Mohon tunggu...
Julius Adetya
Julius Adetya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apakah Gagal Ginjal Dapat Diatasi dengan Sel Punca?

25 Oktober 2017   21:21 Diperbarui: 25 Oktober 2017   21:33 5157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Akhir-akhir ini kata-kata "sel punca" atau "stem cell" sedang populer di kalangan masyarakat modern. Terutama beredar berita bahwa sel punca dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit dari parkinson, kanker, gagal ginjal, sampai dengan HIV. Lalu apakah sel punca itu sendiri? Apakah benar bahwa sel punca dapat mengobati berbagai macam penyakit? Mari kita analisa!

Apa itu sel punca? Sel punca berasal dari kata "punca" yang berarti awal mula. Sel punca merupakan sel yang menjadi bagian awal mula dari pertumbuhan sel-sel lain yang menyusun suatu organisme. Sel punca ini sudah ada sejak awal kehidupan (embrio) kemudian akan berkembang membentuk sel-sel yang berbeda pada tubuh. Sel punca berbeda dengan sel-sel pada umumnya karena memiliki ciri-ciri khas yaitu :

1. Belum berdiferensiasi sehingga belum memiliki bentuk dan fungsi yang spesifik layaknya sel-sel lain

2. Mampu memperbanyak diri, dengan cara bereplikasi untuk menghasilkan sel-sel yang berkarakteristik sama dengan sel induknya

3. Dapat berdiferensiasi menjadi lebih dari satu sel, serta memiliki sifat pluripoten atau multipoten yang keduanya bergantung pada sel punca itu sendiri. Pluripoten berarti mampu berdiferensiasi menjadi sel tubuh apapun yang berasal dari ektoderm, mesoderm dan endoderm. Sedangkan multipoten berarti mampu berdiferensiasi hanya menjadi beberapa jenis sel yang biasanya berada dala suatu golongan, contohnya sistem saraf

Pada artikel kali ini saya akan membahas apa saja yang dapat dilakukan sel punca? Terlebih untuk memperbaiki sel-sel yang rusak dalam organ-organ penting. Tetapi fokus kita tetap tertuju kepada bagaimanakah sel punca dapat menggantikan sel-sel dalam jaringan atau organ ginjal yang mengalami kerusakan atau kegagalan? Kita tahu bahwa organ ginjal merupakan salah satu organ yang vital/penting dalam menunjang kita di kehidupan sehari-hari. 

Ginjal berperan dalam penyaringan darah agar tidak semua zat yang masuk ke dalam tubuh dapat digunakan. Lalu bagaimanakah jika ginjal tersebut rusak? Cara pengobatan yang dilakukan sampai saat ini adalah transplantasi ginjal dan cuci darah, tetapi sekarang dengan adanya sel punca didapatkan pengobatan alternatif selain dengan transplantasi ginjal dan cuci darah.

Sebelum kita membahas tentang sel punca yang dapat mengobati berbagai penyakit secara lanjut, kita harus tahu dulu apa saja jenis dari sel punca, faktor-faktor yang mempengaruhi pengobatan menggunakan sel punca serta bagaimana proses pengobatan yang dilaukukan oleh sel punca. Berdasarkan tingkat maturasinya sel punca dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

1. Sel Punca Embrionik 

Merupakan sel punca yang masih dalam tahap embrio, sel ini terbentuk saat embrio berusia 3-5 hari dan dalam perkembangannya sel punca ini akan berdiferensiasi menjadi sel-sel dewasa. Sel punca ini bersifat pliripoten yang secara logis tidak ada satupun penyakit degeneratif yang tidak dapat diobati. Namun, sel punca embrionik juga memliki kelemahan yaitu memiliki daya proliferasi yang tinggi sehingga jika dalam penggunaaan dapat menimbulkan resiko tinggi yaitu menimbulkan tumor yang tidak diinginkan

2. Sel Punca Dewasa

Merupakan sel punca yang belum berdiferensiasi dalam suatu jaringan dewasa. Sel punca dewasa bersifat multipoten yang hanya mampu berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel yang segolongan. Kemampuan berdiferensiasi sel ini lebih rendah dibandingkan dengan sel punca embrionik. Laporan jurnal ilmiah akhir-akhir ini menyatakan bahwa terdapat bukti terjadinya transdiferensiasi pada sel punca dewasa, contohnya sel punca mesenkim berdiferensiasi menjadi sel-sel syaraf dan sel punca hematopoietik menjadi sel-sel jantung.

Akhir-akhir ini dunia kedokteran membawa suatu harapan baru dari adanya sel punca ini, sel punca ini diklaim dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Saat ini dalam pengobatan stem sel banyak diterapkan pada pengobatan diabetes, sirosis, penyakit hati yang sudah parah, sindroma ginjal, penyakit tulang, penyakit sekitar pembuluh darah dan penyakit lain yang tidak dapat diobati dengan cara biasa. Ada juga faktor-faktor yang menentukan hasil pengobatan stem cell :

a) Makin muda usia makin besar peluang untuk sembuh

b) Faktor kualitas sel induk, cara pengkloningan sederhana pada tubuh pasien umumnya tidak ada hasil yang efektif. Stem sel menggunakan teknologi khusus untuk pengkloningan dan pengembangbiakan sel

c) Cara implan atau pemasukan stem sel ke tubuh pasien melalui pembuluh arteri hati, tetapi sekarang ini di kancah internasional juga ada yang melalui pembuluh darah vena. Tetapi karena pembuluh arteri hati berfungsi sebagai pemasok nutrisi, maka hasilnya akan lebih efektifd)Periode pengobatanFaktor kondisi pasien menentukan periode pengobatan, tetapi untuk menghemat biaya pengobatan dengan hasil pengobatan yang tetap terjamin harus dipertimbangkan secara menyeluruh

d) Periode pengobatan, faktor kondisi pasien menentukan periode pengobatan, tetapi untuk menghemat biaya pengobatan dengan hasil pengobatan yang tetap terjamin harus dipertimbangkan secara menyeluruh

Lalu bagaimanakah proses pengobatan yang dilakukan oleh sel punca?

1) Pengambilan sumsum tulang dari tubuh pasien

2) Pemisahan, pemeliharaan dan pengembangbiakan sel induk di luar tubuh

3) Lalu sel punca dimasukkan keorgan tubuh yang hendak dilakukan intervensi

4) Sel punca akan bekerja di dalam organ tubuh serta berdiferensiasi menjadi sel yang baru untuk mengganti atau memperbaiki sel-sel yang rusak.

Ginjal merupakan salah satu organ yang vital karena dia berperan dalam menghasilkan urine yang merupakan hasil ekskresi. Jika terjadi kerusakan pada ginjal, entah pada nefronnya ataupun pada salurannya, maka kita bisa saja terkena racun karena tidak ada penyaringan zat-zat yang masuk ke tubuh melalui ginjal. 

Ginjal tersusun mulai dari kapsul, korteks, medula hingga ureter yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda. Fungsi dari ginjal itu sendiri yaitu menyaring darah, mengeluarkan racun dan zat yang tidak dibutuhkan serta mengatur tekanan dalam darah. Apabila ginjal mengalami kegagalan, sehingga menyebabkan kotoran yang seharusnya dibersihkan oleh ginjal menjadi menumpuk dan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Penumpukan kotoran/cairan ini jika tidak disaring lama-kelamaan dapat membahayakan tubuh bahkan dapat menyebabkan kematian. 

Gagal ginjal disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain  asupan gizi tidak seimbang, kurangnya aktivitas fisik, serta komplikasi diabetes dan hipertensi. Selain itu kebiasaan kecil dari gaya hidup seperti kurang minum air putih dan menahan buang air kecil dapat memicu kerusakan fungsi ginjal sehingga menyebabkan gagalnya fungsi ginjal. 

Oleh karena itu orang yang mengalami gagal ginjal disarankan untuk transplantasi ginjal agar proses penyaringan tetap berjalan walaupun dengan resiko yang cukup besar. Cara cuci darah juga disarankan tetapi akan menghabiskan biaya yang sangat besar karena setiap waktu harus mengganti darah yang akan dimasukkan ke dalam tubuh.

5 tahun belakangan ini ditemukan cara alternatif untuk mengobati penyakit gagal ginjal yaitu dengan sel punca/stem cell. Menurut beberapa penelitian dan riset yang telah dilakukan, sel punca ini dapat menggantikan jaringan-jaringan yang rusak di organ ginjal dengan membelah dan menjadikan sifatnya seperti sel induk utama sehingga dapat menggantikan jaringan-jaringan yang rusak.

Dari pengamatan-pengamatan yang sudah saya amati, sel punca yang digunakan dalam pengobatan gagal ginjal ini adalah sel punca dewasa yaitu sel punca mesenkim dan sel punca hematopoietik. Mengapa dari sekian banyak sel punca yang digunakan hanya dua sel punca tersebut? 

Alasan pertama mengapa menggunakan sel punca mesenkim, karena sebagian besar bagian dari organ ginjal merupakan jaringan mesenkim oleh sebab itu sel punca mesenkim yang sama-sama melapisi lapisan mesenkim diharapkan dapat memperbaiki jaringan mesenkim tadi. Tak lupa kita kembali ke sifat awal dari sel punca yaitu dapat berdiferensiasi atau bereplikasi sehingga dapat menjadikannya mirip seperti sel induk pada awalnya. Sehingga sel punca mesenkim dapat menggantikan jaringan mesenkim yang sebagian besar menyusun lapisan di organ ginjal. Lalu bagaimanakah proses pengobatan yang dilakukan sel punca? 

Diawali dengan mengambil atau mentransplantasikan sel punca yang ada di sumsum tulang belakang lalu sel punca tadi disuntikkan ke bagian organ yang membutuhkan dikasus ini berarti organ ginjal. Kemudian sel punca ini akan berdiferensiasi sesuai dengan bagian-bagian jaringan ginjal, sehingga sel punca ini siap menggantikan jaringan-jaringan yang menyebabkan kegegalan dalam ginjal sehingga ginjal dapat berfungsi kembali seperti semula.

Alasan yang kedua mengapa menggunakan sel punca hematopoietik yaitu karena sel punca ini dapat berdiferensiasi menjadi sel darah. Sehingga jika ginjal mengalami kegagalan dalam menyaring darah, sel punca ini mencegah agar darah tidak keluar melalui urine yang nantinya akan dikeluarkan. Sehingga tidak ada kebocoran dan zat-zat yang masih diperlukan keluar dari tubuh. Oleh sebab itu dengan adanya sel punca hematopoietik, ginjal dapat berfungsi kembali seperti semula dalam hal menyaring darah dan mengeluarkan urine hasil eksresi.

Di dunia internasional, praktek pengobatan dengan menggunakan sel punca sudah sering dilakukan dan hasilnya pasien yang mengalami pengobatan tersebut dari hari ke hari semakin membaik dan menuju ke arah positif, meskipun ada berbagai resiko yang harus dihadapi oleh pasien. Jika kita lihat di dalam negeri kita sendiri, pengobatan dengan menggunakan sel punca masih dalam tahap test atau percobaan dan belum dinyatakan sebagai salah satu alternatif pengobatan yang resmi oleh pemerintah. 

Meskipun ada beberapa rumah sakit di dalam negri yang sudah melakukan praktek pengobatan dengan menggunakan sel punca ini. Seperti kata pepatah "Tidak ada hal yang paling sempurna" semua hal pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Seperti pengobatan dengan menggunakan sel punca ini pastinya ada manfaat yang diberikan tetapi dibalik manfaat tersebut pasti adanya resiko yang siap menghadang.

Demikian artikel dari saya mengenai "Bagaimana pendapat anda bahwa sel punca bisa menggantikan sel-sel dalam jaringan atau organ pada ginjal yang mengalami kerusakan atau kegagalan?" semoga bermanfaat dan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Irnaningtyas. 2017. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta : Erlangga.

http://m.medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=3233

https://id.scribd.com/doc/76627588/DASAR-DASAR-SEL-PUNCA-STEM-CELL-DAN-PENGGUNAANNYA-DALAM-PENGOBATAN-PENYAKIT

http://health.kompas.com/read/2015/06/28/0342055/Menarik.Solusi.Penyembuhan.Gagal.Ginjal.Tanpa.Cuci.Darah.

http://ruangdiskusiapoteker.blogspot.co.id/2014/03/transplantasi-stem-cell-hematopoietik.html

https://dokterindonesiaonline.com/2012/11/06/cara-kerja-dan-aplikasi-stem-sel-intervensi-medis-masa-depan/

http://lifestyle.kompas.com/read/2013/01/10/18115675/Inilah.Cara.Sel.Punca.Mengatasi.Penyakit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun