Mohon tunggu...
Julita Hasanah
Julita Hasanah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Masih Mahasiswa

A Long Life Learner

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Dari Savana hingga Pantai Bama, Berkunjung ke Baluran Tak Ada Ruginya!

2 Desember 2020   21:35 Diperbarui: 7 Oktober 2022   09:43 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: wisatabagus.com 

"Lihat deh Artis ini baru saja berlibur ke Afrika" ucap kawanku sambil menyodorkan ponsel miliknya.

"Wah keren ya !" jawabku penuh antusias sambil melihat beberapa foto lainnya.

"Jelas keren berwisata ke padang savana, hal yang tidak mungkin kita temukan di Indonesia" katanya dengan wajah cemberut.

"Kata siapa Kita tidak memiliki padang savana, belum pernah dengar Africa van Java ya ?" Aku menanggapi dengan cepat.

"Serius? ceritakan di mana Aku bisa berkunjung ke Afrika-nya Indonesia !" pinta kawanku tanpa sabar.

Sejenis percakapan di atas mungkin sering terjadi. Kita berpikir bahwa menikmati nuansa ala Afrika di dalam negeri hanya mimpi. Banyak masyarakat Kita yang belum mengetahui bahwa Indonesia memiliki padang savana yang tak kalah dengan milik Benua Afrika yaitu Taman Nasional Baluran. Keberadaan taman nasional ini membuktikan bahwa pesona alam Indonesia sungguh luar biasa.

Ingin tahu lebih banyak ? langsung saja meluncur ke penjelasan berikut.  

Sekilas tentang Taman Nasional Baluran 

Sebelum menjelajah lebih jauh mengenai Taman Nasional Baluran, alangkah lebih baik jika terlebih dahulu memahami apakah yang dimaksud dengan taman nasional. 

Menurut literatur, taman nasional adalah sebuah kawasan yang digunakan khusus untuk melindungi berbagai macam ekosistem flora dan fauna. Karena statusnya sebagai taman nasional, maka tak heran jika TN Baluran juga digunakan sebagai kawasan pelestarian alam untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan dan menunjang budaya.

Taman Nasional Baluran berada di dua kabupaten yaitu Situbondo dan Banyuwangi, atau lebih tepatnya berlokasi di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur. Tak perlu khawatir, berdasarkan pengalaman pribadi, transportasi darat sudah sangat mendukung untuk menuju ke lokasi baik kendaraan beroda dua atau empat.

"Tapi pasti Tiket Masuknya mahal ya?" Tanya Kawanku penuh curiga.

Kendati menawarkan pemandangan luar biasa, Harga Tiket Masuk (HTM) ramah di kantong. Menurut informasi terakhir, Kita hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar 15.000 ribu rupiah/orang saat weekday dan 17.500/orang saat weekend. Nah, sementara bagi pengunjung mancanegara perlu merogoh kocek lebih dalam sebesar 150 ribu rupiah (weekday) dan 225 ribu rupiah (weekend). Sangat terjangkau ya ? 

Sedikit bocoran nih untuk yang berencana menginap, sudah tersedia penginapan di dalam kawasan Taman Nasional Baluran dengan harga beragam mulai dari 200 ribuan saja per malamnya,

Dengan luas sekitar 25.000 hektar, Taman Nasional Baluran terdiri dari beragam tipe vegetasi/kontur wilayah, diantaranya savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan rawa dan hutan pegunungan. Tak hanya itu, pengunjung juga akan disuguhi Pantai Bama, Goa Jepang hingga Aneka Flora dan Fauna. Terbukti, Taman Nasional Baluran merupakan  paket komplit untuk mengisi agenda liburan dengan berbagai destinasi di dalamnya. Yuk Kita ulas satu per satu!

Savana Bekol

sumber: wisatabagus.com 
sumber: wisatabagus.com 

Jika ditanya jantung dari Taman Nasional Baluran, tentu jawabannya adalah Savana Bekol yang memiliki luas 10.000 hektar atau lebih dari sepertiga kawasan taman nasional ini. Pengunjung akan dibawa terbang merasakan suasana padang savana serupa dengan Afrika ditambah dengan pemandangan gunung nan eksotis.

Namun, jika berkunjung pada musim hujan, nuansa Savana Bekol akan berubah pesona menjadi hijau menawan. Biasanya saat musim hujan tiba, akan ada banyak hewan yang bisa dijumpai seperti rusa yang sedang makan rerumputan.

Hutan Musim 

Setelah melewati pos penjagaan Kita akan ditemani hutan musim di sepanjang perjalanan menuju savana bekol selama kurang lebih 5 km. Mengapa disebut hutan musim karena hutan ini akan berubah-ubah dipengaruhi musim. Pesona hijaunya pepohonan saat musim hujan, dan suasana coklat gersang disertai rontoknya dedaunan saat musim kemarau.

Tentu keduanya memiliki pesona khas yang sama indahnya, jadi tidak perlu khawatir akan berkunjung pada musim hujan atau kemarau.

Hutan Evergreen 

Berbeda dengan savana bekol dan hutan musim, hutan Evergreen tidak dipengaruhi musim. Hutan ini sering disebut hutan abadi karena selalu dalam kondisi subur. Mau berkunjung pada musim hujan atau kemarau, hutan evergreen akan membuat pengunjung jatuh cinta dengan kehijauannya yang menawan.

Tanah hutan evergreen cukup subur dikarenakan dialiri sebuah sungai yang berfungsi sebagai sebagai cadangan air bagi tumbuhan. Itulah sebabnya kawasan ini selalu hijau sepanjang tahun sehingga menawarkan kesejukan luar biasa bagi yang mengunjunginya.

Pantai Bama

Kembang Desa pakai bandana,

Bercanda tawa bareng Bang Roma,

Tak hanya bermain di padang savana, 

Tapi juga tamasya ke pantai Bama.

Satu bait pantun di atas benar adanya, berkunjung ke Taman Nasional Baluran takkan ada ruginya. Di akhir perjalanan pengunjung dapat singgah di Pantai Bama. Suasana pantai yang relatif sepi dan karakter ombaknya yang sangat tenang sayang jika dilewatkan.

sumber: Tempo.co 
sumber: Tempo.co 

Pengunjung dapat berenang untuk melepas penat akibat rutinitas ditemani putihnya pasir pantai dan ayunan yang tersedia. Apalagi ditambah pohon-pohon yang menjalar dan bisa dijadikan sebagai salah satu spot foto sebagai oleh-oleh. Di sini Kita juga bisa melihat kapal-kapal yang berlalu-lalang dari Pelabuhan Ketapang menuju ke Pelabuhan Gilimanuk.

Namun, pengunjung harus ekstra hati-hati karena keberadaan kera yang tanpa malu-malu bisa saja mengambil paksa makanan yang dibawa. Jadi, disarankan untuk tidak memancing kedatangan mereka dengan membawa makanan terlalu berlebihan.

Keanekaragaman Flora dan Fauna

sumber: detik travel
sumber: detik travel

Taman Nasional Baluran diperkirakan memiliki sekitar 444 jenis tumbuhan yang tergolong ke dalam 87 familia dengan 24 jenis tumbuhan eksotis, 265 jenis tumbuhan penghasil obat dan 37 jenis tumbuhan hidup pada ekosistem mangrove. Flora pada kawasan ini mampu beradaptasi dalam kondisi cuaca kering. Tumbuhan tersebut antara lain, Widoro bukol (Ziziphus rotundifolia), Mimba (Azadirachta indica), Pilang (Acacia leucophloea).

Sementara faunanya terdiri dari ordo mamalia 28 jenis, burung 196 jenis, ikan dan reptilia. Dari jenis-jenis fauna tersebut diketahui terdapat 47 jenis satwa yang dilindungi undang-undang dengan rincian 5 jenis insektivora, 5 jenis karnivora, 4 jenis herbivora, 32 jenis burung dan 1 jenis reptilia. 

Mamalia besar yang menjadi maskot dan ikon di Taman Nasional Baluran ini yaitu banteng (Bos Javanicus). Selain itu juga dapat ditemukan Kerbau liar (Bubalus bubalis), Kijang (Muntiacus muntjak muntjak), Rusa (Cervus timorensis russa), Macan tutul (Panthera pardus melas), Kancil (Tragulus javanicus pelandoc), Kucing bakau (Prionailurus viverrinus),Burung merak (Pavo muticus) dan masih banyak lagi.

Lintas Generasi, Berhak Terus Menikmati 

Percakapan dengan kawanku sore itu disudahi dengan rencananya untuk berkunjung ke Taman Nasional Baluran pada akhir tahun. Aku senang sekali, bukan karena berhasil memengaruhi kawanku untuk melirik destinasi wisata lokal, tapi bagaimana kemudian memunculkan kesadaran bahwa negeri Kita sangat kaya akan keindahan sekaligus sumber pengetahuan dalam bentuk kawasan taman nasional.

"Apakah Generasi selanjutnya bisa menikmati keindahan dan pengetahuan alam dari Taman Nasional?"

Sambil merenung terceletuk pemikiran bahwa keindahan dan gudang pengetahuan yang tersimpan dari Taman Nasional juga berhak dinikmati generasi selanjutnya. Dikarenakan keberadaan taman nasional mewakili perjalanan panjang sejarah nusantara mulai dari keindahan bentang lanskap alam, flora dan fauna, hingga budaya. Menjaga kelestarian dan keberlanjutan taman nasional bukan hanya tanggung jawab pemerintah, petugas dan polisi hutan, tapi juga tanggung jawabku, tanggung jawabmu, tanggung jawab Kita semua.  

Tips Jaga Taman Nasional Dari Kita Untuk Kita Oleh Kita 

Kemudian muncul pertanyaan, bagaimana cara bantu jaga taman nasional yang dapat dimulai dari diri sendiri, Sebagai jawaban, berikut tips atau cara mudah yang dapat Kita lakukan guna menjaga kelestarian Taman Nasional. 

1. Memilih atau Mengetahui Waktu yang Tepat untuk Berkunjung 

Perlu diketahui bahwa taman nasional tidak buka sepanjang tahun. Pada saat-saat tertentu misalnya cuaca ekstrem, bencana kebakaran hutan, atau dikarenakan adanya perbaikan dan pemulihan ekosistem taman nasional tutup sementara waktu. Untuk itu, jika memang sedang ditutup dimohon untuk tidak memaksakan kehendak untuk berkunjung, apalagi dengan melakukan cara-cara illegal. 

2. Gali Informasi Penting di Visitor Center 

Biasanya beberapa orang hanya fokus pada destinasi wisata saja. Padahal tidak ada salahnya menyempatkan waktu untuk mengunjungi visitor center. Di sana Kita dapat menggali informasi menarik seputar taman nasional (spot kunjungan, flora dan fauna, dan sejarah) dan yang sangat penting mengenai hal-hal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama berkegiatan di dalam taman nasional.

3.Tinggalkan Taman Nasional Lebih Baik dari Sebelumnya 

Ada aturan umum yang berlaku di taman nasional yaitu "Tinggalkan taman nasional lebih baik dari pada sebelum Kita datang". Maka artinya bawa semua sampah dan peralatan yang Kita bawa keluar dari Taman Nasional, tidak merusak dan mengganggu kebiasaan alami yang berlangsung. Terakhir, jika melihat sampah, ambil, simpan dan buanglah pada tempatnya. 

Pastikan selama berkunjung Kita tidak mengganggu satwa yang ditemui, biarkan mereka hidup sebagai mana mestinya. Perlu selalu diingat bahwa taman nasional adalah tempat yang dilindungi.

Jika ditanya taman nasional milik siapa, jawabannya adalah milik Bersama. Maka sudah semestinya Kita semua bertanggung jawab atas kelestariannya, karena generasi penerus juga berhak menikmati. Mari ambil bagian dalam menjaga taman nasional.

Aku sudah, bagaimana dengan kamu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun