Iseng ku update statusku hari ini : Kecewa…sedikit kecewa…Sambil menunggu comment yang masuk, kubuka-buka profilmu, foto-fotomu, wall-mu…tak banyak yang berubah sebenarnya, kamu tetap sederhana seperti dulu, nggak pernah neko-neko. Istrimu pun bukan tipe wanita yang suka dandan, polos dengan kecantikan alaminya. Mungkin wanita seperti itu yang kamu suka, beda denganku yang sudah mengenal make up, salon dan segala macam perawatan diri wanita modern terkini.
Dulu, kita memang pernah pacaran saat masih sama-sama kuliah di Yogya. Kita beda fakultas tapi satu universitas. Ketemu saat kita berada dalam satu UKM kampus, pecinta alam. Kamu menyatakan perasaanmu saat kita dan teman-teman mendaki gunung Lawu. Saat itu tiba-tiba saja kita terpisah dari rombongan dan tinggal kita berdua yang tersesat. Betapa paniknya aku saat itu, tapi ketenanganmu membuatku merasa aman berada disampingmu.
Kamu menceritakan banyak hal tentangmu, keluargamu, kesenanganmu, hobbymu, cita-citamu bahkan keinginanmu untuk selalu bisa berada dekat denganku. Saat itu aku cukup terkejut mendengar pengakuanmu yang spontan. Beberapa saat aku tidak mampu berkata-kata ketika tiba-tiba kamu menciumku dan aku tak kuasa untuk menolaknya. Dinginnya udara gunung saat itu menjadi saksi bisu akan apa yang terjadi diantara kita. Indah untuk dikenang.
Tak kuasa aku menahan derai air mata jika mengingat semua kenangan itu. Cepat-cepat kuhapus air mataku dan kutepis bayanganku tentangmu. Kualihkan pandanganku kembali ke status update-ku.
Ada tiga comment yang masuk.
Dari Deni : Kenapa ra, kecewa ma gue ?
Ira : Kayak lagu dangdut aja, kecewa …karena cinta…
Yudi : Gak nyangka, kamu bisa kecewa juga toh, kirain gak punya perasaan hehe…just kidding..
Aku bersyukur punya sahabat yang cukup perhatian seperti mereka. Sangat menghibur suasana hatiku yang lagi galau. Kubalas comment mereka dengan ucapan terima kasih. It make me to smile.
Hari demi hari kutulis update status, tak ada satupun yang kamu komentari. Selalu orang lain yang mengomentari. Kenapa ? Takut istrimu cemburu ? Cerita nggak kamu ke istrimu kalau aku mantanmu dulu ? Apa kamu memang sudah lupa padaku, meskipun dengan nama lengkapku dan fotoku ? Amnesia-kah kamu ? Aku jadi sibuk bertanya-tanya sendiri.
Atau memang kamu telah menjelma menjadi manusia yang sombong, pura-pura tidak kenal atau apalah. Memang kamu jarang meng-update statusmu dan jarang on line, tapi pernah suatu ketika kita sama-sama online tak ada sedikit pun keinginanmu untuk chatting denganku. Padahal kata-kata,” Hai, apa kabar ?”, sudah cukup bagiku. Very enough. Gemas sekali rasanya. Atau jangan-jangan…entahlah, yang pasti sekarang aku bukanlah siapa-siapamu.