Mohon tunggu...
Juliastri Sn
Juliastri Sn Mohon Tunggu... Administrasi - MomBloggerPreneur, Content Creator and Podcaster at Laughing with Juliastri Sn

Seorang yang aktif, dinamis dan menyukai hal-hal yang baru, unik dan berbeda dari yang sudah ada. Seorang pemimpi tingkat tinggi, pengkhayal dan suka berangan-angan yang kadang sulit diterjemahkan oleh logika.. Buat yang ingin mengenal saya lebih jauh, silakan kunjungi blog saya : https://juliastrisn.com https://angananganku.blogspot.com https://ourhobbiesblog.blogspot.com https://bisnisnekad.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Secercah Harapan Dari Sampah Bersama Sang Navigator Siti Salamah

4 Oktober 2023   06:00 Diperbarui: 4 Oktober 2023   08:36 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepeda motor yang saya kendarai pelan-pelan mendadak oleng karena kelakuan pengendara mobil yang berada persis di depan saya. Sesuatu berwarna hitam keluar dari jendela mobil dan melayang tepat di depan saya. Selama beberapa detik saya terhenyak. Uh, ternyata pengendara mobil itu membuang sampah secara sembarangan. Untung saja tidak mengenai wajah atau bagian dari tubuh saya. Bisa jadi itu muntahan atau entahlah saya tak sanggup membayangkannya.

Setengah merutuk saya tak habis fikri dengan kejadian yang saya alami baru saja. Benar-benar diluar nurul. Apa orang itu tidak tahu bagaimana cara membuang sampah yang benar? Atau memang demikianlah kebiasaannya sehari-sehari hingga tak punya kesadaran sedikitpun untuk peduli dengan lingkungan? Hingga tak merasa bersalah untuk membuang sampah di jalan raya yang notabene adalah area publik dan tidak berpikir jika perbuatannya bisa membahayakan pengguna jalan yang lain.

Herman saya. Sungguh tidak beradab. Coba saja kalau dia melakukan hal seperti itu di luar negeri. Bisa habis uangnya untuk membayar denda yang cukup besar. Ditambah dengan jeratan hukum lainnya yang bisa berlapis-lapis pasal. Masih untung dia melakukannya di negeri yang cukup permisif dalam berbagai hal. Dan masih untung juga sampahnya tidak mengenai saya. Entah tindakan apa yang akan saya lakukan jika saya terkena lemparan sampahnya.

Sampah, adalah polemik sepanjang masa. Ramai diberitakan akhir-akhir ini tentang Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan yang ditutup dan soal sampah menjadi masalah yang cukup serius di daerah Yogyakarta. Siapa yang ingin kotanya kotor karena sampah berserakan dimana-mana karena ketidaksediaan lahan untuk pembuangan sampah? Sungguh menyedihkan memang. Kesadaran diri untuk mengelola sampahnya sendiri menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan.

Siti Salamah, Orang Yang Peduli Dengan Sampah

Saya kagum dengan orang-orang yang bersedia untuk peduli, rela berkorban dan mau andil bagian untuk perubahan lingkungan sekitarnya menjadi lebih baik. Adalah Siti Salamah dari Tangerang Selatan, Banten yang telah menggagas Waste Solution Hub sejak pertengahan 2019. Beliau merupakan salah satu insan penerima apresiasi 12th Satu Indonesia Awards 2021, tokoh penggerak Kampung Berseri Astra, atau tokoh penggerak Desa Sejahtera Astra.

Perlu diketahui, Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards merupakan bentuk apresiasi Astra untuk generasi muda, baik individu maupun kelompok. Apresiasi ini terbuka bagi siapapun yang memiliki kepeloporan dan mau melakukan perubahan untuk berbagi dengan masyarakat sekitarnya di bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi, serta satu kategori Kelompok yang mewakili lima bidang tersebut.


Melalui program ini, Astra mendorong para anak muda yang terlibat dalam SATU Indonesia Awards untuk dapat berkolaborasi dengan program unggulan Kampung Berseri Astra (KBA) dan Desa Sejahtera Astra (DSA). Harapannya, mereka dapat memberikan dampak positif yang lebih besar dan juga kontribusi yang berkesinambungan pada usaha-usaha pembangunan di daerahnya.

Bagi yang belum tahu, Kampung Berseri Astra merupakan program pengembangan masyarakat berbasis komunitas. Program KBA ini mengintegrasikan inisiatif 4 pilar program kontribusi sosial berkelanjutan Astra. Empat pilar itu adalah bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan, dalam satu komunitas kampung.

Melalui program Kampung Berseri Astra ini, masyarakat dan Astra dapat berkolaborasi untuk bersama-sama mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas dan produktif. Sehingga tentu saja harapannya dapat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah Kampung Berseri Astra menjadi semakin sejahtera.

Pengembangan lebih lanjut KBA adalah DSA yang menjadi program kontribusi sosial Astra di bidang kewirausahaan berbasis kawasan. Program ini bekerja sama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, perguruan tinggi, komunitas, start-up, serta masyarakat desa dalam pengembangan ekonomi pedesaan berbasis potensi dan produk unggulan desa. Wow, suatu kolaborasi yang hebat ya.

Dalam program DSA ini, terdapat pendampingan bagi masyarakat desa. Dimulai dari pelatihan, penguatan kelembagaan, bantuan prasarana, hingga memfasilitasi akses permodalan dan pemasaran produk. Hal ini tersebar di seluruh Indonesia dalam melakukan kontribusi positif yang berkelanjutan dalam menghadapi tantangan di sekitarnya.

Seperti dalam penanganan soal sampah yang tak sesederhana dan mudah. Cukup rumit karena melibatkan banyak pihak-pihak terkait seperti pemulung, para pembuang sampah, pemerintah daerah, tempat pembuangan sampah, dan lain sebagainya. Semua yang terlibat dalam penanganan sampah ini membutuhkan suatu wadah dan sistem yang jelas.

Selain itu diperlukan pula adanya suatu chemistry yang kuat antar personal satu sama lain agar dapat bersinergi dengan baik. Satu ide cemerlang membutuhkan pencetus, dan penggerak agar orang lain mau bersama-sama bergerak untuk mewujudkan ide-ide itu. Bu Siti telah membuktikan kekuatannya dalam menggerakkan orang lain dengan memberikan contoh dan teladan dalam hidupnya. Beliau rela mengorbankan banyak waktu dan berani menghadapi segala tantangan yang ada.

Perjalanannya tak pernah mudah. Ditentang oleh keluarga sendiri bahkan orang-orang yang berada di kawasan sampah itu sendiri yaitu para pemulung yang tak begitu saja mudah menaruh kepercayaan kepada orang lain yang datang ke daerah itu. Padahal tujuan ibu Siti sangat baik. Salah satunya adalah dengan memberikan pelatihan intensif kepada para pemulung agar mendapatkan peluang tambahan dan ketrampilan yang memadai.

Sumber gambar: https://anugerahpewartaastra.satu-indonesia.com/
Sumber gambar: https://anugerahpewartaastra.satu-indonesia.com/

Pengelolaan Sampah Yang Terintegrasi Dengan Teknologi

Bu Siti Salamah bersama teman-temannya melihat banyak peluang dari sampah. Tak hanya mengotori lingkungan dan menjadi tempat kuman bersarang, sampah jika diolah dengan tepat dapat menghasilkan cuan. Langkah awalnya dengan memilah-milah sampah yang masih dapat didaur ulang. Maka pemilahan sampah berdasarkan sifatnya yang organik, non organik dan plastik bisa dimulai dari rumah masing-masing untuk memudahkan para pemulung mengambil sampah.

Program Waste Solution Hub awalnya berupa aplikasi yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup para pemulung. Jika selama ini para pemulung menjual pendapatan sampahnya melalui beberapa pengepul, dengan Waste Solution Hub, mereka cukup melalui satu langkah saja. Sehingga harga penjualan barang daur ulang dari sampah bisa lebih tinggi bila dibandingkan saat melalui beberapa pengepul.

Aktivitas Waste Solution Hub dibagi menjadi beberapa program yaitu Pengelolaan Sampah Event dan cluster perumahan dilakukan dengan proses end-to-end untuk menambah nilai berkelanjutan. Selain program pengelolaan sampah, ada pula Program Konsultan Keberlanjutan untuk meminimalisisir resiko dan harapannya terus berkelanjutan prosesnya melalui proyek lesswaste atau zerowaste. Dengan demikian soal sampah dapat teratasi dan tidak menimbulkan masalah baru.

Sumber gambar: wastehub.id
Sumber gambar: wastehub.id

Dalam perjalanannya yang tak selalu mulus, hingga saat ini Waste Solution Hub telah mengedukasi sebanyak 23.435 pengunjung. Sampah yang telah dikelola sebanyak 4.388 kilogram. Lalu jumlah pemulung yang telah diberdayakan sebanyak 1.222 orang lebih di wilayah Tangerang Selatan. Sukarelawan yang terlibat sebanyak lebih dari 171 orang. Serta donasi yang telah diterima oleh para pekerja informal atau pemulung sebanyak 5006 paket sembako.

Tak cukup sampai disini, Waste Solution Hub masih mempunyai target untuk memiliki 10.000 mitra pemulung. Lalu berupaya meningkatkan pendapatan pemulung sebanyak 100 persen. Target lainnya adalah mengelola 1.000 ton sampah per hari, dan menghasilkan lebih dari 1.000 produk daur ulang. Lalu mengembangkan lebih dari 10 area pusat daur ulang dan meningkatkan pembelajaran di seluruh Indonesia menjadi langkah target selanjutnya.

Luar biasa ya gerakan Waste Solution Hub ini. Para pemulung yang menjadi pahlawan kebersihan sampah sudah saatnya diangkat derajatnya dengan meningkatkan taraf hidup yang lebih layak. Beruntung Indonesia memiliki orang-orang berdedikasi dan memiliki kepekaan yang tinggi seperti Ibu Siti Salamah ini yang dengan tulus ikhlas bekerja berbuat sesuatu untuk kemajuan dan kesejahteraan pemulung sampah.

Beliau menjalin kerjasama dengan Ikatan Pemulung Indonesia. Tujuannya mengakomodasi permintaan kolaborasi dan pelatihan. Selain itu, jika WasteHub terlibat projects di luar Jakarta, WasteHub akan lebih mudah menjangkau pemulung lokal. Salah satu yang telah berjalan adalah pengolahan sampah di Nusa Tenggara Timur (NTT). WasteHub dipercaya oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan BPO Labuan Bajo Flores untuk mengelola sampah wisata di Labuan Bajo.

Saya percaya, jika Indonesia memiliki 10 saja orang seperti Ibu Siti Salamah yang concern dalam hal pengelolaan sampah serta memperhatikan kesejahteraan para pemulung, tak perlu waktu lama untuk mewujudkan masa depan yang cerah bagi kaum cilik yang mau terlibat dan peduli dengan lingkungannya. Tidak bisa bukan berarti tidak mau, sebagian dari kita membutuhkan seorang navigator yang dapat membaca peta dan mengarahkannya untuk sampai kepada jalan yang akan kita tuju.

Ya, Siti Salamah adalah sang navigator itu..

Referensi :

E-book SIA 2021,

Website WasteHub https://wastehub.id/,

YouTube Waste Solution Hub Profile,

YouTube SATU Indonesia,

Akun Instagram @wastehub.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun