Mohon tunggu...
Julianto Simanjuntak
Julianto Simanjuntak Mohon Tunggu... profesional -

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Air Comberan Dibalas Minyak Wangi

14 Juli 2015   18:33 Diperbarui: 14 Juli 2015   18:47 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

        Guru dan Penyair abad pertama menegaskan satu hukum yang tidak biasa, “Kasihilah musuh musuhmu dan berdoalah bagi mereka”. Sifat agung ini tidak ada pada setiap orang, tapi hanya pada mereka yang mengenal arti cinta dan kebenaran.

       Masalahnya untuk memaafkan kita perlu stok cinta. Bila kita yang dibesarkan tanpa kasih sayang, akan punya kesulitan besar mengaplikasikannya. Masalah utama klien kami bukanlah pada berapa banyak luka yang dialami, tetapi berapa banyak stok cinta kita pada yang melukai.  Dalam hidup tak selalu kebaikan kita akan dibalas dengan kebaikan. Tapi kita harus memilih, tetap berbuat baik atau berhenti. Setiap pilihan ada konsekuensi

    Orang dekat kita tidak selalu pasti berbuat baik, sebaliknya ada yang melemparkan air "comberan" kepada kita. Tapi kita harus memilih, apakah membalasnya dengan “air comberan” juga. Atau memberikannya justru  ”minyak wangi” yang harum yakni kebaikan. Bila kita membalas kejahatan dengan kebaikan, ada kuasa yang menyertainya.

 Kuasa  pengampunan tak selalu cepat hasilnya. Tetapi meski lambat, dampaknya akan lama sekali, seumur hidup  anak dan pasangan yang kita kasihi. Itulah yang penulis rasakan saat merenungkan kembali kisah anak yang hilang, dalam injil  Lukas.

 

Dr. Julianto Simanjuntak

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun