Langkah ini sebenarnya diinisiasi sendiri oleh warga dengan membuat bank pengelolaan sampah. Kesemuanya bertujuan untuk reduce, reuse, dan recycle sampah-sampah plastik yang bertebaran di lingkungan.
Hasilnya, lapangan-lapangan pekerjaan pun semakin luas dan semua warga desa memiliki kesempatan untuk berdaya secara finansial dengan mengelola limbah.
Mengajak Sarjana Kembali ke Desa
Angka ini tentu bukan main-main. Salah satu solusi yang bisa diambil untuk mengatasi hal ini adalah dengan mengajak para sarjana-sarjana tersebut kembali ke desa. Ada banyak hal yang bisa dikerjakan di desa untuk membuka lapangan-lapangan pekerjaan.
Lagi-lagi, Desa Kemudo merupakan salah satu contoh bagaimana mereka mengajak anak-anak muda lulusan perguruan tinggi untuk membangun desa kelahirannya. Mereka dipercayakan untuk ambil bagian dari BUMDES Desa Kemudo sebab kapasitas dan pengetahuan yang dimilikinya.
Baca juga: CSR Danone "Desa Kemudo" Mengembalikan Para Sarjana ke Desa
Siapa tahu beberapa waktu lagi saya tidak harus khawatir dengan zat-zat pestisida pada sayuran yang dibeli di supermarket.
"Kembali ke desa adalah suatu pengabdian untuk membenahi dan memajukan desa. Selain itu, kami bisa menjadi agen perubahan," tutur Ita mewakili teman-temannya.
Era revolusi industri 4.0 di mana internet tidak bisa dipisahkan dari keseharian kita sebenarnya merupakan kesempatan emas untuk para anak muda bekerja sama dengan warga desa dalam. Mengolah sumber daya yang ada dan memanfaatkan internet untuk referensi dan distribusi produk adalah langkah konkrit warga desa berdaya.
Kelima hal tersebut di atas bukan semata-mata tawaran saya tapi merupakan sebuah contoh nyata dari apa yang telah dikerjakan oleh warga Desa Kemudo dan Desa Wangen selama beberapa tahun belakangan.