Mohon tunggu...
Juliastri Sn
Juliastri Sn Mohon Tunggu... Administrasi - MomBloggerPreneur, Content Creator and Podcaster at Laughing with Juliastri Sn

Seorang yang aktif, dinamis dan menyukai hal-hal yang baru, unik dan berbeda dari yang sudah ada. Seorang pemimpi tingkat tinggi, pengkhayal dan suka berangan-angan yang kadang sulit diterjemahkan oleh logika.. Buat yang ingin mengenal saya lebih jauh, silakan kunjungi blog saya : https://juliastrisn.com https://angananganku.blogspot.com https://ourhobbiesblog.blogspot.com https://bisnisnekad.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mau Pintar? Ke Taman Pintar Yuk...!

20 Oktober 2011   02:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:44 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_136743" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar dipinjam dari pariwisata.jogja.go.id"][/caption] Ini pertama kalinya saya, suami, anak dan keponakan mengunjungi taman pintar yang lokasinya di pusat kota Yogyakarta, tidak jauh dari kawasan Malioboro di hari minggu. Rasanya plong dan lega bisa sampai di tempat ini karena pernah tempo dulu kesini tapi tutup karena hari senin. Ternyata memang taman ini tutup di hari senin, kecuali kalau hari senin itu pas jatuhnya tanggal merah atau hari besar, taman pintar buka, kebayang dong ramenya makanya sayang kalau tutup.

Yup..sebagai warga kota Yogya saya merasa 'berdosa” jika belum pernah menjamah tempat ini. Karena gaungnya sudah cukup lama, saat saya masih tinggal jauh di perantauan sehingga sering kangen Yogya. Lalu obsesi ke taman pintar itu terpuaskan hari ini.

Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama

Yeah..kesan pertama saat kaki saya injakkan di taman pintar ini, yang lokasinya tidak jauh dari shoping centre tempat buku-buku bekas dijajakan adalah takjub. Takjub karena memang saya tiba-tiba merasa pintar di tempat ini. Haha..lebay abis dah..Begitu kaki masuk melewati pintu, langsung mata ini menangkap begitu banyak permainan edukatif yang terhampar di halaman taman ini. Ada tempat anak-anak bermain pasir yang dibuat semacam parit memanjang plus ada terowongannya dimana hamparan pasir putih menjadi alasnya. Anak-anak cukup leluasa bermain disini untuk sekedar berlari-lari bertelanjang kaki di atas pasir. Atau saat mereka ingin membuat istana kecil dari pasir pun bisa. Konon, bermain pasir bisa mengasah kreativitas anak karena memang merangsang perkembangan motorik halusnya sehingga bisa tambah cerdas.

[caption id="attachment_136744" align="alignright" width="300" caption="Gambar dipinjam dari www.adadiskon.com"][/caption] Lalu saya cukup terhibur saat melihat banyak anak-anak dengan celana renang atau baju minim bermain air mancur bersama-sama. Tawa riuh rendah menggema disana sini penuh kegembiraan. Waduh, tahu begini tadi bawa baju ganti, anak saya bisa ikutan nimbrung tuh. Asyik berat pokoknya. Saya janji, kalau ada waktu kesini lagi, bawa baju ganti untuk anak saya. Sebenarnya saya juga pengin, tapi sudah malu sama umur. Lagian saya lihat, tidak ada orang tua yang nekad pakai baju renang menemani anaknya berbasah-basah ria. Memang khusus untuk anak-anak kok..hehe..

Di tempat tak jauh dari air mancur ada drum-drum basar dan kecil sekitar 10 buah yang ditempel di tembok yang dipersilakan untuk dipukul-pukul dengan stik oleh anak-anak. Cocok untuk anak saya yang hiperaktif, terbukti dia langsung antusias memukul-mukul drum itu sehingga menghasilkan musik yang cukup heboh. Boleh dong saya berharap, kelak anak saya jadi drummer terkenal huihihi..

Bersebelahan dengan drum ada jembatan dari tali jaring yang menuju ke atas semacam rumah pohon gitulah. Permainan ini diperuntukkan bagi anak yang berumur 6-12 tahun. Walaupun badan anak saya sudah cukup besar dan kuat, namun saya melarangnya untuk naik karena umurnya baru 4 tahun. Bagaimanapun, keselamatan tetap nomor satu.

Ada juga semacam parabola yang berhadapan sejauh sekitar 50 meter ( kalau nggak salah, soalnya nggak saya ukur ) yang ternyata bisa untuk bertelepon seperti pakai tali dari korek itu lho. Caranya cuma dengan berbisik lho, makanya dinamakan parabola berbisik. Saya coba berkomunikasi dengan suami saya yang ada di parabola seberang saya, kemudian saya bicara pelan seperti berbisik dari lubang di parabola dengan posisi saling membelakangi ternyata dibalas dengan suara suami saya. Berarti memang bisa saling mendengar, dan suaranya terdengar cukup jelas dan seperti dekat jaraknya. Kok bisa sih, saya heran. Ternyata ada keterangan bahwa gelombang suara dipancarkan melalui parabola itu asalkan berhadapan parabolanya. Jadi ada pantulan gelombang suara gitu deh..ya..begitulah kira-kira, kalau kurang jelas silakan baca dan buktikan di taman pintar hehe..

Trus kita juga bisa lewat di bawah air mancur. Seneng deh, serasa jadi pengantin lagi hahaha..jadi ada 2 tembok sejajar, di atasnya ada air mancur yang melewati kedua sisi tembok. Sehingga kita bisa lewat dibawahnya tanpa basah. Tidak jauh dari air mancur, ada jejak telapak tangan dan telapak kaki dari para presiden Republik Indonesia, dari Pak Harto, Pak Habibie, Ibu Megawati, Alm. Gus Dur dan juga presiden SBY. Macam-macam bentuknya.

Ada juga permainan katrol, spektrum warna, kemudian di sisi barat ada tempat yang disetting seperti suasana di pedesaan. Ada sawah, patung kerbau sama gembalanya, rumah gubug..seru deh..serasa benar-benar ada di desa. Adem ayem tentrem.

Kemudian ada juga tempat untuk membatik, juga ada tempat untuk membuat gerabah. Anak-anak boleh mencoba berkreasi membuat apa saja dari tanah lempung.

Ini tadi berbagai permainan yang ada di halaman taman pintar. Masih banyak sebetulnya, tapi lainnya saya tidak begitu ingat. Jadi yang saya tulis ini yang saya ingat saja ya, yang cukup menonjol dan memang mudah diingat.

Uniknya Gedung Oval Dan Gedung Kotak

[caption id="attachment_136748" align="alignleft" width="300" caption="Gambar dipinjam dari www.petualanganveri.blogspot.com"][/caption] The next, kita akan memulai petualangan di taman pintar ini dengan memasuki gedung oval, gedung kotak dan memorabilia. Untuk bisa masuk ke gedung ini diperlukan sebuah tiket yang ditukar dengan uang. Ya iyalah..kalau yang di halaman tadi semuanya gratis, kalau masuk ke gedung oval dan kotak ini bayar 8 ribu untuk anak-anak dan 15 ribu untuk dewasa. Murah atau mahal relatif ya, karena pengetahuan yang didapat lebih penting dari sekedar uang yang kita keluarkan. O,ya di dalam gedung ini juga ada teater 4 dimensi. Kalau mau lihat film, bayar lagi 15 ribu. Tapi saya belum sempat masuk ke teater 4 dimensi ini karena waktu yang belum memungkinkan ( halah, sok sibuk ! ). Mungkin lain kali. Jadi akan saya ceritakan yang saya lihat di dalam gedung oval dan kotak saja ya..

Begitu masuk ke gedung yang memang bentuknya oval dan kotak ini sesuai dengan namanya, saya seperti masuk ke dalam gedung bioskop karena suasananya dibuat agak gelap dan remang-remang. Penerima tamunya adalah patung dinosaurus yang berdiri gagah dengan gigi-ginya yang runcing. Wow.. keponakan saya agak takut mulanya, sedangkan anak saya malah penginnya megang dinosaurus itu karena bentuknya mirip dengan yang ada di film dinosaurus yang pernah dia tonton.. Apalagi ada backsound seperti auman dinosaurus. Tak jauh dari patung dinosaurus ada patung kura-kura lengkap dengan telur-telurnya. Mau punya anak ceritanya. Kemudian ada juga manusia purba yang tampilannya mirip Pitechantropus erectus yang memegang tongkat kayu pendek, di sebelahnya ada perapian dari arang. Jumlahnya ada sekitar 3 orang, lagi pada barbequean sepertinya hehe..Lihat patung ini, anak saya tidak mau mendekat, merapatkan tubuhnya di samping saya. Tumben takut..itu kan nenek moyang kita, nak..

Masuk ke sebelah dalam lagi, saya berdecak kagum. Wah..nggak nyangka kalau Yogya punya tempat sebagus ini. Perpaduan antara museum, tempat hiburan sekaligus mengasah otak. Liburan sekaligus mendidik. Di lantai atas, ada foto-foto tokoh ilmu pengetahuan yang melegenda seperti Albert Eistein, Galileo, Phytagoras dan masih banyak lagi. Ada banyak perangkat fisika, salah satunya mewakili dari teori gesekan yang bisa diaplikasikan dengan permainan semacam rel-relan yang bisa bergerak setelah digesek karena ada tekanan udara. Mirip-mirip di acara Ranking satu itu lho. Ada banyak permainan ilmiah yang menyenangkan. Anak saya tak henti-hentinya bilang kok bisa, kenapa begini, kenapa begitu ? Hm..saya aja sudah lupa-lupa ingat pelajaran jaman dulu. Jadi mau kembali ke sekolah lagi huehehe..

Ada juga peragaan bagaimana proses membuat susu formula dari susu sapi. Disitu ada patung sapi, kemudian ada semacam diagram plus alat-alat yang digunakan dalam proses pengolahan dari susu segar hingga menjadi bentuk kristal yang diolah menjadi susu bubuk. Ada banyak tahap dan proses namun langkah-langkah ini menjadi asyik dipahami karena visualisasinya benar-benar mengena dan menarik.

Yang lebih lucu lagi, saat anak saya mengayuh sepeda-sepedaan ternyata di sebelahnya ada tengkorak yang ikut-ikutan mengayuh sepeda. Jadi saat anak saya mengayuh, tengkorak itu ikut-ikutan kakinya mengayuh, saat anak saya berhenti, ikut-ikutan berhenti mengayuhnya. Ada-ada saja. Fun banget..lumayan bisa ngilangin stress.. :)

Lalu, di sini kita juga bisa main debus. Lho kok ? Karena saya sudah membuktikan duduk di atas kursi penuh paku sama sekali tidak apa-apa. Bener lho, saya tidak merasa sakit dan tidak terluka sedikit pun. Sakti kan ? Sabar..ternyata ini berkaitan dengan hukum tegangan permukaan. Saat ujung paku yang runcing-runcing itu saling berjejer kemudian diduduki ternyata terdapat persamaan tegangan permukaan sehingga kita tidak merasa sakit. Tapi kalau pakunya cuma satu ya tetap aja sakit. Jadi ini penjelasannya to waktu melihat atraksi debus di televisi ada orang yang yang bisa duduk di atas ribuan paku karena ilmu fisika bisa menjelaskan kok, bukan karena mereka sakti mandraguna. Ya nggak sih ? Hm..ya, ya, ya..saya baru ngerti disini.

Lalu dari bidang Biologi selain pengolahan susu sapi tadi, disini juga ada peragaan tentang anatomi tubuh. Kemudian ada juga mikroskop yang preparatnya tentang pembuluh darah. Hasilnya bisa dilihat di layar yang cukup besar. Ada juga penjelasan tentang pengolahan air mineral dari saat awan mendung, hujan kemudian meresap ke dalam tanah menjadi mata air. Visualisasinya keren dah..

Maksud hati ingin mengabadikan berbagai pose anak saya dan sepupunya di taman pintar ini sebanyak-banyaknya, namun apa daya handphone saya low bat. Menyesal rasanya kenapa tadi nggak di charge dulu. Saya hanya sempat memotret 2 pose, selanjutnya sudah ada peringatan bunyi tit..tit..bahwa handphone sudah tidak mampu lagi mengambil gambar. Wah..saya ingat bahwa charger ada di tas, sempet punya pikiran nekad juga barangkali ada colokan listrik nganggur mau numpang nge-charge di taman pintar tapi nggak ada tuh..ya sudah..yang penting saya tadi udah sempat update status di facebook via handphone yang isinya begini : “Larut dalam hiruk pikuk taman pintar with Andro n Naia, mudah-mudahan ketularan pintar..”. Sesudah itu ya maaf kalau ada yang komen belum bisa saya bales lha wong status handphone saya antara hidup dan mati je..gawat darurat pokoknya. Saya jadi harap-harap cemas mudah-mudahan nggak ada telepon penting yang masuk karena sama sekali nggak lucu kalau tiba-tiba handphone mati alasannya low bat apalagi kalau telepon itu dari rekan bisnis. Wah..bisa gagal transaksi hehe..

Banyak sekali pengetahuan yang bisa kita dapat dari taman pintar khususnya di gedung oval dan kotak ini pokoknya. Kalau sampai Yogya nggak mampir ke tempat ini, rugi banget..saran saya sih, masukkan taman pintar ini dalam daftar kunjungan utama Anda kalau liburan ke Yogya. Soalnya nggak hanya anak-anak yang bisa belajar, orang tua juga bisa belajar banyak hal. Itung-itung mengulang pelajaran jaman sekolah dulu, kalau dulu sudah ngerti sekarang bisa diingat-ingat lagi, kalau dulu belum paham sekarang bisa dipahami lebih gamblang. Kalau sekarang masih nggak paham juga ? Hm..mungkin karena faktor usia..ya nggak apa-apa kan nggak dinilai ini. Huehehe..maunya refreshing kok malah mikir ya..

Gedung Memorabilia

O,ya..satu lagi gedung yang belum saya jelaskan yaitu gedung memorabilia. Gedung ini ada di luar, terpisah dari gedung oval dan kotak. Seharusnya, gedung ini jadi kunjungan pertama sebelum ke gedung oval dan kotak, namun karena anak saya sudah masuk duluan ke gedung oval, padahal saya baru beli tiket, dan suami serta keponakan masih di pintu masuk gedung bersama dengan petugas yang menunggu adanya tiket, maka kunjungan ke gedung memorabilia jadi pilihan terakhir.

Gedung ini lebih mirip museum tentang kraton Yogyakarta. Ada banyak sejarah tentang kraton dari raja-raja yang pernah memimpin hingga benda-benda bersejarah milik kraton lainnya. Tidak terlalu mendetail tapi cukup memberi gambaran bagaimana keadaan kraton Yogyakarta pada masa itu.

Hm.. tak terasa waktu sudah siang. Perut lapar dan saya serta suami harus melanjutkan pekerjaan yang lain yaitu kulakan onderdil mobil untuk barang dagangan. Jadi, tamasya di hari minggu ini harus kami sudahi. Semoga oleh-oleh cerita ini cukup bermanfaat. Buktikan sendiri keasyikannya, jangan mudah percaya sama cerita saya. Jangan-jangan cuma ngarang. Hehe.. Yuk dah..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun