laras Sitta Fachrunnisa, wakil ketua Himagro Faperta Unpad yang hadir dalam pemeran tersebut. Gadis manis ini menjelaskan, kalau Taman Pustaka Bunga ini ingin ramai dikunjungi masyarakat, bisa juga dengan cara membuat agenda pelatihan menanam tanaman hias dilahan yang sempit dengan menggunakan media tertentu, misalnya dengan memanfaatkan benda bekas seperti botol air mineral, paralon, bambu, botol bekas minyak plastik dan sebagainya. Kalau di kampus, kami sudah menerapkan sistem verti kultur, hydroponic dan aquaponic. Sepertinya bisa juga diterapkan ditempat ini. Caranya bisa bekerjasama dengan sekolah atau ibu-ibu dari kelurahan se-Kota Bandung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun