Mohon tunggu...
Julius Adetya
Julius Adetya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apakah Gagal Ginjal Dapat Diatasi dengan Sel Punca?

25 Oktober 2017   21:21 Diperbarui: 25 Oktober 2017   21:33 5157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ginjal merupakan salah satu organ yang vital karena dia berperan dalam menghasilkan urine yang merupakan hasil ekskresi. Jika terjadi kerusakan pada ginjal, entah pada nefronnya ataupun pada salurannya, maka kita bisa saja terkena racun karena tidak ada penyaringan zat-zat yang masuk ke tubuh melalui ginjal. 

Ginjal tersusun mulai dari kapsul, korteks, medula hingga ureter yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda. Fungsi dari ginjal itu sendiri yaitu menyaring darah, mengeluarkan racun dan zat yang tidak dibutuhkan serta mengatur tekanan dalam darah. Apabila ginjal mengalami kegagalan, sehingga menyebabkan kotoran yang seharusnya dibersihkan oleh ginjal menjadi menumpuk dan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Penumpukan kotoran/cairan ini jika tidak disaring lama-kelamaan dapat membahayakan tubuh bahkan dapat menyebabkan kematian. 

Gagal ginjal disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain  asupan gizi tidak seimbang, kurangnya aktivitas fisik, serta komplikasi diabetes dan hipertensi. Selain itu kebiasaan kecil dari gaya hidup seperti kurang minum air putih dan menahan buang air kecil dapat memicu kerusakan fungsi ginjal sehingga menyebabkan gagalnya fungsi ginjal. 

Oleh karena itu orang yang mengalami gagal ginjal disarankan untuk transplantasi ginjal agar proses penyaringan tetap berjalan walaupun dengan resiko yang cukup besar. Cara cuci darah juga disarankan tetapi akan menghabiskan biaya yang sangat besar karena setiap waktu harus mengganti darah yang akan dimasukkan ke dalam tubuh.

5 tahun belakangan ini ditemukan cara alternatif untuk mengobati penyakit gagal ginjal yaitu dengan sel punca/stem cell. Menurut beberapa penelitian dan riset yang telah dilakukan, sel punca ini dapat menggantikan jaringan-jaringan yang rusak di organ ginjal dengan membelah dan menjadikan sifatnya seperti sel induk utama sehingga dapat menggantikan jaringan-jaringan yang rusak.

Dari pengamatan-pengamatan yang sudah saya amati, sel punca yang digunakan dalam pengobatan gagal ginjal ini adalah sel punca dewasa yaitu sel punca mesenkim dan sel punca hematopoietik. Mengapa dari sekian banyak sel punca yang digunakan hanya dua sel punca tersebut? 

Alasan pertama mengapa menggunakan sel punca mesenkim, karena sebagian besar bagian dari organ ginjal merupakan jaringan mesenkim oleh sebab itu sel punca mesenkim yang sama-sama melapisi lapisan mesenkim diharapkan dapat memperbaiki jaringan mesenkim tadi. Tak lupa kita kembali ke sifat awal dari sel punca yaitu dapat berdiferensiasi atau bereplikasi sehingga dapat menjadikannya mirip seperti sel induk pada awalnya. Sehingga sel punca mesenkim dapat menggantikan jaringan mesenkim yang sebagian besar menyusun lapisan di organ ginjal. Lalu bagaimanakah proses pengobatan yang dilakukan sel punca? 

Diawali dengan mengambil atau mentransplantasikan sel punca yang ada di sumsum tulang belakang lalu sel punca tadi disuntikkan ke bagian organ yang membutuhkan dikasus ini berarti organ ginjal. Kemudian sel punca ini akan berdiferensiasi sesuai dengan bagian-bagian jaringan ginjal, sehingga sel punca ini siap menggantikan jaringan-jaringan yang menyebabkan kegegalan dalam ginjal sehingga ginjal dapat berfungsi kembali seperti semula.

Alasan yang kedua mengapa menggunakan sel punca hematopoietik yaitu karena sel punca ini dapat berdiferensiasi menjadi sel darah. Sehingga jika ginjal mengalami kegagalan dalam menyaring darah, sel punca ini mencegah agar darah tidak keluar melalui urine yang nantinya akan dikeluarkan. Sehingga tidak ada kebocoran dan zat-zat yang masih diperlukan keluar dari tubuh. Oleh sebab itu dengan adanya sel punca hematopoietik, ginjal dapat berfungsi kembali seperti semula dalam hal menyaring darah dan mengeluarkan urine hasil eksresi.

Di dunia internasional, praktek pengobatan dengan menggunakan sel punca sudah sering dilakukan dan hasilnya pasien yang mengalami pengobatan tersebut dari hari ke hari semakin membaik dan menuju ke arah positif, meskipun ada berbagai resiko yang harus dihadapi oleh pasien. Jika kita lihat di dalam negeri kita sendiri, pengobatan dengan menggunakan sel punca masih dalam tahap test atau percobaan dan belum dinyatakan sebagai salah satu alternatif pengobatan yang resmi oleh pemerintah. 

Meskipun ada beberapa rumah sakit di dalam negri yang sudah melakukan praktek pengobatan dengan menggunakan sel punca ini. Seperti kata pepatah "Tidak ada hal yang paling sempurna" semua hal pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Seperti pengobatan dengan menggunakan sel punca ini pastinya ada manfaat yang diberikan tetapi dibalik manfaat tersebut pasti adanya resiko yang siap menghadang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun