Pelaksanaan lokakarya ini melibatkan ahli internasional dari WHO dan CDC untuk menyampaikan paparan dan melakukan demonstrasi penggunaan excel dan PISA.Â
Partisipan diajak untuk hands-on data analysis, latihan cleaning, analisis, serta memvisualisasikan data influenza. Selain itu, dalam rentang waktu 4 hari, workshop ini memberi ruang untuk partisipan melakukan aktivitas grup dan studi kasus, serta terdapat pre dan post test.
Pada lokus masyarakat, lima mahasiswa UNNES membuka STAMP Booth di acara karnaval peringatan hari kemerdekaan RI pada bulan Agustus sebagai pendekatan inovatif untuk mendekatkan layanan skrining kepada warga dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam deteksi dini TB.
 Booth yang dibuka di RW 10 Kelurahan Jatinegara, Jakarta Timur, ini meliputi kegiatan pemeriksaan kesehatan dasar gratis, penyuluhan TB menggunakan media pamflet, deteksi dini TB berdasarkan gejala, serta distribusi vitamin dan masker.Â
Dengan diketahuinya status sementara dari deteksi dini tersebut, masyarakat dapat segera menindaklanjuti dengan pemeriksaan lebih lanjut ke layanan kesehatan, melakukan pengobatan, atau memperketat langkah pencegahan.
Di lokus sekolah, program STAAMP dilakukan dengan menyelenggarakan sosialisasi Influenza-Like Illness (ILI) di SD Negeri Jatinegara 15 Pagi untuk meningkatkan pemahaman tentang gejala ILI, cara pencegahannya, dan pentingnya Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
 Penyuluhan yang dilaksanakan pada awal bulan Oktober 2024 tersebut meliputi edukasi gejala, penyebab, dan cara pencegahan ILI, serta sosialisasi kebersihan tangan, penggunaan masker, dan etika batuk. Pendekatan interaktif seperti quiz mendorong siswa untuk melakukan perubahan baik sehingga dapat menekan angka penularan di lingkungan sekolah dan membangun kebiasaan sehat sejak usia dini.
Sebagai hasil akhir dari program ini, policy brief disusun untuk kemudian diserahkan kepada ketiga lokus. Dokumen ini memuat rekomendasi kebijakan yang berbasis pada temuan lapangan dan implementasi program.Â
Pada Kementerian Kesehatan RI, policy brief merekomendasikan optimalisasi dan keberlanjutan workshop, penguatan infrastruktur serta kebijakan pengelolaan data kesehatan, dan peningkatan kolaborasi antarunit kerja untuk kesiapan menghadapi pandemi influenza.Â