Mohon tunggu...
Ardan
Ardan Mohon Tunggu... Freelancer - Cakep

Hari kerja nulis buat brand di agensi, akhir pekan ngeblog di menjadicontentwriter.id

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Bekerja dari Mana Saja adalah Solusi Semua Masalah

6 Januari 2023   08:00 Diperbarui: 8 Januari 2023   21:44 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dokumentasi Pribadi

Saya adalah salah satu pekerja ibu kota yang mendapatkan kemewahan bekerja dari mana saja. Karena hal ini pula, saya menyadari bahwa bekerja dari rumah atau WFH ternyata jauh lebih efektif dibanding bekerja di kantor atau WFO.

Mengapa? Berikut renungan-renungan saya.

Timeline Bekerja 2 Tahun Terakhir

Sejak pandemi Covid-19 merebak Maret 2020, kantor tempat saya bekerja memberlakukan sistem Flexible Working Arrangement. Artinya, kamu bisa bekerja di kantor maupun di rumah. Hanya saja, kami tetap mengikuti jam kantor, yaitu 9-6 WIB.

Sejak November 2020, saya pindah dari Jakarta ke Makassar karena pada dasarnya saya adalah perantau di Jakarta. Selama 2 tahun lebih ini pula, saya hanya 3 kali ke kantor di Jakarta. Awal, pertengahan, dan akhir tahun 2021.

Berkat perjalanan ini, saya menyadari bahwa waktu tempuh antara Bekasi dan Blok M sama dengan waktu tempuh Makassar dan Blok M, yakni kurang lebih 2 jam.

Meeting Lebih Efektif

Selama bekerja sebelum masa pandemi, tidak terhitung jumlah meeting offline yang saya hadiri. Untuk meeting offline dengan rekan kerja, ada banyak hal yang harus diperhatikan.

Satu, sebagai peserta meeting kamu perlu menyiapkan diri bahkan materi presentasi sebab kamu tidak mungkin berada di ruang meeting kalau kehadiranmu tidak dibutuhkan. Dua, kamu setidaknya harus punya kemampuan basa basi sebab sebelum meeting kamu tentu saja akan mengobrol dengan peserta meeting lainnya untuk mencairkan suasana. Ketiga, meeting itu sebenarnya terbagi ke dalam 3 tahapan waktu: Pre-Meeting, Meeting, dan Post-Meeting.

Pre-Meeting bisa saja meliputi waktu yang kamu butuhkan untuk menyiapkan diri sebagai peserta meeting dan waktu yang kamu butuhkan untuk berjalan dari kursi kerjamu hingga ruang meeting. Beruntung jika kamu tidak harus meeting di luar kantor. Jika tidak, waktunya akan jauh lebih panjang.

Meeting tentu saja kamu perlu kemampuan basa basi dan waktu yang tidak tentu sebab meeting bisa saja lebih panjang karena pembahasannya alot.

Post-Meeting biasanya butuh waktu lagi untuk membincangkan hal yang dirapatkan tadi dengan salah satu peserta meeting lainnya.

Belum lagi faktor lain seperti, "Wah, untuk meeting itu saya harus pakai baju apa ya?"

Dibandingkan dengan bekerja dari rumah dan menghadiri meeting online, waktu dan upaya yang dikeluarkan jauh lebih efektif. Bayangkan, kita hanya perlu bersiap-siap sebentar, gabung di link meeting yang sudah dijadwalkan, berbicara jika diminta, dan kembali mengerjakan tugas kantor.

Menekan Laju Krisis Iklim

Tak banyak yang sadar betul bahwa dunia yang kita tempati yang di dalamnya ada rumah, kantor, dan tempat nongkrong kita ini tengah mengalami krisis iklim, bukan lagi perubahan iklim atau pemanasan global.

Kata krisis dalam KBBI diartikan sebagai keadaan yang berbahaya atau parah sekali. Kondisi ini terjadi karena perilaku kita sehari-hari; di antaranya ke kantor menggunakan kendaraan pribadi. Kendaraan pribadi ini mengeluarkan berbagai gas yang membahayakan kita dan bumi yang kita tinggali.

Jika terus terjadi, maka bumi yang satu-satunya planet yang mampu menampung 8 miliar orang ini akan lenyap. Lalu, ke mana kita akan berkantor? Kantor fisik lenyap, rumah apalagi, dan coffee shop kesayangan tak usah dipikirkan.

Bayangkan jika salah satu faktor pendorong krisis iklim ini ditiadakan. Anak cucu kita mungkin akan bisa menikmatinya.

Kamu mungkin ngotot, "Kan ada solusi transportasi umum untuk ke kantor?"

Iya, paham. Tapi, seberapa bagus dan memadainya sih transportasi umum di Indonesia?

Tidak Semua Pekerjaan Bisa WFH

Saya juga paham betul hal ini. Tidak mungkin abang-abang ojek online WFH, mustahil pula para kondektur bus, nelayan, atau petani bekerja dari rumah.

Pertanyaannya, seberapa besar presentase pekerja kerah biru dan pekerja kerah putih di Indonesia? Sebisa mungkin para pekerja putih atau mereka yang bekerja di perkantoran mengerjakan tugas-tugasnya secara online saja.

Toh, sekarang apa-apa sudah online. Sudah saatnya kita memaksimalkan yang online-online ini demi efektivitas pekerjaan.

Seorang kawan saya di Makassar sempat curhat bahwa para first jobber di kantornya perlu tatap mungkin demi memastikan pekerjaannya benar. Soalnya, bekerja dari rumah butuh komitmen dan profesionalitas dan mereka yang sekantor masih kurang di sisi ini.

Ya, namanya juga zaman yang terus bergerak. Masa' iya kita tidak bisa berkomitmen dan saling percaya antara satu sama lain? Memang butuh waktu dan konsistensi. Toh, sekarang adalah waktu yang tepat sebab kita tentu tidak ingin menunggu hingga kita semua bekerja dengan menggunakan tabung oksigen karena okaigen gratis di udara sudah habis.

Apa Kabar Kesehatan Mental?

Yang ini jangan ditanya. Bekerja di rumah memang rentan membuat kita stres. Saya bahkan harus menderita kebotakan sejak dini selama 2 tahun lebih WFH.

Bagaimana tidak? Ketika sedang meeting 1 on 1 dengan atasan saya, anak pertama saya merengek mau menonton Cocomelon di laptop kantor. Belum lagi jika tiba-tiba orang tua kita meneriaki kita menyuruh mengangkat jemuran. Padahal posisinya kita sedang pitching ke calon klien.

Namun, hal ini mungkin tidak akan ada apa-apanya jika kita harus menempuh perjalanan berjam-jam, menembus kemacetan kota, dan saling klakson di jalan atau saling sikut di halte bus.

Doa Kami di Akhir Pekan

Di minggu pertama bekerja di 2023 muncul petisi yang ramai di internet: Kembalikan WFH, WFO Bikin Polusi dan Stres Gegara Macet. Ada 15 ribu lebih orang yang sudah bertanda tangan.

Sekarang hari Jumat, beberapa hari ke depan kita akan masuk lagi minggu kedua 2023. Di Indonesia, musim sudah masuk musim penghujan. Sudah bukan rahasia lagi jika Jumat sore, hujan, dan orang-orang pulang kantor adalah panduan sempurna untuk satu kata: macet.

Mari berdoa di akhir pekan ini semoga Senin nanti ada notifikasi di hape yang masuk pagi buta kalau kita semua para pekerja putih boleh bekerja dari mana saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun