Mohon tunggu...
Julkhaidar Romadhon
Julkhaidar Romadhon Mohon Tunggu... Administrasi - Kandidat Doktor Pertanian UNSRI

Pengamat Pertanian Kandidat Doktor Ilmu Pertanian Universitas Sriwijaya. Http//:fokuspangan.wordpress.com Melihat sisi lain kebijakan pangan pemerintah secara objektif. Mengkritisi sekaligus menawarkan solusi demi kejayaan negeri.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tantangan Stabilisasi Harga BULOG di Era Komersial

18 Mei 2018   11:17 Diperbarui: 1 Juni 2018   14:45 1500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar dari Tokopedia

Gula merupakan salah satu sumber kalori dalam struktur konsumsi masyarakat selain bahan pangan. Pentingnya gula bagi masyarakat di Indonesia tercermin pada kebijakan pemerintah yang menetapkan bahwa gula pasir adalah salah satu dari sembilan bahan pokok kebutuhan rakyat banyak.  

Manis "KITA" merupakan merk produk gula  BULOG yang diluncurkan oleh Perum BULOG. Gula manis KITA bersumber dari produksi petani dalam negeri. Pembelian gula dalam negeri merupakan wujud BULOG melaksanakan amanah penugasan dari pemerintah. Sehingga petani tebu merasa terlindungi dan stabilisasi harga ditingkat produsen dapat tercapai.

Sedangkan ditingkat konsumen, diharapkan produk gula manis "KITA" dari BULOG bisa menjadi penyeimbang pasar ditengah persaingan produk gula yang begitu sengit.  Namun dengan dukungan titik penjualan yang ada tersebar di seluruh Provinsi Indonesia, maka upaya pemenuhan kebutuhan gula masyarakat/industry dapat terlaksana.  Selain itu, keunggulan lain yang membuat gula manis KITA bisa bersaing adalah harga yang lebih murah serta kualitas gula yang sangat baik.

kabarbisnis.com
kabarbisnis.com
c. Terigu KITA

Tepung terigu dibuat dari biji gandum (wheat flour) yang dikupas dan dihaluskan. Berwarna putih sedikit kekuningan dan mengandung protein yang disebut gluten. Kandungan gluten inilah yang membedakan tepung terigu dengan tepung lain seperti tepung beras, tepung kentang, tepung jagung, tepung tapioka dan tepung lainnya.

Masyarakat Indonesia sangat gemar mengkonsumsi aneka masakan dari produk olahan terigu seperti donat, roti dan kue. Apalagi biasanya disaat hari besar keagamaan tentu permintaannya akan semakin meningkat. Saat ini rata-rata konsumsi terigu 24 kilogram/tahun per kapita. Masih jauh bila dibandingkan beras yang menjadi makanan pokok orang Indonesia yang mencapai 100 kilogram per kapita

Sementara itu, United States Development of Agriculture (USDA) menyebut Indonesia sebagai negara pengimpor gandum terbesar dengan total volume sekitar 12,5 juta ton di 2017-2018. Peningkatan terjadi karena permintaan makanan yang tumbuh oleh banyaknya populasi Penduduk Indonesia. Meningkatnya pendapatan masyarakat juga disertai oleh kebutuhan akan pasta, mie instan, serta kebutuhan pakan.

Dengan melihat tingginya tingkat konsumsi masyarakat akan terigu, maka Perum BULOG juga ikut masuk sebagai pemain dengan meluncurkan produk Terigu KITA. Produk yang diluncurkan ini tidak hanya bersifat komersial atau mengejar keuntungan semata tetapi ada fungsi stabilisasi harga. Oleh karena itulah, mengapa harga tepung terigu KITA selain sehat juga agak lebih murah jika dibandingkan dengan terigu yang ada di pasaran.

foto pribadi
foto pribadi
d. Daging KITA

Harga daging sapi selalu mengalami lonjakan disaat hari raya besar keagamaan. Bahkan dua tahun terakhir, harga daging sapi sempat menembus angka Rp 140 ribu/kg. Melihat hal itu, Presiden Jokowi memerintahkan Kementerian terkait agar harga daging sapi berada di angka Rp 80 ribu/kg.

Oleh karena itulah, Perum BULOG diamanatkan pemerintah untuk melakukan kegiatan perdagangan daging sapi impor untuk stabilisasi harga daging sapi di dalam negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun