Akhirnya, Jawa dan Agama Islam adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Irisan antara kedua nilai ini sangatlah besar yang akan dengan mudah kita temukan pada masyarakat Jawa di mana saja. Nilai-nilai tersebut membentuk kepribadian yang menuntun perilaku masyarakat untuk memiliki keselarasan antara individu dengan dirinya sendiri, dengan individu lain, dengan alam semesta, serta dengan Tuhan.
Sumber:
Anam, A. K. (2016). Jejak Clifford Geertz di Indonesia: Mengkoreksi trikotomi santri, abangan, dan priyayi. Mozaic: Islam Nusantara, 2(2), 1-14.
Avianni, N. (2017). Jokowi sebut Indonesia jadi rujukan kelola keberagaman. Diakses pada 6 Maret 2022, dari https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/101233/jokowi-sebut-indonesia-jadi-rujukan-kelola-keberagaman
Durham, M. G., & Kellner, D. (2006). Media and cultural studies: Keyworks. Malden, MA: Blackwell.
Geertz, C. (1960). The religion of java. New York: The Free Press.
Mulder, N. (1973). Kepribadian jawa dan pembangunan nasional. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Spradley, J. P. (1997). Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H