Waktu demi waktu berlalu, satu demi satu sahabat pergi
Entah esok atau lusa kita pun pasti pergi
Ketika waktu itu tiba, kita hanya seonggok daging beku berbalut kain murah, hina dina, miskin papah
Kawan, hidup ini singkat
Singkat sekali
Mari kita pererat silaturrahmi, isi dengan hal hal indah dan bergizi.
Kita jaga lisan dan hati, selagi Tuhan berkenan menitipkan nafas di diri.
Jika menganggap seorang teman hina, yakinkah diri kita lebih mulia?
Jika menganggap seorang teman berdosa, yakinkah diri kita lebih suci?
Jika menganggap seorang teman bersalah, yakinkah diri kita pasti benar?
Manusia tumpukan salah, fitnah dan dosa. Tak ada yg steril dari itu semua
Jagalah lisan dari ghibah dan membuka aib saudara
Mengingatkan itu lebih indah.
Kata kata yang telah terucap tak bisa ditelan kembali.
Kata kata hina dan keji tentu akan menyakiti.
Ketika kita tiba tiba pergi, masih mampukah kita memaafkan dan dimaafkan?‎
Notes ;
Terinspirasi dari salah satu WAG alumni yang gaduh mengungkap aib teman sendiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H