Mohon tunggu...
Juman Rofarif
Juman Rofarif Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Hanya Juman Rofarif

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Antologi Status [1]

17 Januari 2011   05:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:29 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabar terkadang sepahit atau bahkan lebih pahit dari empedu. Namun, hasilnya akan semanis atau bahkan lebih manis dari madu. [30 Agustus 2009/17:46 WIB]

Sesungguhnya, hidup hanyalah putaran konstan datang dan pergi, ada dan tiada. Masing-masing bergulir pada garis yang sama sehingga perbedaan masing-masing adalah semu. Masing-masing bisa terjadi begitu mudahnya. Namun, kerap menjadi sulit dan rumit karena jiwa yang terlalu sempit.

Sepojok ruang di hati tentang sejarah Siti telah kupasrahkan kepada kelam malam, sudah kuserahkan kepada terang siang, untuk digenggam waktu. [19 Agustus 2009/23:31 WIB]

Mata bukanlah pengambil keputusan yang baik untuk menyatakan cinta, apalagi ditentukan oleh pandangan pertama. Jangan pula terkesima oleh ekspresi cinta yang keluar dari kata-kata yang diklaim dari hati terdalam. Sebab, kata-kata bukanlah obyek yang baik untuk menilai cinta. Cinta adalah entitas yang rumit dan kompleks, yang melakukan perjalanan terus menerus dan akan terhenti jika mati telah mengebiri. [21 Agustus 2009/07:53]

Dalam altar kesejatian ikhlas, pujian dan cacian sama saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun