Mohon tunggu...
JW
JW Mohon Tunggu... Dosen - Menulis sesuatu yang menarik sehingga kita berfikir positif

Hanya manusia biasa yang ingin mencoba mengapresiasi diri dengan menulis dan membaca secara sederhana , terkadang tulisan menerka dan menganalisa tanpa standarisasi hanya fenomena atau cerita fiksi hanya angan dan sedikit impian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dawai Hati

16 September 2022   12:08 Diperbarui: 16 September 2022   12:31 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lalu dia mau marahi si tua pembuat biola ini

Jangan marah dia pergi dan mengatakan akan kembali lagi untuk mendapatkan biola yang dia inginkan sesuai dengan perjanjian yang telah diberikan si orang tua

Dia tetap menuntut sebuah biola yang betul-betul sesuai dengan keinginan hatinya

Maka dengan sebuah kesepakatan si orang tua memberikan tenggang waktu dan perjanjian agar si maestro pembuat biola ini untuk kembali dalam waktu tertentu

Tepat pada waktu yang dijanjikan si maestro pemain biola tersebut sudah datang dan dengan sangat yakin bahwa dia orang yang dibuat pasti juga bermutu jelek dan tidak dapat memenuhi keinginan hatinya

Maka dengan arogan dia masuk ke tempat situ apa buat biola

Situ pembuat viola hanya menyerahkan sebuah biola yang tampaknya tidak begitu bagus seperti biola awal yang dia buat

Dengan memandangi biola yang kurang bagus ini dari penampilannya si maestro pemain biola telah meremehkan biola yang ada di tangan

Dengan sedikit menimang-nimang biola tersebut dan mulai memperhatikan bentuknya serta tekstur kayunya dia mencibir biola apa ini

Kemudian diambil sebuah tungkai biola penggesek yang dia lihat juga bentuknya dan warnanya tidak menarik sama sekali

Dia memutar-mutar biola kemudian dia mengayunkan sedikit karena dia merasakan ada sesuatu yang buruk di biola tersebut dari penampilannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun