Metode geolistrik bekerja dengan memanfaatkan sifat kelistrikan tanah untuk menggambarkan struktur bawah permukaan. MartÃnez-Pagán dkk. (2013) menjelaskan bahwa rongga bawah tanah memiliki nilai resistivitas yang sangat tinggi karena perbedaan sifat kelistrikan antara rongga dan tanah padat di sekitarnya.
Bagaimana Cara Kerjanya?
- Elektroda ditanam di permukaan tanah, lalu arus listrik dialirkan melalui elektroda tersebut.
- Tegangan yang dihasilkan diukur untuk menentukan nilai resistivitas tanah.
- Dari data resistivitas ini, peneliti dapat membuat peta bawah permukaan. Area dengan resistivitas tinggi mengindikasikan adanya rongga bawah tanah.
Keunggulan metode geolistrik adalah kemampuannya untuk mendeteksi rongga kecil hingga besar, sehingga sangat berguna dalam memetakan daerah berisiko. Selain itu, metode ini dapat diaplikasikan di berbagai jenis medan.
2. Metode Seismik Refraksi
Metode seismik refraksi memanfaatkan gelombang seismik untuk menganalisis struktur bawah tanah. Engelsfeld dkk. (2008) mencatat bahwa rongga dapat memperlambat penjalaran gelombang seismik.
Bagaimana Cara Kerjanya?
- Sumber gelombang, seperti palu atau alat ledak kecil, digunakan untuk menciptakan gelombang seismik.
- Gelombang ini merambat melalui lapisan tanah dan diterima oleh sensor getaran yang disebut geofon, kemudian disimpan oleh alat perekam bernama seismograf.
- Dengan menganalisis rekaman seismograf, yaitu seismogram, peneliti dapat menentukan kecepatan penjalaran gelombang di setiap lapisan. Kehadiran rongga menyebabkan perlambatan waktu tempuh gelombang, sehingga posisinya dapat dipetakan.
Metode ini sangat berguna untuk memetakan dimensi rongga dan menentukan seberapa besar dampaknya terhadap stabilitas tanah di atasnya.
Penerapan untuk Mitigasi
Deteksi awal keberadaan rongga bawah tanah tidak hanya penting untuk keamanan konstruksi tetapi juga untuk melindungi masyarakat dari risiko runtuhan. Berikut adalah beberapa langkah mitigasi yang dapat dilakukan menggunakan hasil dari metode geolistrik dan seismik refraksi:
1. Survei Geologi Awal
Sebelum pembangunan dimulai, survei geologi dan geofisika perlu dilakukan di daerah berisiko tinggi seperti kawasan karst. Survei ini membantu menentukan apakah tanah di bawahnya memiliki indikasi rongga yang dapat berpotensi menyebabkan keruntuhan.