Mohon tunggu...
Ardan
Ardan Mohon Tunggu... Freelancer - Sahaja

Hari kerja nulis buat brand di agensi, akhir pekan ngeblog.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

5 Pelajaran Penting Pengembangan Pariwisata di Likupang, Sulawesi Utara

23 Maret 2022   04:38 Diperbarui: 23 Maret 2022   09:38 3373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Tangkapan Layar Pribadi

Di Likupang sendiri ada beberapa makanan yang wajib dicoba saat kamu berkunjung ke sana, antara lain:

  • Lalampa; makanan dari ketan yang diisi ikan cakalang yang dibungkus daun pisang

  • Milu siram atau sup jagung yang terbuat dari udang atau daging ikan

Mengembangkan Pariwisata dengan Wisata Religi dan Budaya

Di konferensi internasional, Dr. Paul Richard Renwarin, Peneliti dan Budayawan Minahasa; menjelaskan bahwa kebanyakan wisatawan berasal dari masyarakat urban-metropolitan, industrialis, yang condong monokultur-terbiasa dengan satu corak hidup yang sibuk dan padat dengan kerja. 

Makanya, mereka butuh waktu libur, santai, tanpa dikejar-kejar jadwal, serta relaksasi menikmati keindahan, kenyamanan, dan keheningan estetis-artistik dari alam dan lingkungan sosial. Hadirnya wisata religi dan budaya ini akan mampu memenuhi kebutuhan tersebut.

Sebagai contoh, di Sulawesi Utara ada wisata religi berupa Natal-Tahun Baru, Kuncikan-Tulude, Bersih Desa Dumang umbanua, serta Tapikong-Cap Go Meh.

Sementara wisata budaya bisa berupa tontonan pertunjukan seni musik, tari, serta nyanyian yang digelar pelbagai sanggar, misalnya di Tomohon International Flower Festival (TIFF) atau Festival Bunaken-Lembeh.

Demi mewujudkan hal ini, dibutuhkan integrasi dan koordinasi dari para pemangku kebijakan, mulai dari:

  1. Pemerintah sebagai fasilitator, khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, sampai ke pemerintahan kelurahan atau desa

  2. Pengelola Tour and Travel

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
    Lihat Travel Story Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun