Mohon tunggu...
Julius Sathya
Julius Sathya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berbagi tentang diet, nutrisi, dan gaya hidup sehat

Co-founder and CEO of Dapurfit, the first online-based healthy catering in Indonesia www.dapurfit.com instagram.com/dapurfit

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Nasi Putih, "Karbo Jahat", dan Mitos Indeks Glikemik

5 Juli 2020   16:01 Diperbarui: 5 Juli 2020   17:28 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
archieves of internal medicine

archieves of internal medicine
archieves of internal medicine
Bukan hanya terbukti pada penelitian (experiment), hal tersebut juga terbukti dari pengalaman kami (experience). Pada usaha katering sehat saya, Dapurfit, kamipun menyajikan nasi putih (dan karbo simple lainnya) untuk langganan yang ingin weight loss, dan langganan dengan diabetes. 

Hasilnya? Sudah 8 tahun Dapurfit berdiri sebagai katering sehat berbasis online pertama di Indonesia, dan selama 8 tahun tersebut, hasilnya selalu memuaskan. Ada 1500++ testimonial langganan kami, lengkap dengan ratusan foto before-after pada instagram kami @dapurfit di hashtag #testidapurfit.

dafurfit
dafurfit
Jika nasi putih dan karbo simple lainnya memang 'jahat', bagaimana mungkin ribuan langganan Dapurfit bisa mendapat hasil yang memuaskan, baik dalam berat badan maupun marker-marker kesehatan?

Mengupas Mitos 'Karbo Jahat' dan Indeks Glikemik

Bukan hanya nasi putih, banyak karbo lainnya yang dibilang 'jahat', seperti roti putih, bahkan beberapa jenis buah.

Mitos 'karbo jahat' ini berasal dari kesalahpahaman tentang Indeks Glikemik. Sebelumnya, apa itu indeks glikemik?

Indeks glikemik (IG)/ Glycemic Index (GI) adalah suatu ukuran (berupa skala 0-100) untuk mengindikasikan seberapa cepat suatu makanan diubah menjadi gula darah oleh tubuh manusia. 

Secara umum, indeks glikemik dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:

  • <55 = Rendah
  • 56-69 = Sedang
  • >70 = Tinggi

c9ebd42a0424965b84f0a7935cef5fe9-5f0197e6097f3651ea3e0672.jpg
c9ebd42a0424965b84f0a7935cef5fe9-5f0197e6097f3651ea3e0672.jpg
Indeks glikemik ini membuat banyak orang takut mengkonsumsi nasi putih, bahkan takut mengkonsumsi buah-buahan yang dikatakan memiliki indeks glikemik yang tinggi (misalnya anggur, nanas, pepaya, mangga, semangka). Ini sangat disayangkan, sebab banyak orang yang jadi takut makan buah, dan menghindari konsumsi buah karena mempercayai mitos indeks glikemik.

Padahal, totality of scientific evidences jelas menunjukkan bahwa buah adalah makanan sehat yang justru mencegah berbagai penyakit (eg: diabetes, jantung), dan konsumsi buah justru diasosiasikan dengan penurunan resiko kematian akibat kanker, jantung, dan segala sebab. (5-8) Studi juga membuktikan, buah tidak membuat gemuk (9), meningkatkan kualitas weight loss (10, 11), dan bahkan pada penelitian terkontrol ketat (Intervention Randomized Clinical Trial), buah terbukti membantu mencegah obesitas. (12) Penelitian tentang kontrol gula darah pada pasien diabetes juga menemukan bahwa konsumsi buah (whole fruits) tidak perlu dibatasi. (13)

Sangat disayangkan jika orang yang ingin hidup lebih sehat, justru menghindari konsumsi makanan sehat, akibat mempercayai mitos yang salah. Menurut saya, inilah dampak negatif dari 'too much information (lebih tepatnya 'misinformation'/ hoax)' pada kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun