Dari silsilah keluarga, kakek dari B.J. Habibie merupakan seorang pemuka agama, anggota majelis peradilan agama serta salah satu pemangku adat Gorontalo yang tersohor pada saat itu. Keluarga besar Habibie di Gorontalo terkenal gemar beternak sapi, memiliki kuda dalam jumlah yang banyak, serta memiliki perkebunan kopi. Â Sehingga dapat kita simpulkan, presiden yang banyak berjasa di industri penerbangan ini bersal dari keturunan orang terpandang.
Asal-usul Presiden Abdurahman Wahid juga menarik untuk ditelisik. Gus Dur adalah anak pertama dari enam bersaudara. Ia lahir dari keluarga yang cukup terhormat. Kakek dari ayahnya, K.H. Hasyim Asyari, merupakan pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Sementara itu kakek dari pihak ibu, K.H. Bisri Syansuri, adalah pengajar pesantren pertama yang mengajarkan kelas pada perempuan. Â Ayahnya K.H. Wahid Hasyim merupakan sosok yang terlibat dalam Gerakan Nasionalis dan menjadi Menteri Agama tahun 1949, sedangkan ibunya Ny. Hj. Sholehah adalah putri pendiri Pondok Pesantren Denayar Jombang.
Lain Gus Dur, lain pula SBY. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah anak tunggal dari pasangan R. Soekotjo dan Sitti Habibah. Darah prajurit menurun dari ayahnya yang pensiun sebagai Letnan Satu. Sementara ibunya, Siti Habibah adalah putri salah seorang pendiri Ponpes Tremas.
Namun, publik sempat dibuat geger dengan unggahan Andi Arief pada 25 Februari 2018 lalu. Politisi Partai Demokrat ini mengunggah foto dua lembar kertas yang menunjukkan silsilah SBY, dan dua putranya, yakni Agus Harimurti Yudhoyono serta Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, masih bertautan dengan trah raja-raja Mataram.
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ternyata keturunan raja. Tak tanggung-tanggung, Presiden RI ke-6 ini punya pertalian darah dengan Raden Wijaya, raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan Majapahit.
Jokowi adalah Kita
Joko Widodo atau Jokowi, lahir di Surakarta dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo. Ayannya adalah seorang tukang kayu. Sehingga menjadi lumrah jika pencalonan Jokowi sebagai presiden pada 2014 lalu seolah menjadi kemenangan rakyat karena jokowi adalah kita (rakyat).
Beliau datang dari kalangan masyarakat biasa, menjadi sebuah representasi sekaligus harapan bahwa siapa saja bisa jadi presiden.
Anak tukang kayu boleh bermimpi duduk di istana,
Anak seorang guru dipersilahkan berjuang supaya kelak jadi orang nomor satu di negeri ini,
Siapapun boleh bermimpi, siapapun.
Begitu pula narasi yang kerap kali disampaikan Budiman Soetjatmiko pada pencalonan kembali Jokowi bersama Ma'ruf Amin. Narasi "Jokowi adalah Kita" kembali digaungkan, menjadi senjata pamungkas dalam menghadapi musuhnya dalam pemilu. Prabowo yang merupakan keturunan ningrat harus mengalah kembali dengan rivalnya.