2.Fungsi RibosomÂ
Fungsi ribosom dalam sel adalah untuk mensintesis protein dan membuat protein. Setiap sel setidaknya membutuhkan ratusan protein hasil dari produksi ribosom. Pada proses pembuatan protein untuk memenuhi kebutuhan protein dalam sel, diperlukan petunjuk dalam pembuatannya. Petunjuk yang diperlukan oleh ribosom berasal dari inti yang berbentuk RNA. RNA Messenger (mRNA) mengandung kode-kode khusus yang bertindak seperti sebuah resep untuk memberitahu ribosom bagaimana membuat protein. Pada proses sintesis protein, ribosom mengelompok menjadi polisom.Â
Sebagian besar protein hasil sintesis protein yang dihasilkan oleh ribosom bebas akan berfungsi saat masuk ke dalam sitosol. Sedang ribosom terikat umumnya membuat protein yang dimasukkan ke dalam membran, untuk pembungkusan dalam organel tertentu seperti lisosom atau dikirim ke luar sel. Ribosom bebas maupun terikat secara struktural identik dan dapat saling bertukar tempat. Sel dapat menyesuaikan jumlah relatif dari masing-masing jenis ribosom begitu metabolismenya berubah.Proses translasiPada proses translasi, ribosom membutuhkan gabungan dari RNA dan kedua subunit.Â
Selanjutnya, ketika ribosom telah menemukan startet tempat yang tepat pada RNA atau disebut dengan kodon kemudian RNA menuju kebawah untuk membaca petunjuk tentang asam amino apa untuk melekatkan protein. Setiap tiga huruf pada RNA merupakan asam amino baru, huruf-huruf tersebut dapat membantu Ribosom menempelkan asam amino untuk membangun protein. Ribosom akan berhenti membangun protein ketika mencapai kode "stop" yang menandakan bahwa protein telah siap.
3.Struktur & Letak Ribosom
Ribosom terdiri dari asam ribonukleat (disingkat RNA) dan protein. Asam ribonukleat berasal dari nucleolus, tempat dimana ribosom disintesis dalam sel. Ribosom terdiri atas dua sub unit yaitu sub unit besar darn sub unit kecil. Kedua sub unit ini akan berfusi jika proses translasi berlangsung. Sub unit ribosom dinyatakan dengan satuan S (Svedberg) yang merupakan nama penemunya, satuan ini menunjukkan kecepatan pengendapan pada saat sub unit tersebut disentrifugasi.
 Dalam sel, ribosom berada di dua area sitoplasma. Beberapa ribosom ditemukan tersebar dalam sitoplasma yang disebut sebagai ribosom bebas. Sedangkan ribosom lain yang menempel pada retikulum endoplasma disebut ribosom terikat. Permukaan retikulum endoplasma dimana terdapat ribosom menempel disebut retikulum endoplasma kasar (RER). Stuktur ribosom merefleksikan fungsinya untuk mengumpulkan mRNA dengan tRNA pembawa asam amino. Suatu ribosom memiliki satu tempat pengikatan mRNA (subunit kecil) dan tiga tempat pengikatan tRNA dikenal dengan tempat E (exit), P (peptidil), dan A (aminosil) yang terdapat pada sub unit besar.Â
Tempat E merupakan tempat keluar tRNA yang tidak bermuatan. Tempat P merupakan tempat pengikatan tRNA-peptidil biasanya pengikat tRNA yang melekat pada rantai polipeptida yang sedang tumbuh. Tempat A merupakan tempat pengikatan tRNA- aminoasil biasanya mengikat tRNA yang membawa asam amino berikutnya yang akan ditambah pada rantai polipeptida. Letak ribosom ada yang bebas, ada juga yang menempel di retikulum endoplasma kasar.Â
Ribosom bebas akan tersuspensi di dalam sitosol dan berfungsi dalam proses sintesis protein di dalam sitosol yang nantinya akan membentuk suatu enzim yang berguna untuk metabolisme sel. Ribosom akan terikat dengan RE besar ketika ribosom akan mensintesis protein. Fungsi lainnya juga yaitu mensintesis protein yang akan dimasukkan ke dalam RE lalu mensekresi protein seta berperan dalam pembungkusan protein organel tertentu seperti lisosom, lalu dilanjutkan ke badan golgi untuk dimodifikasi lalu dikirim ke tempat dimana ada sel yang rusak untuk memperbaikinya. Ribosom kadang disebut organel dan sedikit dibatasi penyebutannya karena sifatnya yang partikulat dan terkadang digambarkan sebagai "membran sel bebas".
Itulah beberapa penjelasan tentang plastida dan ribosom. Ada macam-macam jenisnya, struktur serta fungsinya. Pada umumnya, ketahanan fisik dari serangan bakteri lebih kuat plastida daripada ribosom. Dikarenakan, plastida memiliki membran ganda yang berarti memiliki perlindungan yang lebih tebal daripada ribosom.Â
Selain itu, bakteri merupakan suatu partikel yang berasal dari luar sel dan memiliki perlindungan tersendiri yang dimiliki oleh bakteri tersebut. Saat bakteri akan mencoba masuk ke dalam plastida, maka tidak akan ada pengaruhnya terhadap plastida karena plastida memiliki perlindungan yang juga tak kalah dari bakteri. Ada juga bakteri yang disebut bakteri fotosintetik dan bakteri aerox. Yang nantinya pada saat dimakan oleh sel, bakteri aerox akan berubah fungsi serta strukturnya menjadi mitokondria dan bakteri fotosintetik akan berubah fungsi serta strukturnya menjadi kloroplas. Pada umumnya bisa terjadi sebuah kelainan genetik yang biasa disebut mutasi gen, hal ini disebabkan karena adanya virus yang meyerang asam nukleat yang menyerang sistem DNA pada organel-organel sel.Â