Mohon tunggu...
Julita Hasanah
Julita Hasanah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Masih Mahasiswa

A Long Life Learner

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Dewi Sri: Tiga Jurus Ampuh Perkuat "Buffer Sector" Nasional

3 November 2020   13:44 Diperbarui: 3 November 2020   13:48 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Negara harus hadir dengan melakukan terobosan-terobosan mutakhir. Misalnya melalui penguatan distribusi produk pertanian dari sentra-sentra produksi di pedesaan ke perkotaan dam target pasar lainnya. 

"Aktif melakukan operasi pasar melalui pembelian lamgsung produk-produk pertanoan (dengan pertimbangan  ketersediaan anggaran). Selain itu, memang diperlukan stimulus fiskal (alokasi dana khusus) kepada para pelaku pertanian"

  • Amankan Saprodi 

Penyebab terjadinya masalah pangan dampak dari pandemi ini diantaranya pembatasan ekspor beras dari Vietnam, India, dan Thailand. Kemudian, pada bulan  April dan Maret terjadi pergeseran musim tanam dan distribusi sarana produksi antar wilayah menjadi masalah serius"

Darmawan Setyobudi (Kepala Subbagian Analisis Data, Biro Perencanaan, Kementrian Pertanian (Kementan))

Selain petani sebagai produsen primer, juga perlu memperhatikan terjaminnya ketersediaan sarana produksi pertanian secara lokal yang dapat dijangkau petani dengan mudah dan relatif murah. Pemerintah pusat dan daerah harus betul-betul memastikan stabilitas Bibit, benih, pupuk, obat-obatan, dan saprodi lainnya bagi petani.

Melalui "Dewi Sri" diharapkan sektor pertanian tetap tumbuh positif, sehingga mampu menekan dampak ekonomi akibat virus. Sejarah membuktikan pertanian berhasil berperan sebagai buffer sector di masa krisis moneter 1997-1998. Sudah saatnya sektor ini kembali menjadi penyelamat di tengah krisis Covid-19.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun