Mohon tunggu...
Dwi Yulianto
Dwi Yulianto Mohon Tunggu... Guru - Seorang ayah, suami, pendidik dan semoga Bertemu dengan Nabi Muhammad SAW

Pendidik yang selalu ingin belajar dan cinta olahraga

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tetep Waras Ketika Sudah Gemar Lari Biar Jauh dari Cedera

21 Oktober 2024   09:00 Diperbarui: 21 Oktober 2024   10:07 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pilihan Sepatu: Gak Kalah Penting!

Bicara soal lari, bukan cuma kecepatan atau jarak yang perlu diperhatikan. Sepatu yang kita pakai juga memegang peran krusial. Coba deh, bayangkan kita mengajar dengan sepatu yang nggak nyaman. Kaki bakal pegal, mood turun, dan akhirnya performa ngajar ikut berantakan. Hal yang sama berlaku saat lari.

Sepatu lari yang tepat tidak hanya meningkatkan performa, tetapi juga mengurangi risiko cedera. Jangan sampai sepatu yang terlalu sempit atau sol yang keras bikin lutut atau pergelangan kaki sakit. Sepatu yang cocok akan memberikan support dan bantalan yang pas, membuat setiap langkah terasa lebih ringan. Jadi, jangan asal pilih sepatu hanya karena 'lagi diskon' atau 'warnanya matching sama baju lari'. Prioritaskan kenyamanan dan support, ya! Jadi jangan pakai Sepatu bola untuk lari, atau Sepatu lari untuk badminton! Apalagi lari pakai heels kalau saya lihat ada yang seperti itu di depan saya pasti langsung saya omelin kecuali anak presiden!

Nutrisi: Bahan Bakar Bukan Cuma untuk Otak, Tapi Juga untuk Otot!

Kita sering mendengar: "You is what you eat!" Kamu adalah apa yang kamu makan. Nah, ini juga berlaku buat kita sebagai guru pelari. Nutrisi yang baik bukan cuma untuk daya pikir, tapi juga otot dan tubuh secara keseluruhan. Setelah lari, jangan lupa isi kembali energi dengan makanan kaya protein dan karbohidrat yang sehat. Saya makan tidak terlalu memperhatikan ini setelah saya refleksi diri saya kurang protein dan serat. Serat diperoleh sayur dan buah sangat jarang dikonsumsi padahal itu adalah sesuatu yang krusial bagi tubuh kita

Sebagai guru, kita juga tahu pentingnya keseimbangan. Sama seperti kita menyeimbangkan waktu mengajar dan istirahat, keseimbangan nutrisi juga penting. Buat yang hobi lari, jangan lupa asupan protein untuk memulihkan otot, karbohidrat untuk energi, dan tentu saja sayuran dan buah-buahan untuk menjaga metabolisme tubuh tetap optimal. Ingat, tubuh sehat akan membantu kita mengajar dengan lebih semangat dan bahagia!

Sebagai guru, kita punya tanggung jawab besar terhadap negara. Kita mencerdaskan kehidupan bangsa, tapi jangan lupa juga untuk mencerdaskan dan merawat diri sendiri. Lari bisa menjadi cara yang hebat untuk menjaga kesehatan fisik dan mental, asal dilakukan dengan bijak. Dengarkan tubuh, pilih sepatu yang tepat, dan pastikan asupan nutrisi seimbang. Jangan terpancing pencapaian Strava orang lain kita berlari untuk kesehatan, bukan kecepatan. Ini perlu diluruskan ya, termotivasi dengan pencapaian orang lain itu boleh tapi sesuaikan dengan kemampuan diri itu penting.

Hikmah dari cedera yang saya alami adalah untuk tetap meluruskan niat olahraga sebagai pendukung pekerjaan utama kita serta investasi di masa depan. Sangat tidak lucu kalau kita dilabeli orang yang gila olahraga tapi malah sakit-sakitan dan merepotkan orang lain. Melalui ini juga saya ingin menghibur diri dalam kesedihan ceder aini dan suatu aat akan bangkit lebih kuat. Terakhir untuk teman-teman Healthy Teacher Runners : Tetap sehat, kaya, dan bahagia, karena negara butuh guru-guru hebat yang bugar!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun