KEBISUAN PARA AYAH
Budaya kita juga mendukung “kebisuan” kaum pria. Misalnya, kalau pria banyak berbicara disebut “cerewet seperti perempuan”. Lelaki yang berwibawa adalah mereka yang penampilannya tenang, bicara seperlunya, dan tidak menunjukkan perasaannya. Ini sudah diwariskan dari generasi ke generasi.
Diperlukan kesadaran baru untuk para ayah bahwa walaupun putranya sudah remaja, kehadirannya tetap sangat diharapkan. Anak-anak rindu punya hubungan yang akrab dengan ayah mereka.
Josh McDowell memaparkan hasil penelitian mengenai pentingnya hubungan yang berarti antara ayah dan putra-putrinya dalam bukunya, “The Father Connection”.
Penelitian itu – memberi indikasi kuat bahwa hubungan dengan ayah merupakan faktor penting dalam kesehatan, perkembangan dan kebahagiaan seorang anak. Ini tidak berarti bahwa para ibu tidak penting.
Faktanya dalam kebanyakan peristiwa dalam hidup seorang anak atau remaja, ibu ada di sana, melakukan tugasnya, mengurus anak-anak, berbicara dengan anak-anak, dan meluangkan waktu dengan anak-anak. Akibatnya, anak-anak tahu bahwa ibu dapat terjangkau, mengasihi, omunikatif dan menerima.
Tetapi dengan ayah, berbeda. Nampaknya, para ayah kurang dapat menerima hubungan yang akrab, kurang terlibat atau kurang komunikatif dengan anak-anaknya. Sama seperti kita semua, anak-anak kita merindukan apa yang tidak mereka miliki. Dalam hal ini, anak-anak rindu punya hubungan yang akrab dengan ayah mereka.
KEHADIRAN AYAH
Kehadiran ayah sangat dibutuhkan oleh remaja pria karena dalam kenyataannya banyak remaja pria bingung menghadapi pesan-pesan yang muncul dalam masyarakat soal bagaimana menjadi pria sejati. Remaja sekarang tumbuh dalam masyarakat yang mengagungkan kekerasan dan tanpa batas. Banyak emosi yang muncul yang tidak mereka mengerti dan mereka bingung harus melakukan apa.
Anak-anak pra remaja yang tidak akrab dengan ayah akan sulit membangun pertemanan (peer group) yang sehat. Dia akan merasa kesepian karena kehilangan hubungan yang berarti dengan ayahnya. Akibatnya adalah dia mau berteman dengan siapa saja yang mau menjadi temannya. Dia akan mudah terseret dalam pergaulan yang buruk. Dia tidak mampu membuat keputusan yang benar.