Mohon tunggu...
Julio Agung Prasetyo
Julio Agung Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Andalas

Menulis merupakan suatu proses berpikir yang melibatkan kegiatan mental yang tinggi, termasuk merenung, menyusun, merancang, menguraikan, mengembangkan, mengorganisasi, dan memperbaiki yang kemudian dituangkan dalam bentuk kata-kata yang tepat, untuk menyampaikan informasi, ide, dan pemikiran sehingga bisa dipahami oleh pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Masa Kerajaan Utara (Balhae) dan Selatan (Silla) hingga Periode Goryeo

27 Juni 2024   12:50 Diperbarui: 27 Juni 2024   12:50 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa Kerajaan Utara (Kerajaan Balhae) dan Selatan (Kerajaan Silla)

Pada masa ini Kerajaan Silla menjadi kekuatan yang dominan di kawasan Asia Timur setelah mempersatukan wilayah Semenanjung Korea, Kerajaan Silla mewarisi kemampuan melaut Kerajaan Baekje dengan menjadi Kerajaan Maritim yang memiliki kapal perdagangan yang besar serta melakukan perdagangan laut dengan Kekaisaran Jepang dan China. Walaupun Kerajaan Silla sudah mempersatukan kawasan Semenanjung Korea, ternyata Kerajaan Silla bukanlah satu-satunya Kerajaan yang berkuasa di masa itu.

Kerajaan Balhae (698-926)

Kerajaan multietnis yang menguasai beberapa wilayah utara dari Semenanjung Korea dan Manchuria. Kerajaan ini didirikan oleh Jenderal Kerajaan Goguryeo yang bernama Dae Joyeong, setelah keruntuhan Kerajaan Goguryeo akibat serangan Dinasti Tang dan Silla. 

Kerajaan Balhae menganggap dirinya sebagai pewaris Goguryeo sehingga mereka terus mengorbankan permusuhan dengan Kerajaan Tang dan Silla. Sistem Kerajaan Balhae menerapkan sistem Kerajaan Tang yang terdiri atas tiga lembaga, yaitu Jongsangdong, Sonjosong, dan Jundaesong yang memiliki enam lembaga.

Masa kejayaan Silla selama lebih kurang 200 tahun akhirnya mengalami kemunduran. Hal ini disebabkan oleh kaum bangsawan Silla yang semakin kuat, sedangkan kekuasaan raja sendiri semakin melemah. 

Pajak juga meningkat membuat petani dan kaum kecil mengamuk, sehingga terjadi pemberontakan dimana-mana. Karena ini juga membuat para pemimpin lokal, dan jenderal tertentu ikut memberontak dan mendirikan kerajaannya sendiri. Ini juga mengakibatkan berdirinya kembali dua Kerajaan Korea yang terdahulu, yaitu Kerajaan Baekje dan Kerajaan Goryeo.

Periode Goryeo (918-1392)

Kerajaan yang sangat berpengaruh dalam sejarah panjang korea, karena kerajaan ini mampu menyatukan seluruh Semenanjung Korea termasuk Wilayah Utara Semenanjung Korea. Kerajaan Goryeo juga adalah kerajaan yang kaya akan kebudayaannya yang tinggi pada masanya, 

Kerajaan Goeyeo juga sangat mendukung agama Budha sebagai agama negara. Kerajaan Goryeo juga berpengaruh besar dalam terbentuknya "Tripitakan Koreana", yaitu kumpulan kitab tripitakan yang diukir dalam blok kayu pencetak yang berjumlah 81.258 blok.

Kerajaan Goryeo juga menjalin hubungan perdagangan dan diplomatik di berbagai tempat. Kerajaan Goryeo juga menjalin hubungan diplomatis dan perdangan dengan peradaban islam. Dalam bidang kesenian, Kerajinan porselen dari goryeo merupakan yang terbaik dalam sejarah korea, contohnya adalah seladon.

eldreds.com
eldreds.com

Pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, seorang negarawan dan penulis yang bernama Choe Yun-ui berjasa dalam menciptakan alat cetak lepas pertama yang terbuat dari besi. Kerajaan Goryeo sering melakukan pertempuran dengan kerajaan semi nomaden yang ada di utara, seperti Imperium Titan dan Dinasti Jin Jurchen. 

Pada tahun 1231-1270, Goryeo harus mempertahankan wilayahnya dari invasi besar yang dilakukan oleh bangsa Mongol. Dari perlawanan ini, kekaisaran Mongol membutuhkan waktu yang lama agar bisa menaklukan wilayah Korea. 

Besarnya dampak yang dirasakan, seperti kerusakan dan korban jiwa yang dialami Kerajaan Goryeo, akhirnya Kerajaan Goryeo menyerah pada kekaisaran Mongol. 

Akibatnya wilayah Goryeo menjadi wilayah vassal states dari Kekaisaran Mongol pada tahun 1270. Hal ini membuat, raja dari Goryeo harus memberikan upeti kepada Kekaisaran Mongol secara berkala. Kerajaan Goryeo menjadi wilayah vassal dari mongol selama kurang lebih 85 tahun.

Disaat dinasti Mongol mulai melemah, pada tahun 1356 Kerajaan Goryeo kembali merdeka dan lepas dari pegaruh Mongol. Kerajaan Goryeo dengan dinastinya (Wang) akan terus berkuasa hingga tahun 1392,  akhir masa dari Kerajaan Goryeo, negara kembali dilanda oleh perang saudara antar kubu politik. Jenderal yang bernama Yi Seong-gye (1335-1408) yang memimpin pasukan dalam konflik, memutuskan untuk melakukan pemberontakan dan melakukan kudeta. Kemudian Yi Seong-gye mendeklarasikan dirinya sebagai raja baru korea dengan nama Kerajaan Joseon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun