Mohon tunggu...
Juliastri Sn
Juliastri Sn Mohon Tunggu... Administrasi - MomBloggerPreneur, Content Creator and Podcaster at Laughing with Juliastri Sn

Seorang yang aktif, dinamis dan menyukai hal-hal yang baru, unik dan berbeda dari yang sudah ada. Seorang pemimpi tingkat tinggi, pengkhayal dan suka berangan-angan yang kadang sulit diterjemahkan oleh logika.. Buat yang ingin mengenal saya lebih jauh, silakan kunjungi blog saya : https://juliastrisn.com https://angananganku.blogspot.com https://ourhobbiesblog.blogspot.com https://bisnisnekad.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Peribahasa Usaha

6 Oktober 2011   10:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:16 2571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dalam berbisnis seringkali konsumen mudah terjerat dengan banyak iklan yang menyesatkan. Iklannya heboh, dengan iming-iming yang wow, begitu uang sudah melayang, pembeli kecewa karena produk yang dibeli ternyata tidak sesuai dengan yang dibutuhkan. Nah, sebisa mungkin hal-hal seperti ini dihindari karena kekecewaan pembeli bisa berakibat pada kelangsungan usaha. Maunya usaha kan untuk jangka panjang, masa depan, bukan hanya heboh sebentar kemudian hilang gemanya dan berakhir dengan sepi pembeli. Jadi, usahakan iklan yang benar-benar menolong konsumen dari kebutuhannya. Kalau perlu konsumen diberi pemahaman yang jelas tentang product knowledge yang akan dibeli, disesuaikan dengan budget yang ada dan dipilihkan yang paling sesuai dan cocok dengan kebutuhannya. Kalau sudah begitu, pasti pelanggan akan puas dan datang lagi..lagi..dan lagi..hehe..

 

Tuna sathak bathi sanak

 

Bah, peribahasa macam mana pula ini ? Tenang bro, ini peribahasa Jawa maning yang artinya rugi sedikit yang penting untung saudara. Ya, dalam berbisnis pun tidak melulu keuntungan yang dikejar. Menjual hendaknya tidak hanya sekedar menjual saja. Hendaknya diupayakan ada hubungan yang baik laksana keluarga sendiri dengan pelanggan sehingga bisa memberikan aura positif. Sebagai awal untuk menjaring pelanggan supaya loyal, tak apalah kita berkorban dulu untuk mau merugi sedikit yang penting kita bisa tambah persaudaraan. Kalau sudah begitu, satu pelanggan itu punya keluarga, saudara, teman-teman yang bukan tidak mungkin jika merasa diuntungkan dengan usaha kita, akan dengan mudah bahkan tanpa perlu diminta merekomendasikan usaha kita kepada relasi-relasinya yang luas. Bukankah cara ini cukup efektif tanpa perlu membayar iklan yang cukup mahal ? Akan muncul pelanggan-pelanggan baru yang merasa tertarik dengan rekomendasi dari langganan lama kita. Jadi, pelihara langganan lama dengan baik, dan sambut pelanggan baru dengan suka cita serta pelayanan yang maksimal. Begitu..

 

Sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit

 

Coba bandingkan, mau toko laris dengan untung yang tidak terlalu besar, atau untung banyak tapi pembeli jarang-jarang ? Yang paling utama dalam berbisnis sebenarnya adalah omset yang selalu meningkat sehingga perputaran barang maupun uangnya cepat. Dengan begitu, usaha bisa cepat berkembang dan mudah untuk melebarkan sayap. Lebih baik untung seribu rupiah tapi barang yang keluar 50 item misalnya, daripada untung dua ribu tapi barang yang keluar cuma lima item. Kecenderungan pembeli adalah mendapatkan harga yang cukup murah bila dibandingkan dengan toko lain meskipun selisihnya tidak terlalu banyak. Apalagi jika barang itu termasuk barang yang paling dicari, yang cepat laku, jangan buru-buru mematok harga yang tinggi.

 

Pembeli adalah Raja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun