Mohon tunggu...
GURU MUDA
GURU MUDA Mohon Tunggu... Guru - GURU

Ketika keadaan tidak berpihak, maka tulisan adalah suara kecil yang mampu membantumu bertahan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Jujur ala Negara Jepang"

22 Agustus 2023   18:33 Diperbarui: 22 Agustus 2023   18:47 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Nagoya, Japan (Dokpri Penulis)

"Jujur Ala Negara Jepang"

 

               Jika mendengar "Negara Jepang", ragam pandangan bisa muncul dari benak kita. Seperti high teknologi, onigiri, bunga sakura, shinkansen, kimono, dan juga negara jujur/berintegritas.

            Secara spesifik, artikel ini akan mengkaji negara dengan label "negeri matahari terbit",  ditinjau sebagai negara jujur.

            Negara Jepang populer dengan tingkat kejujuran yang tinggi. Sejak dini, anak diajari agar "peka" pada kejujuran pada diri sendiri dan orang lain.

              Kepekaan yang telah mereka miliki sejak kecil menjadi warisan karakter yang mengakar kuat.

              Kejujuran yang dimiliki Orang Jepang sudah menjadi kebiasaan dan membudaya. Kejujuran itu berlaku di segala aspek kehidupan mereka.

              Contoh, mereka dilatih untuk merasakaan "perasaan" yang mereka alami ketika kehilangan barang/benda tertentu.

             Kepekaan mereka juga dilatih untuk merasakan "perasaan orang lain" ketika kehilangan barang/benda tertentu. Belajar dari kepekaan tersebut membuat mereka memiliki karakter jujur.         

           Misalnya, mereka akan berusaha mengembalikan barang yang mereka temukan ke lost and found center. Lost and found center merupakan tempat untuk menemukan/mengembalikan barang yang hilang/tertinggal.

          Di jepang, bagi seseorang yang kehilangan barang, maka bisa melapor ke otoritas yang ditunjuk. Kemudian menunjukkan bukti kepemilikan dan identitas dari pelapor. Pihak kepolisan juga akan membantu. Sehingga barang akan di proses.

           Jika barang ditemukan di lost and found maka barang tersebut akan dikembalikan ke si pemilik.

           Barang/benda yang sering ditemukan/tertinggal adalah payung, koin, uang, dompet, syal, jaket, topi, kamera bahkan ponsel. Biasanya barang akan kembali ke si pemilik.

           Bahkan hal yang luar biasa, di lost and found dalam setahun ketika ditotal, uang yang ditemukan sampai mencapai miliaran dan kembali ke pemilik yang sah.

               Kejujuran dalam mengembalikan barang yang hilang dipandang sebagai suatu kewajiban moral. Sehingga Jepang diidentikkan dengan negara jujur.

            Mindset kejujuran yang membudaya tersebut juga terbentuk dari undang-undang Negara Jepang. Yakni mewajibkan warga negara untuk melaporkan barang hilang kepada polisi dan mengembalikannya ke pemiliknya, ke polisi, atau ke otoritas lain yang ditunjuk oleh pemerintah.

               Satu peristiwa menarik, saat penulis berada di Negara Jepang. Di kampus tempat penulis belajar, ada toilet yang di dalamnya tertinggal sebuah tas. Selama hampir 3 minggu tas kecil sedikitpun tidak bergeser dari tempatnya.

              Sebelumnya, seluruh peserta telah diajarkan bahwa barang apapun yang bukan milik, jangan disentuh. Biarkan saja sampai pemiliknya datang untuk mengambilnya.

                   Kejujuran orang-orang Jepang juga tercermin dari hal kecil hingga hal-hal besar dalam keseharian. Seperti, tidak korupsi, tidak kolusi, tidak nepotisme, bertanggung-jawab terhadap pekerjaan, tepat waktu, kerja tanpa diawasi dan lainnya.

        Kejujuran dan integritas yang dimiliki masyarakat Jepang membudaya dari generasi ke generasi hingga saat ini.

         Sebelum pulang dari Jepang, seorang sensei mengatakan, salah satu kunci utama Negara Jepang maju adalah karena kejujuran masyarakat Jepang.

Jujur is number one....

 

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun