Masa pemerintahan Ratu Seondeok sendiri merupakan tapak awal dari kebangkitan Kerajaan Silla dalam menguasai Semenanjung Korea menggunakan diplomasi yang dilakukannya. Keruntuhan Kerajaan Silla terjadi saat Kerajaan Goguryeo melakukan serangan ke wilayah perbatasan Kerajaan Silla (638), kemudian Kerajaan Baekje juga melakukan penyerangan ke wilayah Silla (642), hal ini menyebabkan Kerajaan Silla terjadi pada situasi yang berbahaya, sehingga dengan diplomasi yang dilakukannya, Ratu Seondeok meminta bantuan kepada  Kaisar Taizong dari Dinasti Tang China untuk menolong.Â
Awalnya kekaisaran Taizong tidak berniat untuk membantu Kerajaan Silla. Kekaisaran Taizong kemudian berubah pikiran setelah melihat Kerajaan Goguryeo yang semakin kuat yang bisa berpotensi menjadi ancaman di masa depan, kemudian terjadilah perpecahan besar antara Dinasti Tang China- Kerajaan Silla melawan Kerajaan Goguryeo dan Kerajaan Baekje. Kemudian Kerajaan Yamato Jepang juga ikut terlibat dalam peperangan ini dan memihak kepada Goguryeo dan Baekje.
Perang Besar Tang China-Silla melawan Kerajaan Goguryeo- Baeje-Yamato Jepang
- Fase 1, Dimulai tahun 645, pasukan Tang yang dipimpin Kaisar Taizong menginvasi Goguryeo, tetapi gagal
- Fase 2, Dimulai 654, Kerajaan Silla dan dinasti Tang memusatkan kekuatan mereka untuk menguasai Kerajaan Baekje dan berhasil menaklukannya pada 660.Â
- Kemudian Silla dan Tang bersama-sama menyerang Goguryeo dan akhirnya juga runtuh pada 668. Setalah Goguryeo dan Baekje runtuh, Kerajaan Silla akhirnya mampu menguasai semenanjung Korea. Kemudian mulailah awal baru masa Kerajaan utara dan Selatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H