Mohon tunggu...
Jumardin Muchtar
Jumardin Muchtar Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti / Dosen di Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris, Samarinda

Info contact instagram @jumardinmuchtar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Benarkah Maulid Nabi SAW Bid'ah Tidak Ada Dalil?

19 Oktober 2021   04:10 Diperbarui: 19 Oktober 2021   04:54 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benarkah Maulid Nabi SAW Bid'ah Tidak Ada Dalil?. Sumber: safinah-online.com

Sebenarnya pertanyaan-pertanyaan berkenaan hal tersebut juga telah lama mengusik pikiran penulis atau mungkin juga para pembaca. Hal semacam itu, menjadi bagian dari proses alamiah yang terjadi pada manusia. Sebuah tahap yang menunjukkan perkembangan potensi akal seseorang menjadi dewasa. Tentu sikap kedewasaan hanya bisa dicapai lewat proses belajar dan selalu bertanya kepada orang yang mengetahuinya. Pertanyaan adalah separuh dari ilmu pengetahuan, karena dengan bertanya, secara pelan-pelan kita akan berusaha menemukan jawabannya. Jawaban itu tentu tidak bersifat final melainkan hanya kesimpulan sementara yang terjadi dan ini perlu adanya diskusi yang lebih lanjut agar kita bisa saling menerima.

Bulan Rabiul Awal bulan dimana Rasulullah SAW dilahirkan adalah terjadi tradisi bagi bangsa kita apabila bulan ini telah tiba. Melakukan suatu kegiatan yg disebut dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Disisi lain ada juga dari kita tidak mau melaksanakan seperti hal ini, dengan alasan bahwa kegiatan ini tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW. juga tidak pernah dilakukan oleh para sahabat nanti setelah ratusan tahun wafatnya Rasulullah SAW baru diadakan kegiatan maulid ini dan mengundang pertanyaan dibenak kita apakah ini tidak termasuk yang disebut nabi bid'ah?

Sebagaimana dalam hadis beliau diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim: "Siapa yang mengada-adakan dalam urusan agama kita ini, tidak bersumber dari padanya maka itu tertolak". Dan didalam hadis yang lain : "Saya mengingatkan kalian dengan mengada-adakan, karna setiap mengada-adakan adalah bid'ah karna setiap bid'ah adalah kesesatan". Ada riwayat yang dikatakan lagi "Semua kesesatan itu masuk neraka". Karna ini tidak dilakukan oleh Rasulullah SAW belum lagi termasuk dalam hadis ini oleh karena itu mengapa kita adakan? dan berani-beraninya kita melanggar hadis ini. 

Ada juga mengatakan kita hanya mengenal dua hari raya yaitu hari raya idul fitri dan idul adha, kenapa ditambah-tambah dengan Maulid dan isra' Miraj? maka ini termasuk bid'ah. Ada juga alasan yang mengatakan ini meniru-niru nasrani, orang nasrani mengadakan natal, kita juga ikut-ikut mengadakan Maulid, Orang nasrani mengadakan paskah, kita ikut-ikut mengadakan isra' miraj. Sementara Nabi mengatakan :"Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk didalamnya". Jadi khawatir kita ini jangan sampai kita dikategorikan masuk dalam golongan mereka tanpa kita sadari. Inilah diantara alasan yang tidak menerima dalam kegitan maulid nabi Muhammad SAW.

Nah sekarang, bagaimanapula alasan orang-orang yang mengadakan kegiatan ini (Maulid Nabi SAW) termasuk dinegara kita ini kelender tanggal kelahiran nabi itu ditandai dengan warna merah sebagai hari besar islam. Lalu apa alasannya?. Alasan dari orang atau masyarakat kita ini ialah: 

Pertama, lihat dulu niatnya apa. Karna Rasulullah mengatakan: " Niat itu sangat besar perananya dalam sebuah amal". Dan yang kedua adalah apa yang ia lakukan. Orang-orang yang tidak melakukan ini mengatakan : "sahabat-sahabat nabi saja lebih kuat imannya daripada kita justru tidak mengadakan acara seperti ini, dan juga para tabiin yang lebih kuat imannya daripada kita pun juga tidak mengadakannya justru kenapa kita mengadakan?

Justru itu pula yg menjadi alasan bagi orang mengadakan dengan mengatakan : "Betul, sahabat-sahabat Rasulullah dan tabiin lebih tebal imannya daripada kita, sahabat-sahabat dan para tabiin lebih cinta Rasulllah daripada kita dan mereka tidak mengadakan, justru itu kita mengadakan agar bisa mempertebal iman  kita, kita mengadakan untuk lebih cinta Rasulullah artinya dengan upaya untuk mendekatkan umat kepada nabinya. Dan kemudian apa sih yang dilaksanakan? Yang dilaksanakan adalah intinya dakwah atau kata lain tabligh akbar. 

Paling penting dibicarakan siapa yang kita undang membawa hikmah untuk bicara kepada umat. Lalu muncul lagi pertanyaan Bolehkah kita mengumpulkan umat untuk bicara? Jawabannya mengapa tidak. Pernah kah nabi melakkan itu? Nah... Kita lihat sejarah isra' miraj. pada waktu pagi nabi duduk termenung di masjidil haram kemudian Abu Jahal melihat nabi termenung.

Abu Jahal: Hei Muhammad, saya liat kamu termenung seperti ada yang dipikirkan?.

Baginda: Betul.

Abu Jahal: apa itu?.

Baginda: Saya diperjalankan semalam.

Abu Jahal: Kemana?

Baginda: Kebaitul Maqdis.

Abu Jahal: Lalu kembali lagi Sekarang?

Baginda: Betul.

Abu Jahal berkata didalam hati "wah.. ini baru namanya berita, kesempatan untuk mempermalukan Muhammad ini".  Karna kenapa?. Menurut pengalaman manusia ketika itu, dari masjidil haram ke masjidil aqsa itu membutuhkan waktu satu bulan perjalanan, dan pulangnya pun juga begitu jadi berarti minimal 2 bulan, belum lagi ditambah berapa lama tinggalnya disana. Tau-tau Muhammad datang cerita pergi tadi malam dan datangnya juga tadi malam. 

Abu Jahal: " Wahai Muhammad apakah ceritamu ini kau mau sampaikan apabila kita panggil orang yang banyak mendengar?.

Baginda : Silahkan.

Maka seketika itu juga Abu Jahal teriak keliling dimekahia berkata: "Wahai keturunan si A, keturunan si B , Keturunan si C, hari ini ada berita penting yang mau sampaikan Muhammad. Seketika itu orang-orang berkumpul. Setelah orang-orang berkumpul, Abu jahal mengatakan: "Wahai Muhammad ceritalah apa yang kamu sampaikan tadi kepada saya, sampaikanlah kepada orang-orang ini semua". Kemudian bicaralah nabi. Betul, baginda cukup dipermalukan seketika itu karna tidak ada yang percaya kecuali hanya satu orang ditanya yaitu Abu bakar. 

Rasulullah: Bagaimana dengan kamu Abu Bakar?

Abu bakar: Kalau saya lebih jauh daripada itu saya lebih percaya. Karna saya tidak melihat Muhammad tapi yang saya lihat adalah yang maha kuasa, kalau yang maha kuasa berkeinginan mau dibawa kemana?.

 Nah disinilah Abu Bakar diberi gelar "As-Siddiq" yaitu maha membenarkan karna membenarkan cerita nabi.

Nah... yang terjadi ini adalah proses dakwah, siapa yang mengndang ? yaitu Abu jahal sebagai panitia dan bertindak sebagai protokol dan siapa pembicaranya? yaitu Nabi Muhammad. Melaksanakan acara seperti ini adalah upaya untuk mendekatkan umat kepada nabinya apabila peristiwa maulid. 

Justru ulama-ulama dulu melihat, kelihatannya ini umat semakin lama dan perkembangan islam ini semakin berkembang kelihatannya semakin jauh kepada nabi dan semakin jauh dari ajaran yang dibawa oleh beliau. Oleh karena itu kita perlu memiikirkan upaya bagaimana cara untuk mendekatkan beliau kepada nabinya ajarannya serta akhlaknya. Justru itu rahasianya mengapa diadakan? justru diadakan orang dulu itu ia lebih kuat imannya dan lebih kuat cintanya kepada Rasulullah. Justru sekarang ini makin lama makin jauh, coba saja remaja-remaja kita andaikata menyebarkan angket dan menuliskan siapa idola kamu? Kira-kira tidak ada yang menulis nabi Muhammad. Kalau laki-laki yang ditanya siapa idola kamu? Palingan ia menjawab Messi, Ronaldo. Kalau anak perempuan yang ditanya pasti artis ia tulis. Tidak ada lagi yang ditulis nabi Muhammad atau sahabat-sahabat nabi. Inilah suatu hal yang memperihatinkan buat umat. Dan ini hal yang lumrah karena kenapa?. Karena tidak ada yang diajarkan di sekolah-sekolah sejarah Rasulullah. 

Coba saja di sekolah pemerintah ini pendidikan agama disatukan semua dan hanya 2 jam mata pelajaran dalam satu minggu artinya 2 jam mata pelajaran itu 90 menit dalam satu minggu semuanya disitu. Sudah tidak ada lagi sejarah nabi, tidak ada pelajaran akhlak padahal di dalam undang-undang tujuan pendidikan nasional disebutkan mengenai takwa dan akhlak mulia tetapi lucunya tidak ada masuk didalam kurikulum. Justru yang tidak termasuk dalam undang-undang itu yang memadati kurikulum sehingga tentunya lumrah kalau anak-anak kita tumbuh tambah pandai tambah kurang ajar biasa saja terjadi semacam itu.

 Oleh karena itu kita prihatin dalam situasi ini, memang perlu berpikir kira-kira bagaimana cara kita lakukan untuk membuat umat kita ini lebih dekat dengan umatnya dan lebih cinta dengan umatnya. Kita bisa melihat apa yang menjadi topik dari pembicara atau pembawa hikmah itu. Saya melihat bahwa tidak lepas dari tiga hal :

 1. Apakah menyampaikan dengan sedikit dari kisah-kisah beliau Dalam perjuangannya ini?.

 2. Ataukah menyampaiakan sedikit daripada akhlak mulia beliau untuk diteladani. 

3. Sebagian dari ajaran yang dibawah oleh beliau yang dianggap relevan dalam situasi dalam sekarang ini.

 Tidak lepas dari 3 hal ini yang dibawakan oleh muballiq. Hanya gayanya itu macam-macam ada yang sedikit bumbunya, ada yang tidak ada bumbunya, ada yang lebih banyak bumbunya. Nah.. kita lihat apa hukumnya dari tiga hal ini dalam agama? apa hukumnya berkisah, mengisahkan nabi?.

 Pertama,didalam Al- qur'an Surah al-a'raf ayat 176 justru disitu ada perintah dalam Al-Qur'an untuk berkisah dengan kisah yang menjadi pelajaran bagi umat manusia. Jadi berkisah itu ada perintah didalam alqur'an, kalau saja sembarang kisah diperintahkan dalam Al-Qur'an untuk menjadi pelajaran bagi umat manusia kira-kira bagaimana dengan kisah nabi. 

Kemudian yang kedua adalah disamping Al-Qur'an memerintahkan berkisah yang menjadi pelajaran bagi umat manusia. Alqur'an sendiri berkisah. Begitu banyak kisah di dalam Al-Qur'an dimana didalamnya terdapat kisah, sampai-sampai nama Fir'aun tercantum didalamnya. Makanya ada yang diberi nama itu dari Al-Qur'an yang ternyata salah nama. Hanya dengan niat kalau nama itu diambil dari al-qur'an pati bagus karna itu kitab suci. Itu mula-mula masyarakat kita dekat dengan agama mau memberi nama anaknya kemudian dibukakan Al-Qur'an, ada di Kabupaten Barru desa Lampoko ada guru agama yang namanya Hawiyah karna kebetulan itu lembarannya dibuka ketika lahir anak ini tangannya menggelepar-menggelepar setelah berhenti ditunjuk itu kata Hawiyah, masyarakat disekitar disitu menyetujui dengan nama Siti Hawiyah. Hanya dengan niat yang baik tidak diiringi dengan ilmu jadi begitulah ternyata hawiyah artinya neraka sangat panas.Al-Qur'an sendiri berkisah sampai nama fir'aun masuk didalamnya untuk menjadi pelajaran. 

Kemudian yang ketiga adalah diantara surah-surah yang ada dalam Al-Qur'an yang jumlahnya 114 ini, itu diantaranya banyak yang diberi nama sesuai dengan kisah yang menonjol didalamnya yaitu Surah Al-Baqarah.  Al-Baqarah itu artinya lembuh betina lalu di Indonesia menjadi peribahasa "Lembuh punya susu sapi punya nama". Yang punya susu itu adalah lembuh  bukan sapi  tapi tidak pernah orang mengatakan susu lembuh. Yang dijual itu susu sapi padahal bukan susu sapi ternyata susu lembuh. Jadi maksudnya adalah apabila ada sesuatu pekerjaan lain yang dikerjakan lain pula yang mengaku itulah makna peribahasa "Lembu punya susu sapi punya nama" heheh.

Kemudian yang ke empat adalah ini masih berkaitan dengan kisah . Diantara 114 surah didalam alqur'an salah satunya bernama suratul Qasash. Surah nomor 28 yaitu surah kisah-kisah. Ini pulalah yang menjadi alasan bagi orang yang mengadakan Barasanji walaupun tidak tau maknanya padahal semestinya itu harus mengetahui maknanya. Apa alasannya? Ini kan kisah Rasulullah yang ditulis dalam bentuk syair seperti itu. Mengapa dibaca?

 1. Tanda kecintaan kepada beliau 

2. Berkah dari shalawat. 

Karna kalau saja dalam barasanji yang jumlahnya 19 pasal itu sekali orang bershalawat berarti sudah ada 19 shalawat kalau sekali dalam setiap pasal apalagi setiap disebut nabi Muhammad didalamnya setiap itu orang bershalawat karna nabi mengatakan: " Orang bakhil itu adalah orang yang apabila disebut namaku didepannya lalu ia tidak bershalawat kepadaku." Sepengetahuan kita bakhil itu adalah orang yang berkelebihan tapi tidak mau membagikan apa yang ia punya. Tapi orang bakhil disini adalah orang yang menolak rahmat dari Allah apabila ia lakukan. Karena Rasulullah mengatakan :" Siapa yang berhalawat kepadaku sekali maka Allah akan bershalawat kepadanya 10." Apa itu 10? Ialah 10 rahmat/ampunan kalau kita bershalawat kepada Rasulullah SAW.

Ketiga adalah yang dibicarakan tadi itu adalah ajaran beliau yang biasa dibahas oleh para muballiqh seperti situasi yang dihadapi sekarang ini . Lalu ulama kita pernah mengatakan kita hanya memiliki 2 hari raya disamping itu ada hari jumat tetapi yang datang hari jumat hanyalah laki-laki ditambah lagi tidak ada pelajaran sejarah nabi, akhlak, sangat minim pendidikan agama yang ada disekolah-sekolah kita maka perlu dipikirkan upaya-upaya salah satu dari upaya inilah dipilih peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah islam lalu diadakan tabliqh akbar.Maka dipilihlah bulan kelahiran Rasulullah dipilihlah pada waktu peristiwa isra miraj. Yang paling penting dibicarakan adalah hal-hal yang berkaitan dengan shalat 5 waktu karena kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua orang islam itu melaksanakan shalat 5 waktu dengan baik. Dipilihlah nuzulul qur'an untuk mengembalikan manusia untuk dekat dengan al-quran. Tentu inilah tidak berarti bahwa hanya disitu baru kita bicarakan setiap hari kita bicarakan itu lebih bagus lagi. Tapi itulah yang dipilih oleh ulama lama kita . Dimana ada satu kitab yang menyebutkan kewajiban umat terhadap nabinya. Kita ini ada kewajiban terhadap tuhan ada juga kewajiban kita terhadap nabi . disitu disebutkan kewajiban umat kepada nabinya:

1. Beriman kepada nabi. Iman kepada beliau adalah salah satu rukun daripada iman tidaklah seseorang yang dianggap beriman apabila ia tidak beriman kepada Rasulllah SAW makanya kapan bersyahadat tidak sah syahadatnya  kalau hanya mengatakan "Asyhadu anlaa ilaa ha illa llah tanpa menyebut wa asyhadu anna mhammadarrasulullah. Dan ini pula yang pernah ditanyakan jibril kepada nabi .

Jibril: Muhammad saya mau Tanya kamu , 

Rasulullah: Apa?.

Jibril: Apa yang dimaksud Tuhan? 

Rasulullah: saya tidak tau.

Jibril: Tuhan mengatakan didalam Al-Qur'an "warafa'na laka dzikrak"pertama apabila ia bersyahadat, belum diakui sebagai muslim apabila tidak mengikutkan nama mu "asyhadu anal ilaa ha illa llah wa asyhadu anna muhammadarrasulullah". Kemudian kedua didalam adzan namamu harus disebut. Kemudian namamu itu terangkat dulu sampai dunia kiamat dan nama mu itu terangkat dari dunia hingga kiamat. 

Itulah jawaban jibril kepada Nabi. Dengan peringatan maulid salah satu upaya kita untuk mengangkat nama nabi kita. 

2. Mencintai Nabi. Didalam sebuah Hadis, dikatakan "Belumlah beriman kalian itu sampai sayalah manusia yang paling dicintai, lebih ia cintai daripada anaknya, lebih ia cinta daripada orangtuanya, lebih ia cintai daripada dirinya dan lebih ia cintai daripada semua manusia". Ucapan nabi ini tidak bisa dipikirkan sampai mana cinta kita kepada beliau ketika nabi menyampaikan ini sayyidina Umar mengatakan:"Bagindalah manusia yang paling saya cintai lebih saya cintai daripada anak saya, lebih saya cintai daripada orangtua saya, lebih saya cintai dari semua umat manusia kecuali diri saya sendiri. Kemudian nabi mengatakan: " Kalau begitu kamu belum beriman". Umar meralat:"Bagindalah manusia yang paling saya cintai lebih saya cintai daripada anak saya, lebih saya cintai daripada orangtua saya, lebih saya cintai dari semua umat manusia dan diri saya sendiri". Ketika itu nabi mengatakan:  "sekaranglah Umar baru kamu betul betul sudah beriman". Ini masalah andaikata kita menyebarkan angket kepada anak-anak kita mungkiin tidak ada yang menulis bahwa idolanya itu Rasulullah SAW.

3. Mentaati Beliau. Ada perintah dari Al-Qur'an seperti Surah Al- Jin ayat ayat 23: "Siapa yang bermaksiat kepada Nabi dan Rasulnya maka ia mendapatkan neraka jahannam dan kekal didalamnya".  Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah mengatakan: "Semua Umatku masuk surga kecuali yang enggan". Maka ketika itu Sahabat bertanya : " Apakah ada orang yang tidak mau masuk surga? Nabi menjawab: "siapa yang menaati saya maka masuk surga dan siapa yang durhaka sama saya maka ia tidak mau masuk surga."

4. Menteladani Beliau. Al- Qur'an mengatakan: "Bahwasanya Muhammad betul-betul memiliki akhlak yang mulia". Itu tadi saya katakan sebelumnya apakah penceramah akan menyampaikan apakah itu tadi kisah-kisah Rasulullah, apakah akhlak mulianya ataukah ajarannya untuk kita ikuti. 

Karna nabi juga mengatakan: "Saya ini diutus oleh Allah hanya untuk menyemprnakan budi pekerti yang mulia". Makanya kekhilafan besar kita di Indonesia ini tidak mengajarkan akhlak kepada anak-anak kita. Untunglah masih ada namanya pesantren yang mengajarkan hal-hal yang begitu, kasihan masa depan bangsa kita kalau tidak berubah situasi ini atau kurikulum kita ini. 

Inilah yang disampaikan kepada penceramah ketika kita mengadakan maulid dan saya katakan lagi tidak lepas dari dakwah karna diupayakan dikumpulkan orang dimana disitu salah atau dari tiga hal itu apakah dari kisah-kisah beliau atau sebagian dari akhlak beliau  untuk diikuti atau sebagian dari ajaran yang dibawakan oleh beliau. 

Lalu muncul pertanyaan "Kenapa ada lagi telur yang dihiasi bunga-bunga?." Itu adalah merupakan simbol-simbol tanda kecintaan kita kepada Rasulullah dan tanda kegembiraan umat. 

Coba kita gembira dalam suatu hal pasti ada tanda-tandanya. Orang kalau nikah yang wajibnya itu adalah akad nikahnya tapi kenapa banyak bunga-bunga yang dihiasi di rumahnya? apalagi dihotel sewanya untuk dekorasinya lebih 10 juta sebenarnya itu tidak perlu sebab itu hanyalah simbol-simbol kegembiraan. Ini mempunyai makna itu telurnya harus pakai tangkai yang runcing. Telurnya diberi warna biasa juga ada bunga-bunganya lalu ada bendera-benderanya  dalam bahasa bugis namanya Male.

Nah.. ada juga kado minyak yaitu dibungkus dengan daun pisang segilima atau segienam namanya Lesu. Ini semua punya arti, nah.. ini tangkainya berarti "pa'caja jarung i niatnu pallebo tello'i atinnu lao mai mala barakka penno teppe sibawa asellengeng nasaba mabbunga-bungai atitta makkokkoe nasaba ijajianna tiwi'e pammase malebba risinna allange"(Kasih seperti jarum niatmu bulatkan hatimu seperti telur, kesinilah mengambil berkah yang penuh dengan keyakinan bersama dengan salam dengan hati yang berbunga-bunga seperti sekarang dan  akan mendapatkan banyak berkah  seperti seisi alam).

Orang tua kita dulu tidak sekolah tapi itu memiliki kearifan lokal dengan seperti ini. Andai kata umat tidak bisa mengenal nabinya, tidak bisa cinta kepada nabinya, tidak bisa mengikuti keteladanan nabinya, tidak bisa  mengikuti ajaran nabinya kecuali dengan hal seperti ini maka menjadi wajib maulid ini diadakan. Andaikata kita bisa mencintai dan mengikuti keteladanan nabi maka perlu lagi menambah kecintaan kita kepada rasulullah maka menjadi sunnah maulid diadakan. Andaikata kita mengadakan maulid dengan hura-hura seperti pertandingan domino maka haram maulid ini diadakan dan juga dengan niat menambah hari raya islam maka itu juga salah. Jadi hukumnya terserah yang mana kita lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun